Chereads / Kesalahpahaman Tak Berujung / Chapter 49 - Balas Dendam!! (1)

Chapter 49 - Balas Dendam!! (1)

Acara perayaan ulang tahun Ye Yun diadakan di rumah keluarga Sheng. Vila mewah itu memiliki gerbang marmer tinggi dengan ukiran, lantai keramik dengan warna yang sama pun diukir dengan gaya eropa. Di tengah halaman dengan luas lebih dari 500 meter persegi terdapat air mancur mewah dan lampu warna-warni berkedip bergantian.

Tamu undangan tampak berlalu lalang di pintu masuk, mobil mewah pun satu demi satu berdatangan. Mu Chuqing kembali ke tempat ini lagi dan menatap vila mewah yang ada di hadapannya. Tidak dapat dihindari bahwa dirinya merasa asing. Hari ini merupakan hari di mana hubungan pernikahannya dengan Sheng Yuchen pada tiga tahun lalu berubah.

"Chuqing…" Tiba-tiba, Gu Yian merangkul pinggang Mu Chuqing yang ramping. Suaranya terdengar sedikit khawatir.

Mu Chuqing mendongak dan tersenyum, lalu berkata, "Ayo pergi!"

Gu Yian pun membalas hanya dengan anggukan kepala.

***

Saat itu, pesta sudah dimulai, Gu Yian berdiri di pintu menemani Mu Chuqing mempersiapkan diri beberapa lama.

"Apakah kamu sudah siap?" tanya Gu Yian.

Mu Chuqing mengambil napas panjang dan mengangguk. Dia lalu menjulurkan tangannya dan perlahan merangkul lengan Gu Yian dan berjalan menuju ruang perjamuan. Suasana pesta tampak sangat meriah dan ramai.

Pada pesta hari ini, Chang Chu mengenakan gaun model fishtail berwarna merah yang membentuk tubuhnya. Dia merias wajahnya yang halus dengan lebih tebal, pipi yang merah, bibir merah dan riasan mata yang halus untuk memadukannya dengan gaun indah yang dikenakannya. Dulu dirinya selalu terlihat polos dan manis, tetapi hari ini, jelas dia bersemangat menunjukan dirinya yang dewasa dan menawan.

Chang Chu selalu berhati-hati, riasan wajahnya tidak pernah berlebihan. Sikap dan temperamen yang sejak kecil telah dilatih sangat cocok dengan riasan wajahnya hari ini. Tetapi mungkin dirinya terlalu bersemangat karena tokoh utama hari ini adalah Ye Yun.

Dengan anggun, Chang Chu menggandeng lengan Sheng Yuchen dan berkeliling di kerumunan orang-orang. Dengan wajahnya yang cantik, senyum manis dan perilaku anggun, dia sungguh membuat orang terpesona.

Sheng Yuchen malam ini tetap mengenakan jas Armani berwarna hitam khasnya, dia memadukannya dengan dasi kelas atas berbahan satin berwarna merah gelap. Dia sangat tampan dan memiliki aura yang luar biasa, tapi saat ini alisnya sedikit tertutup dan terdapat raut tidak sabar di wajahnya.

"Waw…" Wanita yang berjarak paling dekat dengan Sheng Yuchen dan Chang Chu tiba-tiba berseru dan melihat ke arah pintu ruang perjamuan tersebut dengan tangan yang menutupi mulutnya.

Sheng Yuchen pun mendongak melihat ke arah yang sama, lalu terdapat cahaya di matanya. Gelas anggur yang berada di tangannya dipegang dengan erat, sementara alisnya dikerutkan dan pandangan matanya menjadi suram.

Orang yang muncul di pintu perjamuan tersebut bukanlah orang lain melainkan Gu Yian dan Mu Chuqing. Gu Yian mengenakan setelan putih mewah yang dijahit dengan cermat dan dipotong pas dengan ukuran tubuhnya, ditambah dengan manset berwarna emas putih dan dasi berwarna biru muda. Pakaian itu membuat tubuhnya semakin terlihat ramping dan indah. Matanya gelap dan hangat, hidungnya mancung dan tampan dan bibirnya penuh senyum hangat. Pembawaannya tampak sangat elegan dan mewah. Sungguh bagaikan pangeran dalam dunia dongeng.

Mata orang-orang yang melihat Gu Yian tampak bingung, tetapi tanpa disadari mereka juga memerhatikan wanita cantik yang berada di sisinya. Mu Chuqing mengenakan gaun panjang dengan model kemben berwarna biru. Beberapa bagian gaun tersebut menjuntai ke bawah sehingga membuat gerakannya yang anggun bagaikan peri bulan. Terdapat belahan di bagian pinggir kiri gaun yang dikenakannya hingga kakinya yang panjang dan putih samar-samar dapat terlihat. Wajah cantiknya dilukis dengan riasan berwarna merah muda seperti buah persik yang lembut, dengan bibir yang mengkilap, kulit putih dan alis yang halus.

Ketika Mu Chuqing sedang melihat-lihat, matanya yang indah itu tidak sengaja bertatapan dengan mata Sheng Yuchen yang dalam. Hatinya pun menegang, semua bayangan di dalam matanya kembali ke kejadian beberapa malam yang lalu. Pria itu menggunakan tatapan mata yang sama saat menatap dirinya dan akhirnya tatapan itu berubah menjadi perilaku yang mengerikan, hampir saja dia menjadi seperti barang murahan.