Janji Ji Hanjiang bagai madu yang menyelimuti hati Yan Yiren. Rencana mempertemukannya dengan orang tua Ji Hanjiang adalah sesuatu yang ditunggunya.
Dari situ, kelembutan Ji Hanjiang lebih efektif dari apapun untuk mengembalikan suasana hati Yan Yiren.
Yan Yiren terdiam, wajahnya merah tersipu "Ehmm"
Ling Yunhuan yang ada di sampingnya, tersentak hingga kulit apel yang dikupasnya panjang menjadi terputus.
Ia pun menunduk. Tak ada yang tahu bahwa ada badai dan ombak besar dalam hatinya.
Mereka mau menikah?! Cepat sekali?!
Hati Ling Yunhuan jadi kacau. Semua orang menjadi tidak baik baginya, seakan semuanya berjalan tanpa bisa dikendalikannya.
Tidak, ia tidak bisa melihat semua ini berjalan dan membuat dirinya tersapu pergi.
Mencintai seseorang tidaklah salah. Tapi jika orang yang Ling Yunhuan cintai telah dirampas, dirinya bukan lagi orang yang dicintai Ling Yunhuan.
Semenjak Ji Hanjiang bisa menjalin hubungan baik dengan Yan Yiren, hal itu bisa membuktikan bahwa Ling Yunhuan tidaklah berharga.
Selain itu, sebelum berpacaran dengan Yan Yiren, Ji Hanjiang adalah lelaki playboy yang suka bermain dengan banyak gadis.
Yan Yiren bisa bertemu dengan Ji Hanjiang juga karena Ling Yunhuan yang dekat dengannya lebih dulu.
Kalau Ling Yunhuan tidak mengambil dua tiket konser dari kakak tingkat yang mengejar Yan Yiren, Yan Yiren tidak akan bertemu dengan Ji Hanjiang yang sedang menonton konser yang sama. Mereka berdua juga tidak akan bisa berpacaran seperti sekarang ini.
Hal yang Ling Yunhuan sesali ialah, kala itu ia memilih tempat duduk yang salah. Ia tidak duduk di samping Ji Hanjiang.
Kalau itu tidak terjadi, maka ia bisa duduk di sebelah Ji Hanjiang!
Selama tiga tahun dan hingga detik ini, penyesalan itu tidak bisa hilang dari pikirannya.
Namun, bila hal itu tidak terjadi, Ling Yunhuan juga tidak akan tahu bahwa Yan Yiren menjaga kesuciannya dari Ji Hanjiang sampai menikah. Tapi, Ling Yunhuan juga termasuk kekasih Ji Hanjiang, yang masih bisa diam-diam masuk hotel dan menyelinap di kamar Ji Hanjiang.
Lalu ketika Ji Hanjiang mabuk, ia memanfaatkan itu untuk memiliki hubungan dengannya.
*****
Yan Yiren menginap di rumah sakit beberapa hari. Ling Yunhuan juga hampir setiap hari menemaninya.
Saat senja, Ji Hanjiang datang sepulang kerja, lalu memesan makanan dan mereka bertiga makan bersama.
Hari ketika Yan Yiren keluar dari rumah sakit, Ling Yunhuan tidak datang. Sampai siang hari tiba, Ling Yunhuan menghubungi Yan Yiren. Suaranya terdengar bersemangat.
"Yiren, aku berhasil diterima bekerja di perusahaan Ji!"
"Perusahaan Ji?" Di Kota Ningcheng, hanya ada satu perusahaan Ji, yakni Perusahaan milik Ji Hanjiang.
Tiba-tiba semangat Ling Yunhuan berangsur kendor, "Yiren, kau tidak marah kan karena aku melamar ke perusahaan Ji tapi tidak memberitahumu? Ketika hari ini aku melihat lowongan pekerjaan, aku menemukan Perusahaan Ji sedang mencari asisten manager. Gaji dan tunjangan yang diberikan sangat baik, jadi aku mencoba melamarnya. Tak menyangka lamaranku berhasil. Yiren, kau tidak marah kan?"
Yan Yiren bisa bicara apa?
Ada perusahaan membuka lowongan yang kebetulan dibutuhkan oleh Ling Yunhuan, untuk apa Yiren marah mengenai hal itu?
Yan Yiren tidak memikirkannya terlalu dalam. Ia pun mengucapkan rasa senangnya juga, "Untuk apa aku marah padamu? Itu bagus! Kau juga bisa membantuku memonitori jarak Ji Hanjiang dengan sekretaris atau bawahan perempuannya."
Ketika mengatakan itu, Ji Hanjiang berada di sampingnya. Ia menatapnya dengan tersenyum. Kata-kata itu membuat Ji Hanjiang tidak berdaya.
"Bagaimana aku bisa berani?" Ujarnya berbisik.
Yan Yiren tertawa kecil dan mengacuhkan Ji Hanjiang. Ling Yunhuan dengan tegas menepuk dadanya untuk berjanji, "Tenang saja, aku janji akan melakukan tugas itu!"
Setelah menutup telepon, Ji Hanjiang memeluk Yan Yiren. Yan Yiren membenamkan kepalanya ke pelukan, lalu mencubit pinggang Ji Hanjiang, "Kau dengar? Yunhuan akan bekerja di Perusahaan Ji. Kalau nanti kau tidak menjaga jarak dengan perempuan lain, awas kau!!!"