Setelah mendengar Yan Yiren memberinya ultimatum agar diawasi oleh temannya, Ji Hanjiang dengan gemas memeluk Yan Yiren. Ia gemas karena kepolosan Yan Yiren ini.
"Bagaimana aku bisa berani? Kukatakan lagi, orang-orang itu tidak secantik dirimu. Hatiku adalah milikmu, seluruh jiwa dan ragaku adalah milikmu." Kata-kata manis Ji Hanjiang itu membuat Yan Yiren tertawa.
Ia mencintai Yan Yiren bukanlah kesalahan. Tapi cintanya kini telah tercemar kotor.
Ditambah lagi, Yan Yiren mempertahankan kesuciannya sampai malam pengantin. Tapi Ji Hanjiang adalah seorang lelaki. Kebutuhan fisiologi serang lelaki lebih kuat.
Ji Hanjiang bukanlah tipe orang yang sanggup menahan nafsu.
Meskipun awalnya Ji Hanjiang gelisah dengan tekad Yan Yiren, lama-lama ia pun akhirnya terbiasa.
Selama Yan Yiren rela memberikan dirinya untuk Ji Hanjiang, Ji Hanjiang tidak akan melampiaskan nafsunya pada perempuan lain.
Ji Hanjiang merasa bahwa hal yang terbaik untuk situasi kala itu ialah saling menghormati keputusan kedua belah pihak. Yan Yiren tidak perlu memaksakan diri untuk memberikan kesuciannya pada Ji Hanjiang sebelum menikah, lalu Ji Hanjiang menghormati keputusannya dan tidak memaksanya bercinta dengan Yan Yiren sebelum menikah. Kalau kedua belah pihak merasa nyaman dengan keputusan ini, kenapa tidak?
*****
Keluar dari rumah sakit, Yan Yiren istirahat di rumah selama dua hari. Setelah itu ia baru masuk kerja lagi.
Semua orang di kantor sudah tahu bahwa Yan Yiren adalah kekasih Ji Hanjiang. Dengan tatapan yang berbeda pada Yan Yiren, tingkah para rekan kerja perempuan di kantor ini berubah 180 derajat.
Satu per satu dari mereka menyanjung Yan Yiren, karena takut jika mereka menyakiti Yan Yiren lalu dilaporkan ke Ji Hanjiang. Hal itu akan membuat mereka menjadi pengangguran.
Yan Yiren tidak punya waktu untuk memperdulikan mereka. Selama ia di rumah sakit, tim sudah mengerjakan proyek iklan kerjasama Perusahaan Ji.
Yan Yiren adalah penanggung jawab utama yang berinteraksi dengan Perusahaan Ji. Hari ini, ia bersama beberapa rekannya pergi ke Perusahaan Ji untuk menyerahkan rencana periklanan bersama.
Bangunan Perusahaan Ji ada di komplek CBD. Bangunannya megah dan lebih menonjol dari pada bangunan di sekitarnya. Dindingnya yang terbuat dari kaca, memantulkan sinar mentari, sehingga gedung itu tampak seperti emas yang menyilaukan mata.
Orang yang bertanggung jawab atas kerjasama ini adalah Ji Hanjiang sendiri. Setelah Yan Yiren menunjukkan identitas, resepsionis dengan sopan segera mengantarnya ke ruang tamu yang ada di dalam ruangan Ji Hanjiang. Sekejap, resepsionis itu melaporkannya pada Ji Hanjiang.
Suasana ruangan Ji Hanjiang sangat sederhana, tidak terlalu gelap dan mewah.
Ji Hanjiang bersandar di kursi besar. Jasnya digantung di belakang kursi. Sambil duduk dengan kaki yang terbuka, tangannya menjepit cerutu yang asapnya mengepul ke atas membuat matanya buram.
Di sisi lain, Ling Yunhuan berlutut di bawah meja...
Ketika terdengar suara telepon berdering, Ji Hanjiang menepuk-nepuk kepala Ling Yunhuan. Ling Yunhuan dengan tanggap menghentikan kegiatannya.
Ji Hanjiang pun mengangkat telepon, "Ada apa?"
Sekretaris itu langsung memberikan kabar, "Presdir, perencanaan iklan yang dibuat oleh perusahaan Yuanjia sudah selesai. Tim dan penanggung jawab mereka sudah menunggu di ruang tamu."
Yiren datang?
Seketika suasana hati Ji Hanjiang berubah, seperti ada sebaskom air dingin mengalir dari kepalanya "Oke, bawa mereka ke ruang rapat dulu, layani dengan baik, aku akan segera ke sana."
"Baik, Presdir."
Setelah menutup telepon, Ji Hanjiang berusaha untuk mendorong Ling Yunhuan minggir, tapi perempuan itu menolak "Hanjiang, ini belum selesai, ada apa?"
Ji Hanjiang menyembunyikan amarah, suaranya tegang, "Yiren ada di sini."
'Astaga, Yiren?' Ling Yunhuan langsung menundukkan mata. Saat ini matanya terlihat suram....