Chereads / Vika's Story / Chapter 14 - Taman~

Chapter 14 - Taman~

"Gue udah nyuruh lo dandan kan? Kok masih jelek sih?" seru Dimas saat melihat Vika makan dengan lahapnya

"Bacot ih, gue selingkuhin lu y!" ancam Vika

"Yah beb, lo dah gue selingkuhin duluan, gimana donk?" seru Dimas sambil memasang wajah sedih

"Auk, Vika ngambek, mau pulang" seru Vika sambil berdiri

"Iya iya, maaf Vikkk, cepetan, gue mo beli boba gue, lo mau kagak?" tanya Dimas sambil ikut berdiri, Vika mah gitu, tunggu makanan habis baru pulang :v

"Aku mau itu yang terakhir, jadi bisa pamer ama abang" jawab Vika

"Pamer tross, oiya, btw gimana tuh temen temnnya, lo gak diapa apain kan?" seru Dimas

"Nyaris, sukur ada bang Ethan, so ya..." jawab Vika

"Jadi lo mau ngapain?" tanya Dimas

"Mau beli...boneka boleh kagak?" tanya Vika

"Buat apaan coba? Udah gede juga" balas Dimas

"Terus apaan...?" tanya Vika

"Ya gtw" jawab Dimas asal

"Em..." Vika tampak berpikir

"Udah dikasih semua sih, cemburu gue jadinya, kan jadi gak ada yang mau lo beli!" seru Dimas kesal

"Yeee, kan bagus uangnya gak melayang...yaudah kali, main aja yok" ajak Vika, yaudah ayo

Jam 3 mereka selesai bermain, kemudian membeli boba dan pulangg, Vika sampai di rumah jam 4, ia langsung masuk ke kamarnya kemudian berendam menggunakan air yang super dingin

"Iyak!" teriaknya kaget saat mencelupkan kakinya

Jam 5 ia keluar kamar, kosong, tidak ada orang, tapi....

"Berisik banget sih!" batin Vika saat mendengar musik yang keras dari atas

Ia kemudian duduk, memainkan hp barunya yang baru saja ia urus keperluan keperluannya, dan meminum boba

"Oh iya, masak ya...aduh...males lagi..." batin Vika, "Nanti aja lah" sambungnya dalam hati

"Gue mo main piano...tapi...diatas lagi, lewat belakang aja deh" batinnya, ia kemudian lewat tangga belakang, lalu masuk ke ruang musik tanpa ada yang sadar. Ia memainkan beberapa lagu, lalu tertidur disana

*Ceklek

Vika samar samar mendengar suara pintu yang terbuka, ia melihat, 20 orang itu menuju ke arahnya, tapi, dia sudah ngantuk, jadi hanya bertanya

"Ngapain...?" serunya pelan

Vika yang tadinya meringkuk menjadi telentang di lantai itu, ia masih tidak mengerti, sayangnya, kemudian salah satu dari mereka, Devan, menggigit kecil leher Vika

"Emh..." seru Vika yang masih mengantuk

Seseorang berusaha membuka kancing piyama yang Vika pakai, namun Vika menahannya dan menggelengkan kepalanya pelan

"Nanti enak kok yang..." bisik Devan tepat di telinga Vika

Vika mendorong badan Devan pelan, anehnya, Devan membiarkannya

Vika berdiri, tangannya ingin ditahan, tapi Devan menyuruh lepaskan, Vika melihat, abangnya, Ethan sedang bermain hp di tempat yang mereka gelar untuk tidur, Vika langsung memeluk abangnya

"Bang..." seru Vika lemas

"Iya iya, abang buatin bentar ya..." seru Ethan

"Vika ikut ya...?" Vika berseru, ia lemas banget malam ini, gak tau kenapa

"Mau digendong sayang?" tanya Ethan sambil mengelus rambut Vika

Vika hanya menggeleng, "Vika jalan aja" serunya

Mereka kemudian berdiri, sayangnya, ditangga Vika nyaris terjatuh

"VIKA!!" refleks teriakan itu keluar dari mulut Ethan, ia menggendong Vika sekarang

"Gue udah bilang kan?! Bisa gak sih gosah nyusahin?!" kata kata Ethan memenuhi rumah, Vika hanya mencengkram erat bahu Ethan

"Than! Lu kenapa?!" seru Evan yang langsung menyusul mereka

"Bacot bangsat!" balas Ethan sambil melanjutkan perjalanan mereka menuju kamar Vika

Ia menaruh Vika pelan, lalu membuat minuman khusus untuk Vika, ia menyodorkan minuman itu dan Vika menerimanya

"Maaf ya bang...Vika ngerepotin..." serunya pelan

"E-enggak kok, ta-tadi abang refleks sayang...maaf ya..." seru Ethan mengelak

"Abang gak bakal ninggalin Vika kan? Vika janji deh gak nyusahin abang lagi, jangan ninggalin ya...?" seru Vika seraya tersenyum pada abangnya, namun air matanya mengalir

"Vika...abang minta maaf ya...? Tadi abang refleks doank...Maaf ya Vika..." seru Ethan sambil memeluk adiknya itu

"Abang kesel kan? Cuma gara gara waktu Vika gak banyak aja abang jadi baik, iya kan?" seru Vika dengan tangisannya yang mengeras

"Waktu...gak banyak...? Tau darimana dia...?" batin Ethan

"Kenapa? Kaget Vika tau?" tanya Vika berusaha berhenti menangis

"Vik, please, apa apaan waktu gak banyak hah?" seru Ethan mengelak

"Udah ah, Vika males, abang jadi kasar" jawab Vika

"Ihhh, anak oranggg, iya iya, maaf oke? Mau makan apa cepet" tanya Ethan seraya berdiri

"Em...makan abang boleh gak?" goda Vika

"Oh?" Ethan memiringkan kepalanya, "Boleh kok, jangan nyesel ya" seru Ethan sambil membuka kancing piyamanya dan berjalan mendekati Vika

"Ber-bercanda doankk, gosah bawa serius napa?" seru Vika sambil menahan Ethan agar tidak mendekat

"Telat" jawab Ethan sambil mendorong Vika dan menindihnya serta menggenggam erat tangan Vika disamping kepala Vika

"Bang, kesurupan lo ye? Minggir sana!" seru Vika sambil membuang mukanya

"Vik, liat sini" titah Ethan, Vika tetap membuang mukanya, tidak mau menatap

"Vika sayang, liat sini" seru Ethan sekali lagi

"Gak mau!" jawab Vika

Ethan kemudian membuat kedua tangan Vika diatas, lalu ia menggeser arah pandang Vika dan langsung memberi Vika kecupan

"Abanggg!!!" seru Vika karena kaget

"Apaan sih? Cuma dikecup juga" jawab Ethan masih dalam posisinya

"Pergi gak?" seru Vika dengan nada mengancam

"Enggak" jawab Ethan

"Kesel lho ini ah!" seru Vika

Ethan kemudian menggigit leher Vika

"Aww, bangg!! Minggir kao!!" titah Vika

"Gak mau! Di bilangin juga!" balas Ethan

"Gue tendang ya!" ancam Vika

"Berani?" ejek Ethan

"BANG EVAN!!!" teriak Vika dari bawah

"Mau threesome?" tanya Ethan

"Jijik! Minggirrr!!" seru Vika pantang menyerah

*Ceklek

Suara pintu dibuka, lagi, ada 3 orang disana, salah satunya Devan, kalo gak salah inget yang dua orang lagi Veo ama Jason

"Oh, gitu, lo mau dia jadi punya lo ndiri ya, Than?" seru Devan dengan tatapan sinis

"Lo...dapet kunci dari mana?" tanya Ethan sama sinisnya

Devan tidak menjawab, tapi Ethan tau itu siapa, ia menarik lengan Vika keatas, ketiga orang itu mengikuti mereka, lalu Ethan mulai berteriak memarahi Elvin

"Maksud lo apaan?" serunya dingin

"Than, please, dia tuh cuma anak pungut, napa sih lo belain mulu?" jawab Elvin sambil tertawa meremehkan

Vika berdiam diri dibelakang Ethan, ia meremas kuat baju Ethan, kedua orang itu beradu argumen, gak ada yang melerai, entah mengapa. Tiba tiba Vika menagkap sesuatu, Zaim, mengisyaratkan agar Vika turun kebawah.

Zaim kemudian turun, Vika berpikir sebentar, tapi ia memutuskan turun, entah kenapa

Saat dibawah, ia melihat Zaim sedang duduk di sofa

"Kenapa...ya...?" tanya Vika

"Udah tau nama gue kan? Gue mau cerita sama lo, kita jalan bentar ya keluar?" tawar Zaim sambil tersenyum hangat

Vika hanya menunduk, ia tidak terlalu percaya pada orang ini

"Gue gak bakal ngapa ngapain lo kok, tenang aja oke? Yok, pergi" serunya sambil menarik tangan Vika, tidak ada perlawanan dari Vika, tiba tiba dua manusia juga ikut turun

"Gue ama Ali mau ikut, di atas berisik, benci gue" seru seseorang, Axel

"Lo naik motor sendiri, gue ama Vika" jawab Zaim

"Ya ya, eh, mau tidur di taman gak malam ini?" tawar Ali

"Oh iya, sekalian nobar sekompleks, lo mau gak Vik?" tanya Zaim yang teringat akan hal itu

"Em...yaudah deh, Vika ambilin tendanya ya, berapa?" tanya Vika

"2 aja, Xel, bawain selimut ama bantal dari atas ye, biar gak curiga" titah Zaim

"Oke" seru Axel yang langsung naik ke atas

"Ada senter gak dek?" tanya Zaim

"Ada, kenapa?" seru Vika yang masih mencari tenda tidka jauh dari tempat Zaim dan Ali berdiri

"Bawa, kita mau cerita cerita nanti" seru Zaim

5 menit kemudian, mereka meluncur, Vika memakai hoodie dan ketiga orang itu hanya memakai kaos dan celana pendek

"Gue ama Vika jalan nyari snack, kalian tolong buatin tenda ye" seru Zaim

"Iyain" jawab Ali

20 menit kemudian, Vika dan Zaim kembali, mereka membawa banyak snack dan itu semua uang Zaim

"Banyak juga ya yang masang tenda, tapi lumayan bagus sih tempat kita" seru Axel

"Yaudah cepet, keburu telat nontonnya" ajak Vika

Sementara itu di rumah

"Lo...!" Ethan sudah mengepal tangannya, bersiap memukul Elvin, namun, Evan menahannya karena menyadari sesuatu

"Eyyy, stop stop, nanti aja ya, ini nih, sekarang Vika, Zaim, Axel, sama Ali mana?" seru Evan sambil menahan tubuh Ethan

Mereka melihat ke sekitar

"Lah iya njir! Kemana tuh orang?" seru Kenzo

"Yeee, elu mah, cari cepet!" seru Evan

Mereka mencari ke seluruh penjuru rumah, namun tidak menemukan keempat orang itu, Ethan akhirnya menelepon Vika

*Kringgg

"Siapa Vik?" tanya Zaim yang duduk di sebelah Vika

"Bang Ethan" jawab Vika

"Matiin" titah Zaim

Vika menurutinya, karena memang, ia tidak ingin diganggu sekarang

"Shit! Gak dijawab!" gumam Ethan, ia kemudian menelepon ketiga orang lagi, namun hasilnya nihil, karena males, Vika, Zaim, Axel, dan Ali mematikan hp mereka

.

.

.

.

.

.

Kuy komen :))) Makasih lho yang udah mampir, eheq :v