Sabtu, tanggal 9, hari libur, Vika mandi jam 5 pagi, lalu memasak dan kembali menonton tv
"Udah jam 8 kok pada belum bangun ya?" batin Vika
Ia pun pergi ke atas, melihat apa yang terjadi disana, ia terkejut, sangattt terkejuttt
"ABANGGG!!!" refleks, Vika teriak, lo tau apa yang dia liat? 20 orang ada di atas coy, langsung semuanya bangun, laki laki semua itu, bayangin deh lo
"Emh..." seru beberapa orang, termasuk ketiga saudaranya
"Ngapain ini hah?!" tanya Vika meminta penjelasan
"Adek lo?" tanya seorang dari mereka
"Hm..." jawab Evan
"Ngapain kalian disini?! Ini napa banyak minuman keras hah?!" seru Vika sambil membersihkan semuanya
"Bacot" balas Elvin
Segera, Vika melempar bantal sofa ke muka Elvin
"Mandi kalian semua!! Habis mandi makan, terus bayar ke gue 50.000!! Ngerti?! CEPETTT!!" titah Vika, ia bahkan tidak tahu siapa mereka
"Males bayar" seru seorang yang lain
"Mau gue ceramahin huh?" seru Vika santai sambil memasang tatapan maut
"Abang adek sama aja" balas yang lain
Oke, sekali lagi, Vika teriak, kali ini mereka lari untuk menghindari Vika yang mengamuk, karena diatas hanya ada 4 kamar mandi, jadi mereka semua selesai jam 9, kemudian turun kebawah
"Duduk sini semua!!" titah Vika yang masih mengamuk
Mereka mematuhi perintah itu, daripada digigit pikirnya
"Jelasin!!" seru Vika sambil berdiri dihadapan mereka
"Jadi sayang..." seru seseorang
"Ngomong kayak gitu, gue bunuh lo" seru Vika dingin, "Evan, jelasin" sambung Vika
"Gak manggil a-" ucapannya terhenti
"Berani lo sama gue hah?!" Vika berteriak, lagi
"I-iya iya, jadi gini dek, kemarin kan lo tidur jam 7, mereka datang jam 9, rencana kita emang mau nginep, besok pulangnya jam 12" jelas Evan
"Terus bayar air, listrik, minyak, gimana sayanggg???" tanya Vika dengan mata berkaca kaca
"Lo gosah bayar bulan ini, semua uang gue" balas Elvin
"Tapi sih ya, klo ada cewek imut kek gini, gue bayar deh 20.000" seru yang lain
"Samain" seru semuanya kompak
"Liat loli aja lo mau" timpal Ethan
"Bangsat" jawab yang lain
"Terus party tadi malam?! Iya?!" Vika lanjut menginterogasi
"Iya..." jawab Evan ragu
Vika mengambil penggaris besi dari meja belajarnya yang ada diruangan itu
"Yang ngerokok siapa?" serunya sambil bersiap memukul dengan senjatanya itu
Semuanya diam, gak mau kena pukul, sakittt
"SIAPA??!!!" Vika berteriak lagi
Semuanya angkat tangan, gak ada yang enggak
"Ohhh, jadi kalian udah berani ngerokok huh?" tanya Vika kepada ketiga saudaranya
"Yang minum minum siapa?" tanya Vika
Semuanya masih angkat tangan
"Bawa cewek kalian?" tanya Vika lebih santai
Semuanya menggelengkan kepalanya
"Hp kalian mana?" tanya Vika, kemudian semuanya menjawab diatas
"Rencana kalian hari ini ngapain?" tanyanya lagi
"Kepo" jawab yang lain
"Yang udah punya pacar siapa?" tanya Vika
Gak ada yang angkat tangan
"Ciahhh, jomblo cieeee, gue aja punya" seru Vika menyombongkan dirinya
"Serah dek serahh" jawab mereka
"Hehehe, yawudah cepet sana makan, habis tu serah mo ngapain asal jangan berantakin oke?" seru Vika
"Oke sayanggg" jawab mereka semua, kompak anjir
Mereka pun pergi ke ruang makan, dari tadi Vika masak nunggu mereka turun, semoga cukup sih...
Mereka makan di ruang keluarga, sementara Vika pergi ke taman belakang, ia melakukan hal bodoh
"Penasaran...gak papa lah, kan cuma dikit" serunya sambil meminum minuman yang masih ada di botol sisa mereka kemarin
"Hmph-" Vika berlari ke kamarnya, ke kamar mandi kemudian muntah
"Gak enak..." batinnya
"Napa adek lo?" tanya seseorang
"Paling ngelakuin hal bodoh" jawab Elvin
"Misal?" tanyanya
"Minum minuman yang masih ada dibotol" jawab Elvin enteng
"Oooo" jawab mereka
Vika kemudian keluar kamar
"Nyoba lo?" tanya Elvin
"Enggak" jawab Vika yakin tanpa sedikit keraguan
"Boong lu mah" seru seseorang
"Bacot anjir" jawab Vika sambil kembali ke halaman belakang, kemudian tidur di rerumputan, rumput palsu ges, awowkwkkw, masa iya yang asli, ada cacing mampus dah tuh anak
Ddrrrttt...ddrrttt...
"Vikaaaa, huhuuu, gimana nihhh???" tanya seseorang dari seberang sana
"Tunggu gue jemput oke?" seru Vika yang peka akan apa yang terjadi
Ia mengganti pakaian, lalu berangkat menggunakan motor kerumah temannya
"Bang, ijin pergi bentar, nanti gak balek" seru Vika
"Gak bole" jawab mereka semua
"Bomat" seru Vika
Vika itu teman yang baik, buktinya dia langsung ngajak jalan Abel, padahal cuman ditelpon pas nangis, jam 12 barulah ia pulang
"Katanya bentar" seru Ethan
"Emang bentar" jawab Vika tanpa rasa bersalah
"Mau kenalan enggak?" tanya seseorang
"Silahkan" seru Vika
Mereka menyebutkan namanya, Reno, Dio, Matthew, Zaim, Dhany, Ali, Hanif, Nando, Jason, Veo, Bagus, Ragit, Axel, Devan, Azri, Ezra, Farhan, Kenzo, Raka, Putra, itu dah semua
"Lo?" tanya Reno
"Evika" jawab Vika, "Jadi...jurusan bisnis semua?" tanyanya
"Yup" jawab mereka kompak
"Oh" seru Vika sambil duduk di karpet
"Nonton yok" seru Devan
"Nonton apa?" tanya Zaim
"Olahraga malam" jawab Devan sambil beranjak ke atas mengambil kaset yang ia bawa
1 menit...
2menit...
5 menit...
"Hmmphh, a-ahhh, pe-pelan pelanhh byhh, mmhhh" suara dari tv itu
Vika berdiri, ia ingin pergi ke kamarnya, namun salah satu dari mereka menangkap tangannya dan membuat Vika di pangkuannya
"Nope, liat sampe habis" seru orang itu, Devan
"Gue mau pergii" seru Vika
"Kenapa? Filmnya seru lho padahal, liat aja dulu" seru yang lain, Putra
"Udah tercemar, cuma pura pura" seru Elvin
"Gue gak pernah nonton oke? Biarin gue pergi" seru Vika
"Vin" Devan memanggil Elvin
"Jangan dimasukin, kasian" balas Elvin yang duduk di karpet
Jantung Vika berdegup cepat
"Santai yang...gue belum ngapa ngapain juga, jantung lo bisa secepat itu ya..." bisik Devan
"Bagi anjing!" seru Jason yang berada paling pinggir
"Sabar woe!" jawab Kenzo
Devan menyelipkan tangannya ke dalam baju Vika
"Bang, gak lucu sumpah, lepasin please" seru Vika sambil menahan tangan Devan yang sudah ada di dalam bajunya
Veo, yang berada di sebelah Devan, mulai menjilat dan menggigit kecil leher Vika
"Ach, bang! Nangis nih!" seru Vika dengan mata berkaca kaca
"Nangis aja" jawab Devan
Vika menutupi mukanya, tidak mau sampai mulutnya mengeluarkan desahan, namun itu percuma, saat tangan Devan meremas kuat salah satu gundukan Vika, Vika malah mengeluarkan desahan
"Emh...banghh..." tenaganya hilang
"Uh...beneran gak boleh dimasukin Vin? Gue udah tegang banget gila" seru Devan yang terpesona dengan Vika
"Sh...sakitthh, lepassh..." seru Vika pelan sambil memegang tangan Devan
"Bangsat Dev, enak banget lo, dibilangin bagi juga" seru Reno
"Nanti aja, tunggu gue buat longgar" seru Devan dengan senyum setannya
"Hnngh- Lepass!" seru Vika sambil memukul pelan tangan Devan
"Liat deh, lemes banget gila, perasaan tadi nyeremin deh" seru Devan kembali
"Dev, lepasin" seru Ethan
"Gak seru lo than!" balas Devan
"Lepasin" tekan Ethan
"Oke oke" seru Devan
Vika ingin berlari ke dalam kamarnya, namun tangannya dipegang kembali, kali ini oleh Ethan, ia menarik adeknya sehingga Vika jatuh tertidur, ia meringkuk. Ethan hanya mengelus rambut adiknya
"Yaudah deh, nanti malam aja" seru Jason
"Good" jawab mereka kompak
Seketika, Vika mengacungkan jari tengahnya kepada mereka semua
"Bangsat" seru Vika namun tidak melepas kesan imut, atau lebih tepatnya, ia malah kelihatan lebih imut
"Awww, lucu banget anjenggg" seru Ali
"Mau dicoret dari KK lo?" tanya Elvin
"Bacot, anjing" dia ngomong, tapi nadanya kayak ngeja
"Gue kasih tau Dimas y" seru Evan
"Fuck you" timpal Vika
"Ihh, udah tercemar gara gara lo Vin" seru Ragit
*Tringg
"Vik, murid baru!" suara dari seberang sana, suara Dimas
"Kenapa murid baru?" tanya Vika
"Rumah gue Vikk" seru Dimas
"Hah? Sumpah? Ganteng gak?" tanya Vika sambil berlari ke arah taman
"Eh anj- gue pacar lo mbak!" ucap Dimas
"Ututu, iya sayang, hahaha" seru Vika, benetan ketawa diaa
"Ew Vik, jijik plis" jawab Dimas sambil tertawa
"Beneran anak barunya rumah lo?" tanya Vika
"Ya kagak lah, gue cuma rindu bae, mwehehe" jawab Dimas
"Ya ketemu mas nya, jan bilang lo mager?" seru Vika
"Iya nih, mager" jawab Dimas
"Yeee, sini lah kau nakk, gue nyaris diperkos nihhh" seru Vika
"Sumpahnya lo? Sama siapa?" tanya Dimas, pura pura tertarik
"Ya b aja sih critanya, abang gue bawa temen, 20, kemarin sih, tapi gue udah tidur, terus sekarang mereka nonton 21+ tuh, gue sasaran donk" jelas Vika
"Yah byy, gue lagi mager juga, yaudah cepet deh, mandi y, dandan, lo jelek soalnya, kita ke mall aja, gue traktir, sejuta aja tapi, lagi males, oke? Cepet y, gue 20 menit lagi nyampe, byee" seru Dimas yang langsung mematikan telepon itu
"Yeee, si ogeb, nyuruh nyuruh lagi, gue jitak mampus, tapi gpp deh, penting traktirrr" seru Vika sambil berjalan ke kamarnya
Saat dikamar, dia kaget, lagi, dikasurnya ada boneka, coklat, ipon 11, baju, hoodie, dll, tertera disana nama nama ke-20 orang itu, gak tau buat siapa dan apa, tapi yaudahlah ya, bomat, dia langsung mandi, lalu memakai baju dan celana yang diberi... Zaim dan Dhany... Ya, itulah. Ia kemudian keluar
"Makasih y, gak tau sih buat siapa, tapi pinjem kalo gak buat gue" seru Vika yang langsung pergi ke depan
Vika membuka pintu dan menemukan Dimas disana, mereka pergi jalan jalannn UwU
.
.
.
.
.
.
Kuy komen :((
.
:v