Chereads / Kesalahpahaman Tak Berujung / Chapter 45 - Tidak Memberikan Kesempatan

Chapter 45 - Tidak Memberikan Kesempatan

Ketika Mu Chuqing tengah memerhatikan Sekretaris Wu, suasana di dalam ruang kerja tersebut sangat sunyi.

Sekretaris Wu tampak sudah tidak dapat menahan dirinya lagi dan ujung hidungnya mulai mengeluarkan butiran keringat halus. Mu Chuqing mulai berbicara perlahan saat melihat hal itu.

"Aku dengar beberapa temanmu ada yang menjadi pelayan?"

"..." Sekretaris Wu menatap Mu Chuqing dengan ragu.

Mu Chuqing tersenyum dan menambahkan, "Misalnya, seperti ditarik ke perjamuan keluarga orang lain untuk menjadi pelayan sementara…"

Sekretaris Wu tiba-tiba menatap Mu Chuqing dengan mata yang dipenuhi dengan kepanikan. Setelah menatap mata tajam bosnya itu, dia kembali menundukkan kepalanya dengan tergesa-gesa, memegang tangannya dengan erat di depan tubuhnya dan berkeringat.

Saat Mu Chuqing melihat wajah Sekretaris Wu, di dalam hati dia telah mengerti. Tanpa menunggu jawaban, dengan sabar dia kembali bertanya, "Sekretaris Wu, bisakah kamu menjawab pertanyaanku atau… Apakah kamu tidak mendengar pertanyaanku atau tidak memahaminya?"

"Bu… Bukan begitu…" Sekretaris Wu menjawab dengan tergesa-gesa dan wajahnya terlihat bingung.

"Oh ya? Baik kalau seperti itu." Nada bicara Mu Chuqing cepat dan ringan. Satu kakinya diletakkan di lantai, lalu dengan sedikit tenaga, dia menggoyangkan kursinya ke kanan dan ke kiri menunggu jawaban dengan tenang.

Sekretaris Wu terdiam selama beberapa detik, namun kesabaran Mu Chuqing tampaknya telah habis. Perlahan-lahan dia berhenti mengayun, lalu mencondongkan tubuhnya ke depan dan meletakkan tangannya di atas meja. Ekspresinya tampak muram dan matanya penuh dengan ketidaksabaran.

"Kamu mau mengatakannya atau tidak?" tanya Mu Chuqing. Suaranya suram dan sedingin ekspresinya saat ini.

Tubuh Sekretaris Wu gemetar selama beberapa saat dan akhirnya dia berkata, "Benar, jika CEO Mu tidak senang karena beberapa gosip, aku minta maaf. Hal ini karena aku tidak sengaja mengatakannya."

"Tidak sengaja?" Mu Chuqing diam-diam tertawa sinis. Lalu, akhirnya dia kembali menyandarkan tubuhnya ke kursi.

Sekretaris Wu mengepalkan tangannya, diam-diam mengeraskan rahangnya dan menjawab, "Benar."

Keheningan pun kembali menerpa ruangan tersebut.

"Sekretaris Wu, aku beritahu padamu, bukan tidak sengaja!"

"..." Sekretaris Wu mengangkat kepalanya dan matanya terlihat terkejut.

"Acara makan malam keluarga itu diatur olehku. Aku tahu apakah ada atau tidak pelayan dari luar, jadi katakan, siapa yang menyuruhmu melakukannya?"

"..." Sekretaris Wu menggigit bibirnya karena tidak ingin berbicara.

Tiba-tiba Mu Chuqing berdiri dari kursi dan berjalan mendekati Sekretaris Wu. Dia berputar beberapa kali mengelilingi tubuhnya, lalu dengan keras menepuk bahu karyawannya itu.

"Sekretaris Wu… Sekretaris Wu, kamu telah mencelakakan orang."

Bibir Sekretaris Wu bergetar, lalu berkata, "CEO Mu… Anda ini… Apa maksudnya?"

Mu Chuqing tertawa dengan suara rendah, lalu melepaskan tangannya dari bahu Sekretaris Wu. Kemudian dia berjalan maju dua langkah ke depan dan menyandarkan tubuhnya di meja, sementara kedua tangannya disilangkan di depan dada.

"Siapa yang menyuruhmu melakukannya, sebenarnya aku sudah dapat menebaknya. Dan orang tersebut, pasti tahu aku akan mengetahuinya. Kamu ini hanya diperalat oleh orang lain. Orang itu sudah menyangka masalah ini akan tersebar di kantor dan karirmu di sini sudah tamat!"

Mendengar perkataan ini, tubuh Sekretaris Wu menjadi lemas. Dengan wajah takut, dia menatap Mu Chuqing, tatapan matanya terlihat tidak percaya. "Tidak mungkin…"

"Huh…" Mu Chuqing tertawa mencibir.

Mengapa? Mengapa semua orang begitu percaya padanya? Kenapa mereka dengan begitu mudah mempercayainya bahkan tidak curiga sama sekali. Kenyataan sudah ada di depan mata, tetapi masih mengatakan tidak mungkin? Batin Mu Chuqing.

"Sekretaris Wu jadi orang harus berhati-hati, jangan mudah percaya. Dibutakan dengan penampilan luar orang lain, lihatlah… Sekarang justru kamu dirugikan…"

Sekretaris Wu sekarang terduduk dengan lemas di atas lantai. Dengan erat dia menggigit bibirnya dan menangis tanpa suara, kini wajahnya penuh dengan penyesalan.

Mu Chuqing melihatnya dan merasa kasihan di hatinya. Dia berpikir bahwa dirinya dulu bukan juga seperti itu. Tetapi, apakah penyesalan dapat merubah sesuatu? Tidak bisa! Di dunia ini tidak ada obat untuk penyesalan dan juga tidak ada mesin waktu, aku tidak boleh menyesal, batinnya.

Kemudian, Mu Chuqing membelakangi Sekretaris Wu, lalu dengan dingin berkata, "Sekretaris Wu, kamu aku pecat! Segera tinggalkan perusahaan!"

"CEO Mu… CEO Mu! Aku mohon padamu, berilah aku kesempatan sekali lagi! Aku janji tidak akan melakukan kesalahan lagi!" Sekretaris Wu menangis dengan menyedihkan. Dia berdiri dari lantai, menggigit bibirnya dan memohon dengan menyedihkan.

Tanpa memutar tubuhnya, Mu Chuqing berkata, "Perusahaan kami tidak akan mempekerjakan orang yang menghancurkan citra perusahaan demi dirinya sendiri. Memaafkan kamu sekali lagi, maka kamu akan membuatku memaafkanmu untuk kedua kalinya."

Suasana di dalam ruangan kantor itu kembali sunyi dalam waktu yang lama.

"CEO Mu, hatimu ternyata sangat dingin dan keras. Aku tahu aku telah melakukan kesalahan, tetapi aku masih memohon padamu, aku masih berharap kepada seseorang yang telah membunuh seorang anak yang masih di dalam kandungan!" Sekretaris Wu sudah dapat melihat bahwa semuanya tidak dapat diperbaiki lagi. Maka dari itu, dia pun tidak takut untuk merobek wajahnya sendiri dan mengatakan kata-kata yang begitu menyakitkan.

Perlahan Mu Chuqing memutar tubuhnya, lalu tanpa berbicara dia menatap sekretaris Wu untuk beberapa saat. Akhirnya, dari sudut bibirnya tersungging senyum dingin yang mengerikan.

"Sekretaris Wu, kamu sama sekali tidak memberikan kesempatan untuk dirimu sendiri. Tampaknya, isi daftar riwayat hidupmu perlu diubah dengan merusak citra perusahaan karena menerima suap hingga akhirnya dipecat. Benahi ringkasan pengalaman kerja yang kamu buat!"

"..." Wajah Sekretaris Wu tiba-tiba menjadi pucat.

"Pergi!" ucap Mu Chuqing.