Chereads / Vika's Story / Chapter 11 - Let's gooo

Chapter 11 - Let's gooo

"Banghh..." Vika kehabisan tenaga, perutnya berdesir membuatnya merasa sangat tidak nyaman

"BANG!! MINGGIR!!" seru Vika yang sudah mengumpulkan tenaganya untuk berteriak dari tadi

"Lo udah janji, Vik" seru Elvin santai

Vika kemudian menangis, isakannya terdengar jelas

"Vin, lo tega liat adik lo nangis?" tanya Ethan

"Gue cuma ngajarin supaya dia terlatih nepatin janji, gue salah?" tanya Elvin

"Udah jelas lo salah, Vin" jawab Ethan

"Terus? Kenapa lo gak bantu adek lo ini? Ethan?" seru Elvin dengan nada menantang

Ethan kemudian berdiri

"All right, biarin dia pergi" seru Ethan tenang saat berada disamping mereka berdua

"Oke, gue lepasin" seru Elvin enteng, ia kemudian kembali ke sofa dan memainkan hpnya

Vika berlari ke arah kamarnya, Ethan ikut masuk kesana

"Udah diem, jangan cengeng" seru Ethan yang melihat adiknya menangis lebih keras

Beberapa detik kemudian, Vika berhenti menangis dan mulai tersenyum

"Bang Elvin butuh pacar?" tanyanya sambil tersenyum manis

"Kenapa...?" tanya Elvin

"Mungkin dia bosan Vika kekang? Jadi dia ngasih pelajaran ke Vika kalau dia butuh, gitu ya?" seru Vika dengan tampang serius

"Mungkin...?" seru Ethan ragu

"Abang juga?" tanya Vika

"Gue gak mau, tunggu netap di kantor" seru Ethan sambil duduk di pinggir ranjang

"Lagi pula Vika, kamu itu terlalu posesif jadi adek" seru Ethan sambil memejamkan matanya dam mendongak

"I just..." Vika diam, itu benar, ia terlalu posesif untuk mereka

"Ya...itu gak masalah sih" sambung Ethan, "Denger ya Vika, Elvin sama Evan udah lama pengen nyobain tubuh kamu, you know why, right? Yaa, mereka pinginnya kamu, bukan orang lain, jadi, masalah pacaran atau enggak...abang rasa gak berpengaruh" seru Ethan kembali

"O-oh...gitu..." seru Vika ragu

"Mau keluar enggak?" usul Ethan

"Hmmh!" jawab Vika

Mereka berdua keluar dari kamar itu

"Kenapa keluar? Mau lagi?" tanya Elvin dingin

"Vin, diem lo" seru Ethan

Vika kemudian duduk di bawah kaki Ethan, jadi, posisinya Ethan ditengah, Elvin di kanan, dan Evan di kiri

Vika hanya fokus ke hpnya, melihat isi dari grup osis dan alumni, lalu pergi ke instagram

"Awww" batin Vika saat melihat berandanya dipenuhi dengan idol Korea, dia sebenarnya tidak suka, tapi tidak benci juga, just...mereka ganteng beud gitu lhoo :v

Elvin melirik ke arah hp Vika

"Gue lebih ganteng" serunya

"Ewww, iya kali?" seru Vika dengan nada mengejek

"But panjangan gue" timpal Evan

"Ewww, bisa gak sih gosah ngomongin kek gitu? Gue tau gue ganteng, tapi gue masih cewek" seru Vika

"Oh ya? Gue gak percaya sorry" balas Elvin pada Evan

"Lo mau liat?" timpal Evan yang mulai kesal

Ethan menutup telinga Vika

"Apaan pake tutup tutupan segala?" komentar Evan

"Sebelum tercemar" seru Ethan

"Dia tuh udah tercemar tau gak? Lo tau app novel yang dia punya? Bacaannya 21+ semua biar klean tau!" seru Evan mengumbar semua aib adiknya

"Abangg!! Gak mau cerita lagi!!" seru Vika yang langsung melepas tangan ethan dari telinganya

"Beneran? Oh My God, gue gak nyangka donk Vikk, gue pikir lo alim gitu ye kann, poloss" komentar Ethan

"Abangggg!!" Vika merengek

"Berarti enak dong kalo dilayani, udah tau caranya ye gak?" timpal Elvin

"Terus tuh ya, kemarin dia tuh baca lagi cerita gitu, teruss, tertulis disana mereka mainnya 25 ronde, Vika langsung nangis bilang iri ke gue" jelas Evan

"Bang!!" Vika pasrah saat Evan mengumbar semuanya

"Oke, ayo main, gue 20 ronde sama lo" seru Elvin sambil menggendong Vika ke kamarnya

"Gak mauuu, abanggg, bantuin Vikaaa" seru Vika memohon pada Ethan

"Gue 25 sama dia" timpal Evan

"Gue 22 aja ah" balas Ethan

"Nuuu, gue gak mauuu!!" Vika memukul punggung Elvin, kebetulan, Elvin gendongnya kek ngangkut beras :v

"Bukannya lo sendiri yang bilang?" seru Elvin enteng

"Banggg, turunin!!" titah Vika

"Yaudah iya" seru Elvin sambil menurunkan Vika

Mereka kembali lagi ke tempat semula

Jam 14.30

Vika berdiri dari tempat duduknya, kemudian masuk ke dalam kamarnya

"Hoodie kelas...nah! Sekarang kaosnya...ehhh?? Dimana ya??" Vika panik, namun tetap mencari, "'Key, nemu, bawahan apa ya? Jeans aja lah" seru Vika

Ia kemudian mengganti bajunya, namun ia belum memakai hoodienya

"Ikat apa ya..." gumamnya, "Dua dibawah aja ah, terus kasih pita kecil hadiah Farel dulu" batinnya

"Good, sekarang tas, hp, earphone, minum, uang, jajanan, terus...udah" serunya sambil memasukkan semuanya ke dalam tas, lalu keluar

"Banggg, uang?" tanyanya pada ketiga abangnya

"Lo kan punya, pake itu aja" jawab Elvin

"Hmhh, yaudah deh, ganti baju sana! Kalian ikut!" seru Vika

"Males!" jawab Elvin

"Makanya ikut!" seru Vika memaksa

"Gue ikut juga gak mau ngasih uang ke lo tau gak?" jelas Elvin

"Dengerin ya, klean itu idol temen gue, so, klo mereka nempel atau apa pun, gue suruh bayar dua rebu, pintar kan?" seru Vika menjelaskan maksudnya

"Bangkek, maksudnya kita digunain gitu?" seru Evan

"Ya kan lumayan, tambahan uang jajan buat Vika, hehe" serunya

"Yaa, gue mau refreshing sih, yaudah gue ikut" seru Ethan

"Yeyy, tengkyu abangkuu" seru Vika manja

"Lo cium gue baru gue ikut" seru Elvin

"Bomat anda ikut apa kagak" seru Vika

"Gue ikut deh" seru Evan

"Hayoloh bangg, mau dirumah sendirian, ya, klo lo sampe bawa cewek masuk, awas aja" seru Vika

"Iya iya, gue ikut" seru Elvin

10 menit kemudyan

Ketiga abangnya turun bersama

"Cool, aku berangkat, Dimas dah di depan" seru Vika

"Lah? Terus kita?" tanya Ethan

"Pake mobil abangku sayang, cepet yaa" seru Vika sambil berjalan ke depan setelah memakai hoodie dan mengambil tasnya

"Sukur dipanggil sayang..." gumam Elvin

"Betul tuh, kalo gak gue tabok" timpal Evan

"Yaudah, yuk ah, gue gak sabar mau liat sesuatu" seru Ethan

"Dimasss" seru Vika sambil berjalan ke arahnya

"Cute, ayo cepet, gue ada urusan bentar disana" seru Dimas

"Wokee" jawab Vika

"Eh bentar" seru Dimas, "Kamu bawa uang berapa?" sambungnya

"500, kenapa?" tanya Vika

"Enggak, kita mau nonton, udah dipesen sama Kayla, nanti bayar ke dia" seru Dimas

"Oh, oke oke, yok berangkat" balas Vika

Dimas memberikan salah satu helmnya, lalu mereka berangkat. 30 menit perjalanan, akhirnya mereka tiba di mall itu

"Yok" seru Vika sambil menarik tangan Dimas

*Tringgg

Hp Dimas berdering

"Mas, lo dimana?" tanya orang itu

"Masih diparkiran, lo dimana?" tanya Dimas balik

"Lantai satu depan bakery shop yang biasa, cepet, gue tungguin" seru orang itu

*Tutt

"Farel ya?" tanya Vika

"Iya" jawab Dimas

Mereka berjalan menuju tempat yang dibilang Farel, saat disana, Vika melihat sudah banyak yang datang, bahkan abangnya ada disana

"Ratuuuu" Abel, tentunya, ia memeluk Vika

"Apaan sih bel?? Hahah" seru Vika

"Rel, Stev, ayo" seru Dimas mengajak keduanya pergi

"Kemana?" tanya Vika

"Bentar jalan jalan, nanti balik sini kok" seru Dimas

25 menit kemudian, mereka kembali ke tempat awal

"Dah, yok, pertama kita makan dulu sampe jam 17.30, terus nonton film, and then main" seru Dimas menjelaskan

"Eh eh Vik, nyumbang lagu yok" seru Abel saat mereka sudah duduk di meja masing masing, setiap meja berisi 4 orang, Vika duduk bersama Abel, Dimas, dan Farel

"Ayokkk, lagu apa nih?" seru Vika bersemangat

"Ituuu, cinta segitiga yok" usul Abel

"Okee, yok, ngomong dulu sama kakaknya, mumpung mereka istirahat itu" seru Vika

"Yukk" balas Abel

"Izin ya Dim" seru Vika

"Hm" jawab Dimas

Mereka berdua berjalan ke depan, kemudian Vika bertanya

"Permisi kakak, kita boleh nyanyi enggak?" tanya Vika ramah

"Boleh kok boleh, lagu apa? Biar abangnya yang ngiringin ya" balas kakak itu ramah

"Ah, gak usah kak, saya aja yang ngiringin" balas Vika

"Oh, oke" jawab kakak itu

Mereka naik ke atas panggung, Abel memulai sambutan kecil, lalu mereka mulai membawakan lagunya, 4 menit kemudian, lagu itu selesai. Tepuk tangan meriah menyambut mereka

"Terimakasih.." itu adalah kata yang keluar dari mulut Abel, mereka kemudian kembali ke meja

"Good, tumben keyboardnya bagus?" goda Farel

"Auk ah, serah" jawab Vika ngambek

"Yeee, ngambek trosss" seru Farel

.

.

.

.

.

.

KOMEN!!! :(( :v