"Oh?" Vika memiringkan kepalanya layaknya anak kecil, butuh waktu beberapa detik agar dia bisa mencerna
"Jawab! Jawab! Jawab! Jawab!" seru teman temannya, beberapa orang, dan staff
Vika melihat sekitar, kemudian tertawa kecil dan kembali melihat Dimas yang sedang berjongkok di hadapannya
Vika menganggukkan kepalanya, Dimas tersenyum lebar, berdiri dan langsung memeluk Vika dan menggendongnya, beberapa detik, ia ingin mencium Vika, 2 centi lagi....
"Ups" seru Vika sambil menutup mulutnya dan mulut Dimas, "No, thanks" sambung Vika
"Yahhhh, ratu mah gituuu!!" teriak seseorang, Lia
"Huuuu" sambung Abel
"Yeee, gue tampol juga lu?" seru Vika sambil turun dari gendongan Dimas
Yup, ditembakkk, mau tau ceritanya? Nih, gue kasih tau
••••••
Setelah selesai makan, mereka semua langsung menuju studio yang sudah dibuka
"Jeng jenggg" seru Abel yang memandu mereka
"Apaan kek gitu? Gak dimarahin staff?" tanya Vika sambil tertawa
"Jelas tidak donk! Ini tuh spesial buat kamoehhh" seru Abel
Tempat paling atas dan paling tengah, mereka menghiasnya, mati matian tuh biar dibolehin sama staff, awowkwkwk
"Makasih deh" seru Vika
Setelah film itu selesai, mereka bermain, dimulai dari roller coaster duluuu, baru mereka berpencar, tapi, sebelum itu...
"Eh, sini dulu deh Vik" seru Dimas di tengah tengah, kemudian, ia memulai aksinya
"Lo mau jadi pacar gue gak?" tanyanya sambil berjongkok dan memegang tangan Vika
Teman temannya yang lain memegang balon hati dan bunga, mereka mengelilingi kedua anak itu, seketika mereka menjadi pusat perhatian
Vika melihat kearah bang Elvin yang ditahan dengan teman temannya, ia kemudian tertawa kecil, kemudian melihat dimas
"Oh?" serunya
••••••
Ya gitu ceritanya, bayangin ndiri lah yaa :"(
Setelah itu mereka berpencar, tapi Dimas sama Vika duduk sebentar di salah satu kursi
"Nembak, lo? Kok bisa?" tanya Vika sambil meminum minumannya
"Ya bisalah, cogan gini kok" jawab Dimas
"Yee, gue pikir langsung aja gitu, dinikahin" canda Vika
"Gak ah, nanti diambil" seru Dimas
"Ya kan jodoh kagak kemana sih ogeb!" sambung Vika
"Lah iya yak, yaudah putus yuk!" seru Dimas
"Ehhh, awas kalo berani" seru Vika sambil melihat kearah Dimas
Dimas hanya tertawa, beberapa detik kemudian, ketiga abangnya datang
"Cieeee, udah punya donkk" seru bang Ethan
"Gaje ih" jawab Vika
"Teratur banget yak, Elvin sampe ditahan?" komentar Evan seraya tertawa
"Woiya donk, daripada ancur" jawab Dimas
"Gue ancurin nanti" gumam Elvin
"Gak bakal tega lu mah, adek lo satu satunya ini" seru Vika
"Oh ya?" seru Elvin dingin dengan nada menantang
"Udah punya gue, jangan diapa apain" seru Dimas sambil membuat kepala Vika di bahunya
"Berani lo sama gue?" seru Elvin
"Eitss, pergi yuk, bye Vikkk" seru Evan sambil menahan saudaranya itu
Setelah mereka berjalan menjauh
"Kesel gue anjing!" seru Elvin
"Gosah nge gas bangsat!" timpal Evan
"Sama bae anjer" sambung Ethan, "Lagi pula kenapa sih? Kan masih serumah" lanjutnya
"Elvin jomblo abadi soalnya, iri doank dia mah" jawab Evan
"Asal lo tau ya! Yang ngejar gue banyak anjing! Cuma bukan tipe gue aja" seru Elvin membela dirinya
"Gue udah tau plis" jawab Vika yang datang ke arah mereka
"Ngapain lo disini?" tanya Elvin dingin
"Ya gue mau sama abang gue, gak bole?" seru Vika sambil duduk dipangkuan Elvin, karena memang, meja yang mereka tempati hanya ada 3 kursi
"Minggir sana! Lo berat tau gak?" seru Elvin
"Bomat" jawab Vika acuh tak acuh
"Gue jitak mau?" seru Elvin
"Enggak" jawab Vika
Elvin kemudian menjitak Vika keras
"Achh, kan aku bilangnya gak mauu" seru Vika sambil melihat ke arah Elvin
"Bacot" jawab Elvin
"Jadi Vika" Evan membuka mulutnya
"Hm?" tanya Vika yang masih memegang kepalanya
"Gue denger, bakal ada murid baru ya?" sambung Ethan
"Iyaa, ganteng, baik, tajir, pinter lagi" seru Vika yang sudah melihat data anak itu
"Tau darimana lu dia baik?" tanya Elvin
"Eh, iya yak? Baiknya ilangin dulu deh" ralat Vika
"Jadi...saingan lo?" seru Evan
"Ah masa? Gue tinggal minta author mihak ke gue selese" seru Vika
"Pede amat lo?" -author
"Oh iya donkk, aku kan anak kesayanganmu thorrr" jawab Vika
"Ya ya, serah lah!" seru Elvin
"Semester 2 kan tetep, kelas 3 juga gak mungkin, jadi ya tetep Vika lah" timpal Evan
"Oh iya" seru Vika
Jam 8, mereka kembali ke rumah masing masing, Vika masih dengan Dimas pulangnya, sesampainya dirumah Vika, Dimas langsung pamit
"Kamar kamar kamar~" senandung Vika setelah ia sampai rumahnya
"Tidur!!" serunya sambil menutup matanya, ia kemudian tertidur pulas
Keesokan harinya~
Jam 4.00 nih
"Hoamhhh, masak masak~" senandung Vika sambil pergi ke dapur
Setelah selesai
"Mandi mandi~" serunya, lagi
"Lo ngapain sih anjer?!" author ikut nimbrung
"Gak tau, seneng aja gitu" jawab Vika
Skip, pulsek aja ah
"Ngerjain tugas~" batin Vika
Jam 18.00 ia selesai, bahkan tugas untuk mingdep pun sudah, ia kemudian mandi
"Makannnn, mie instanttt UwU" seru Vika sambil berlari ke arah dapur, setelah ia mandi dan make baju.
"Hmmh~" senandung lagiii, suasana hatinya terlalu baek untuk saat ini, mungkin
Ia makan, sambil nonton film di ruang keluarga
13 menit kemudian abangnya datang, mereka mengetuk pintu
"Haishhh, kunci mereka mana sihhh??" batin Vika sambil pergi kedepan membukakan pintu untuk abangnya
*Cup
*Cup
*Cup
3 kali kecupan mengenai pipi Vika, kemudian abangnya pergi ke atas tanpa berbicara sepatah kata pun
Vika hanya diam sambil memegangi pipi kirinya, kemudian tersenyum. Ia menutup pintu dan lanjut makan di depan tv
Jam tujuh lewat, abang abangnya pun turun dan langsung duduk di samping Vika. Vika kemudian berdiri, namun saat akan melangkah, tangannya di pegang oleh Elvin
"Mau kemana?" tanyanya
"Em...masak...?" jawab Vika ragu
"Gue mau mie goreng, masakin" titah Elvin
"2 in" seru Evan
"3 in" sambung Ethan
"Key" jawab Vika sambil tersenyum seraya pergi ke dapur
5 menit kemudian, Vika membawakan piring ketiga abangnya sekaligus
"Nih" seru Vika
"Thanks" seru ketiga abangnya
"Tugas udah?" tanya Vika
"Gak ada" jawab Ethan
"Skripsi? Gak ngerjain?" tanya Vika kembali
"Udah, udah diperiksa gak perlu direvisi" kali ini Evan yang jawab
"Pinter banget...makan apa sih mereka?" batin Vika
"Tugas lo?" tanya Elvin
"Kenapa?" seru Vika
"Udah belum?" tanya Evan
Vika senyum setan gitu, tapi dalam hati :v
"Belum" jawab Vika santai, pasti disuruh ngerjain, anti banget nih saudara sama yang namanya ngundur ngundur, pasti digebukin
"Kerjain sana!" titah Elvin
"Males" jawab Vika sambil melihat kearah tv
"Mau dicoret dari KK lo?" seru Elvin
"Jahat banget..." gumam Vika
"Kerjain cepet!" seru Evan
"Udah kok udahhh, Vika ngapain dari jam 4 sampe jam 6 hah? Rebahan? Bukan hobi gue sorry" seru Vika
Anj- sombong :((
"Good girl" seru Ethan
5 menit...
10 menit...
15 menit...
Mereka tidak berbicara
"Jadi..." Vika membuka mulutnya, "Gadak yang mo ngomong?" serunya
"Lu kan ngomong goblok!" seru Elvin tanpa sadar sedikit pun siapa lawan bicaranya
"Kok kasar...?" seru Vika dengan mata berkaca-kaca
Elvin baru sadar, kemudian ia melihat Vika, ia menggigit bibir bawahnya, lalu memeluk Vika
"Maaf, gak nyadar" serunya dingin
"Iuhhh" komentar Evan
Elvin melepas pelukannya, lalu kembali pada film yang mereka tonton
*Tringgg
Hp Vika, tertulis disana nama Rio, editor bukunya kalo gak salah
"Halooo??" seru Vika
"Vik, lo ngapain? Jalan kuy, gue dah di depan, 5 menit harus keluar" seru orang itu
"Srius lo? Mau ditampol ama abang gue lo?" tanya Vika yang kaget
"Bomat, cepet keluar, kita jalan ke taman doank" balas cowok itu
"Lo gak bakal nembak gue kan?" tanya Vika kembali sambil tertawa
"Gak bakal anjer! Cepett!! Gue tungguin! Pegel anjir" jawab orang itu
*Tutt
"Siapa?" tanya Ethan
"Rio, bang, mau jalan bentar" seru Vika sambil berjalan ke arah kamarnya
Setelah mengganti baju, sebenarnya enggak, dia masih pakai piyamanya, cuma nambahin hoodie doank :v
"Ngapain lo kesini anjirr?? Gue mau tidur lu ganggu bae" seru Vika sambil naik ke atas motor Rio
"Bacot lo ah, dah punya pacar kan lo? Gak bilang bilang lo anjix" balas Rio
"Kok lo tau?" seru Vika
"Ya taulah! Gue stalk lo nya" jawab Rio
.
.
.
.
.
.
Komen gess, stay tuned ya say, bab yang lain bikin nyesek dikit :v
Komen dlu komen UwU