Chereads / Kesalahpahaman Tak Berujung / Chapter 43 - Pergunjingan

Chapter 43 - Pergunjingan

Sheng Yuchen kemudian membawa Chang Chu meninggalkan tempat itu. Tidak lama setelahnya, Zuo Yi dengan terburu-buru tiba di restoran.

Semua tamu di restoran merasa tidak puas, tetapi Zuo Yi tidak peduli. Dia secara paksa menghapus semua video dan foto yang diambil oleh para tamu di restoran tersebut. Dia juga mengabaikan keributan yang diperbuat oleh para tamu dan meninggalkan restoran dengan santai bersama dua bawahannya.

Hanya dalam setengah jam, seluruh video yang beredar di internet mengenai keributan Chang Chu dan orang lain sudah tidak terlihat lagi.

***

Ketika Mu Chuqing kembali ke kantor, dia menyadari suasana menjadi sedikit berbeda. Suara bisikan di seluruh tempat yang dilewatinya tiba-tiba berhenti, orang-orang melihatnya dengan tatapan aneh, lalu menundukan kepala dan kembali bekerja.

Mu Chuqing mengerutkan kening, dia berdiri di area kantor dan berkata dengan suara yang dalam, "Pekerjaan apa yang membutuhkan kalian untuk berbisik? Katakanlah biarkan aku mengetahuinya!"

Mendengar hal itu, semua orang tidak berani mengangkat kepala mereka. Hal itu membuat slis Mu Chuqing dikerutkan lebih dalam. Dengan tatapan mata yang dingin dia menyapu area kantor yang sangat besar tersebut, melihat seluruh kepala yang tertunduk itu, dia mendengus dingin dan pergi.

Ketika tiba di lantai teratas, beberapa sekretaris justru sangat tenang. Mu Chuqing melewati mereka dan berjalan ke arah toilet.

Melihat Mu Chuqing yang masuk ke toilet, diam-diam para sekretaris tersebut menghela napas panjang. Salah satunya dengan lega berkata, "Untung saja ada suara lift, kalau tidak…"

Tentu saja perkataan ini tidak terdengar oleh Mu Chuqing. Saat ini dia telah berdiri di depan pintu toilet, matanya memicing mendengarkan percakapan dari dalam toilet dengan jelas.

"Tidak mudah mengubah sifat orang ini. Menurutmu apa yang dia inginkan?" kata seseorang.

"CEO Sheng telah bercerai dengannya selama tiga tahun, bahkan sudah akan menikah dengan orang yang dia cintai, tapi wanita itu masih membuat keributan. Dan yang paling penting adalah bukan dia sendiri yang memukul, dengar-dengar orang yang membantunya adalah karyawan perusahaan kita. Entah orang itu pintar atau idiot, demi menjilat atasan, dia justru membuat marah Tuan Besar dari Kota Fu," tambah lainnya.

"Biarkan saja, aku rasa dia pasti diperalat. Hati orang sangat sulit ditebak, lagi pula tiga tahun yang lalu dia mendorong seorang wanita hamil hingga jatuh dari tangga, bukankah memperalat seorang karyawan hanya hal kecil untuknya? Sudahlah, sudahlah, jangan ngobrol lagi, ayo pergi!"

"Baik..."

Belum sempat kedua orang tersebut keluar dari toilet, begitu membalikan badan mereka melihat Mu Chuqing berdiri di depan pintu. Wajah sang CEO tampak sangat tidak baik, tatapannya dingin bagaikan pisau.

"CEO… Mu..." Kedua orang tersebut terkejut dan langsung menundukan kepala, mereka terlihat ketakutan. 

Walaupun saat berbincang tadi kedua karyawan itu tidak menyebutkan nama, tetapi Mu Chuqing mengetahui siapa yang mereka maksud. Walaupun hatinya terasa sakit, tetapi apa yang terjadi dulu, sudah dari awal dikontrol oleh Sheng Yuchen. Tetapi mengapa, mereka bisa mengetahui semua ini? Batinnya.

Tidak lama kemudian, Mu Chuqing tertawa dingin di dalam hati. Orang yang paling tidak membiarkan aku bahagia, pastilah orang itu, kan? Batinnya lagi.

"Membicarakan yang tidak-tidak di belakangku dan aku masih harus menggaji kalian. Apakah aku harus berterima kasih kepada kalian karena tidak mengatai aku idiot?!" Mu Chuqing menatap kedua orang itu dengan dingin. Suaranya pun dingin dan sangat tegas, tetapi tidak ada yang tahu betapa sedih hatinya.

"CEO Mu, maafkan kami!" Kedua orang itu tidak dapat membela diri, mereka hanya dapat meminta maaf.

Mu Chuqing hanya tertawa dingin. 'Maaf', dia sudah terlalu sering mendengar ucapan itu. Sangat sering hingga dirinya hampir saja harus terbiasa untuk mengatakan 'tidak apa-apa'.

Benar, tiga tahun yang lalu, tidak peduli terhadap Chang Chu atau pun terhadap Sheng Yuchen, terlalu sering dirinya memaafkan mereka berdua.