Chereads / Bintang Saksi Hidupku / Chapter 53 - Tidak Dibukakan Pintu

Chapter 53 - Tidak Dibukakan Pintu

Setelah mengabari Ji Hanjiang bahwa Yan Yiren dan timnya sudah datang. Ia segera mengusir Ling Yunhuan keluar dari ruangannya.

Yan Yiren datang, namun pikir Ling Yunhuan merasa bahwa saat ini belum waktu yang tepat untuk membiarkan Yan Yiren tahu hubungan Ling Yunhuan dan Ji Hanjiang.

Apalagi, di depan Ji Hanjiang, Ling Yunhuan tidak bisa berbuat apa-apa. Namun, jika ia meninggalkan tempat seperti ini, Ling Yunhuan juga tidak mau...

Sangat tidak mau!

Yan Yiren sudah mau bertemu dengan orang tua Ji Hanjiang, dan pernikahan mereka sudah diagendakan. Suatu saat mereka akan menikah. Ling Yunhuan tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi.

Ji Hanjiang mencintai Yan Yiren tanpa ragu. Hanya saja cintanya itu tidak begitu dalam sampai rela mati untuknya.

Setelah menikah, itu artinya Yan Yiren akan memberikan semuanya untuk Ji Hanjiang. Setelah itu, apakah Ji Hanjiang masih membutuhkan Ling Yunhuan?

Ji Hanjiang tidak ada waktu untuk bicara omong kosong dengan Ling Yunhuan, lalu segera menyingkirkan tangannya. Tiba-tiba, telepon seluler Ji Hanjiang berbunyi.

Ling Yunhuan melirik Ji Hanjiang sambil menarik napas dalam. Ji Hanjiang mengambil telepon selulernya sembari berusaha untuk tenang, "Yiren, aku masih ada dokumen yang harus ditandatangani. Sekertarisku akan mengantar kalian ke ruang rapat, setelah itu aku segera menyusul."

Yan Yiren berdiri di depan pintu ruangan Ji Hanjiang. Ia tersenyum, "Aku sekarang ada di depan pintu ruanganmu. Aku boleh masuk?"

Sebenarnya saat ini ruangan Ji Hanjiang sangat sunyi, bahkan bila ada jarum yang jatuh, suaranya bisa terdengar jelas.

Ling Yunhuan mendekat ke sebelah Ji Hanjiang, sehingga ia bisa mendengar suara Yan Yiren. Matanya melebar sambil mencengkram celana Ji Hanjiang kuat-kuat seperti sedang gugup.

"Bagaimana ini?" Tanya Ling Yunhuan tanpa mengeluarkan suara.

Sambil melirik dingin pergerakan mulut Ling Yunhuan, Ji Hanjiang tahu apa yang ditanyakan olehnya. Ji Hanjiang juga sedang berpikir cara yang harus dilakukannya!

Kalau Ling Yunhuan keluar sekarang, ia pasti bertemu dengan Yan Yiren.

Saat ini Ling Yunhuan adalah asisten manager, apapun alasannya, ia tidak mungkin ada di ruangan presdir.

Yan Yiren yang masih di luar dan mendengar Ji Hanjiang terdiam, senyumnya pun terpasang kaku. Di depan ruangan Presdir, ada ruangan sekretaris dan manajer. Bagaimana orang orang di dalamnya itu akan memandangnya bila mendekat ke ruang Presdir Perusahaan Ji?

Seorang gadis yang tidak punya malu ingin menjadi kekasih Ji Hanjiang? Lalu, perempuan itu yang tidak segera dibukakan pintu untuk masuk? Yan Yiren takut mereka akan berpikiran seperti itu padanya.

Yan Yiren pun berkecil hati, "Kenapa? Tidak nyaman jika aku masuk?"

"Bagaimana mungkin?" Ji Hanjiang tersenyum, "Aku segera keluar..."

"Karena ini inspeksi mendadak, jadi aku masuk, ya?" Yan Yiren secara simbolis mengetuk pintu sebelum membuka pintu.

Ji Hanjiang masih duduk di meja kerja. Ketika Yan Yiren masuk, mata Ji Hanjiang langsung tersorot tidak berdaya, "Kenapa tidak tunggu aku membukakan pintu?"

"Beraninya aku menyuruhmu membukakan pintu untukku secara pribadi?" Ujar Yan Yiren sambil menutup pintu dan menghampiri meja kerja. Kemudian ia duduk di salah satu kursi di ruangan itu.

Ketika Yan Yiren mengetuk pintu, Ji Hanjiang menggeser kursinya ke belakang meja, hingga bagian tubuh bawahnya tertutupi oleh meja. Alhasil, Ling Yunhuan bisa tertutupi sepenuhnya dengan kursi dan meja Ji Hanjiang.

Meja kerja Ji Hanjiang sangat besar. Jika tidak, semuanya akan berakhir hari ini.

Ji Hanjiang meletakkan telepon selulernya di meja. Ia menjelaskan secara serius dan sungguh-sungguh, "Pacarku datang mengunjungiku dan aku belum bahagia, bagaimana bisa aku tidak bahagia? Sikapmu ini membuktikan bahwa kau peduli denganku. Kalau ada bencana di negeri ini lalu pacarku perhatian padaku, aku punya waktu untuk mencintainya, bagaimana aku bisa tidak bahagia?"

Beberapa kata itu menjelaskan pada Yan Yiren, sebenarnya itu semua adalah pengakuan.