"Bosen..."
"Sama..."
"Ngapain ya...?"
"Entah..."
"Ya main lho!" Vika bosen mendengar keluhan dari mereka
"Bosen Vikkk" seru Putra
"Berantem" usul Vika
"Magerr" jawab Veo
Oh ya, mereka sekarang berkumpul di ruang keluarga, Vika menonton spongebob, makanya yang lain pada ribut bilang bosan :v
"Ganti Vikk" seru Devan
"Gak mau!" jawab Vika, "Belajar lhoooo" seru Vika
Drrtt...ddrrttt...
"Eh? Oalah, Dimas" batin Vika, ia kemudian menerimanya dan menyalakan loud speaker
"VIKA!!! PERGI BELAJAR LO SEKARANG!!" Dimas berteriak, keras banget, Vika sampai meringis merasa sakit di telinga
"Buat apaa??" tanya Vika yang masih meringis
"BELAJAR GAK?!!? KESEL GUA AMA ANAK BARU ITUU!! LO DISURUH JAM 1 KAN??!! GUE YANG ANTER!! NGERTI??!!" nadanya sama dan ia masih berteriak
"Ihh, iya iyaa, emang kenapa sihh??" Vika menyenderkan kepalanya di bahu Zaim yang duduk di sebelahnya
"Auk! Belajar lo sana! Awas kalo posisi lo di sekul pindah! Ngerti? Bye!!" seru Dimas sebagai penutup
"Eh-" Vika melihat layar hpnya, telepon terputus
"Pacar lo?" tanya Devan
"Iyup" jawab Vika
"Napa dia?" tanya Devan
"Kayaknya sih ya, anak barunya orang kaya, pinter, jadi dia nyuruh gue belajar supaya tetep jadi ketos, haha" seru Vika, ya, itu cuma analisisnya sih
"Ya belajar lho" seru Putra
"Males ah, nanti aja pas gue udah dikalahin ama dia" seru Vika
"Serah lah" jawab Evan
*Kringg
Vika menerimanya
"VIKA!!! BELAJAR CEPETT!!!" gabungan dari suara orang banyak, anggota osis, gak semua, sebagian doank
"Ihhh, Vika malesss" jawab Vika
"BELAJAR GAK??!! CEPET VIKKK, LO SAMPE PINDAH DARI KETOS GUE BUNUH!!! NGERTI LO?!!!" Liona itu, inget kan? Sekretarisnya
"Lionaaa, masa gitu sih sama akuuu" seru Vika dengan nada yang menjijikkan
"Lo sampe kalah sama dia, gue musuhin! Ngerti?!!" Liona tidak menggubris ucapan Vika
"Liona jahat!!" seru Vika
"Hah? Apa lo bilang?!!!?" Liona masih ngegas ges
"Ini yang ketua siapa sih? Serem ah, Vika off, mau tidur" seru Vika ngambek
"Eh- Lo-" panggilan terputus, kacian Liona :v
"Belajar deh mending, Liona lho yang bilang" seru Evan
"Malesss" jawab Vika
"Sini gue ajarin" seru Reno
"Kek lo pinter ae" seru Evan
"Emang gue pinter anjir" seru Reno
"Juara 2 kalo diliat liat mah" seru Raka
"Itu kan ada Elvin goblok, dia gak ada gue juara 1 anjing" seru Reno ngegas
"Ih, ngegas, dimana mana tuh Vika yang juara 1, oke?" seru Vika
"Y in" jawab mereka semua kompak, kecuali Elvin dan Ethan
"Yee, gak percaya" seru Vika
"Emang enggak" timpal Evan
"Serah" seru Vika
Hening
"Vika mau es krim" seru Vika membuka keheningan
"Enggak" seru Evan
"Bang Devannn, beliinnn" seru Vika
"Mager" jawab Devan
"Katanya minta maap" seru Vika
"Lo nyuruh gue beli sayur baru gak papa" jawab Devan enteng
"Yaudah Vika nyari ndiri" serunya sambil beranjak berdiri
"Gak bole" seru Zaim menarik tangan Vika
"Yaudah boba, beliin boba" seru Vika
"Gak boleh" tekan mereka semua
"Kenapa sihhh???" tanya Vika
"Lo sakit" seru Devan
"Dengerin ya, dari gue kecil sampe sekarang, ortu gue aja kagak ngelarang, napa klean semwa ngelarang coba?" seru Vika melihat ke arah mereka
"Emangnya lo dulu dah pernah muntah darah?" tanya Reno enteng
Vika hanya menggelengkan kepalanya
"Yaudah! Itu alasannya" balas Reno
"Ihhhh, bobaaaaaa, beliinnn" seru Vika sambil menghentakkan kakinya
"Diem lo!" seru Reno
Vika diam, lalu membuka hpnya, kemudian hening
"Jam berapa?" tanya Ali
"9 lewat dikit" jawab Vika
"Bosen" seru Raka
"I know" seru Vika
"Ngambek lu?" tanya Reno
"G" jawab Vika
"Masa gitu doank ngambek?" Devan menimpali
"Bacot" jawab Vika
"Gak sopan" seru Evan
Vika menarik napas panjang
"Maaf ya bang" seru Vika gak terlalu niat
"Gak niat gitu" jawab Devan
"Bodo ah" seru Vika yang berusaha untuk berdiri namun ditahan oleh Zaim
"Lepas gak?" seru Vika
"Terus kalo adeknya marah harus diapain?" tanya Zaim
"Biasanya dibeliin sesuatu kalo ini" jawab Vika datar dengan senyum setannya
"Oh gitu, yaudah dibeliin sayur ye" seru Zaim
"Auk, serah" seru Vika
"Ih, ngambek" Putra membuka suaranya
Vika berusaha berdiri, "Lepas!" serunya
"Mau kemana?" tanya Zaim
"Dapur" seru Vika
"Ngapain?" pertanyaan bego terlontar dari mulut Evan
"Tidur" jawab Vika
"Masak lah bego!" jawab Zaim pada Evan
"Minggir minggir!" seru Vika, Zaim membiarkan Vika pergi, kemudian 1 jam berikutnya barulah ia kembali
"Kan udah dibilang gak bole?" seru Devan
"Boba gue berbahan dasar sayur" elak Vika
"Mana ada kek gitu" seru Reno
"Ada ada-in aja" jawab Vika
"Adek siapa sih lho?" tanya Devan
"Bang Evan, bang Zaim, ama bang Reno, napa?" seru Vika
"Oh gitu..." seru Devan dengan nada menyebalkan sambil melirik ke arah Elvin dan Ethan
"Lo bukan adek gue" timpal Reno
"Ya bomat, gue nganggap lo abang gue" seru Vika enteng
"Gue gak suka punya adek" jawab Reno
"Yaudah kakak, lo adek gue, all right?" seru Vika
"Serah" jawab Reno
"Oke dek" seru Vika dengan menekan kata dek, "Dek, ke atas yok, tadi kan bilangnya..." seru Vika menggantung ucapannya
"Yaudah ayo" balas Reno
"Ngapain anjir?" Evan menimpali
"Kepo" seru dua duanya kompak
"Jangan bilang..." Raka mengomentari
"Bacot" seru Reno
Mereka main! Alat musik maksud guee, inget kan?
Jam 11 Vika mandi, bersiap pergi ke sekolah di hari Minggu ini :)
Jam 12 mereka pulang kerumah masing masing, dan kebetulannya, Dimas juga datang pas jam 12
"Buka kost-an lu Vik?" seru Dimas yang masih duduk di motornya
"Iya nih" jawab Vika seraya tertawa kecil
"Pacarnya? Gantengan gue kale" seru Devan menimpali
"Dimana mana gantengan pacar gue daripada lo bang" jawab Vika
"Sirik bae lo" seru Devan
"Emang gantengan gue bang, maaf aja gue sombong" seru Dimas seraya tertawa
"Ngajak gelud lo dek, yawdah, gue pulang, see ya" seru Devan, mereka kemudian pulang, barulah Vika pergi, sesampainya di sekul, ia langsung pergi ke ruang kepsek dan menemukan kepsek sudah ada disana, padahal ini jam 12.40
"Vika sudah datang, sama siapa?" tanya kepsek itu
"Dimas, pak" seru Vika
"Oh, Dimasnya disuruh masuk juga ya nak" seru kepsek itu
"Baik pak" jawab Vika
Jam 13.00 pas, murid baru dan kedua orang tuanya datang
Orang tua itu berbincang, kemudian kepsek mengenalkan Vika sebagai ketua osis
"Oh, jadi ini ketosnya?" seru murid baru itu dengan nada meremehkan
"Iya, nama saya Vika" seru Vika
"Lo udah tau nama gue, jadi gue pikir gak usah" balas newbie itu
"Ron! Kamu kok gak sopan?!" seru pria paruh baya yang merupakan ayah dari anak itu
"Gak papa kok om" seru Vika dengan tersenyum manisnya
Jam 14.50, mereka pulang, diluar
"WTF?!??!! Kuker banget tuh newbie, gak tau Vika gimana huh?" seru Vika mengepalkan tangannya
"Udah gosah marah" seru Dimas sambil mencubit pipi Vika
"Terus kita ngapain coba ke sekul? Cuma bantu data data doank padahal" seru Vika
"Mungkin karena dia mau masuk besok Vik, jangan lupa belajar lho ya!" seru Dimas
"Iya byyy" jawab Vika malas
"Gue cubit lo nanti klo turun peringkat ye!" Dimas mengancam
"Ihh, iya Dimasss" jawab Vika
"Dimas apa?" Dimas menggoda Vika sambil mencubit pipi Vika
"Dimas bego" jawab Vika
"Apa lo bilang?" tanya Dimas
"Udah udah, Vika mau pulang" seru Vika mengelak
"Ih, iya deh iya, padahal kangen" seru Dimas
"Kan ketemu besok sih byy, ayok pulanggg" Vika menarik tangan Dimas, mereka kemudian pulang setelah membeli es krim
.
.
.
.
.
.
Lagi buntu TwT, maap keun yee, komen dlu komen :v