Chereads / Kesalahpahaman Tak Berujung / Chapter 46 - Menyedihkan

Chapter 46 - Menyedihkan

Setelah Sekretaris Wu pergi, Mu Chuqing pun menarik napas panjang. Tangan yang diletakan di sisi tubuhnya mengepal dengan sangat kuat hingga jari-jarinya memucat.

'Mu Chuqing, menurutmu, bagaimana ya aku harus memberitahumu, di hadapanku kamu selamanya sangat menyedihkan. Tiga tahun yang lalu sepertinya aku menghabiskan banyak energi dengan sia-sia. Rasa kehilangan anak sangat menyedihkan, tetapi untung saja, anak yang ada di rahimmu pun, juga tidak ada lagi…'

Tiba-tiba, wajah dan ucapan Chang Chu yang penuh kemenangan muncul kembali di benak Mu Chuqing. Kepalanya terasa sakit dan tubuhnya terhuyung-huyung, dia menahan tubuhnya dengan memegang meja menggunakan satu tangannya. Sementara satu tangannya lagi menekan dadanya karena terasa sesak, napasnya menjadi pendek dan hatinya terasa sakit.

Mu Chuqing terengah-engah dan bulir air mata di wajahnya yang pucat jatuh di atas meja. "Anakku, anakku…" 

Kini Mu Chuqing dipenuhi dengan kesedihan. Selama empat tahun, dia telah memaksa dirinya untuk tidak memikirkannya, tetap saat ini dia sudah tidak dapat menahannya.

Chang Chu! Gumam Mu Chuqing dalam hati.

Mata Mu Chuqing dipenuhi dengan kebencian yang tidak bisa disembunyikan hingga rahangnya mengeras dan tenggorokannya bergejolak. Dia mencoba menahan amarah dan kesedihannya, lalu mengangkat tangannya serta menyeka matanya dengan kuat. Kemudian dia menegakkan tubuhnya dan mengambil surat undangan di atas meja, sebuah kebencian meledak di matanya.

Mu Chuqing mengambil ponsel dan menelepon seseorang. Ketika sambungan telepon tersebut diangkat, dia berkata, "Yian, temani aku rabu depan…"

"Baiklah," jawab Gu Yian dari seberang telepon.

"Terima kasih!" balas Mu Chuqing

Gu Yian hanya terdiam selama satu detik, dia menatap undangan yang ada di tangannya, lalu langsung menjawab Mu Chuqing. Apa pun yang ingin wanita itu lakukan, selamanya dia akan mendukungnya.

Mu Chuqing sama sekali tidak berbasa-basi, setelah mengucapkan terima kasih, dia langsung menutup sambungan telepon tersebut. Dia lalu menghela napas panjang dan berjalan ke toilet khusus miliknya di ruang kerjanya. Kemudian, dia menyalakan keran dan merentangkan tangannya di bawah air. Air keran yang dingin itu melewati jari-jari tipisnya dan merangsang seluruh inderanya. Dia tersenyum sinis dan membasuh wajahnya dengan air dingin itu.

Dua buah undangan kebahagiaan tergeletak di atas meja kerjanya. Undangan pertama adalah undangan acara pertunangan yang diberikan Chang Chu padanya pada hari pertama dia kembali ke kota ini. Dan undangan kedua adalah yang diberikan seseorang ketika bertemu di lobi perusahaannya.

Mu Chuqing sangat mengenal orang tersebut, orang yang paling dipercaya oleh Sheng Zhengyu. Ketika pria tua itu masih bekerja di sana, orang tersebut adalah asisten kepercayaannya, yakni pengurus rumah, Sheng Lin.

Ketika bertemu dengannya, sedikit banyak Mu Chuqing merasa terkejut. Sheng Zhengyu adalah satu-satunya orang yang tulus padanya ketika dia berada di keluarga Sheng. Meskipun dia membenci keluarga Sheng, tetapi hanya kepada pria itu dirinya tetap menjaga rasa hormat, dia tidak pernah membuat orang lain marah.

Sheng Lin tidak jauh lebih muda dari Sheng Zhengyu. Sekarang rambutnya telah berubah menjadi putih dan wajahnya jelas terlihat sudah mulai menua. Ketika Mu Chuqing bertemu dengannya, pria itu dengan hormat membungkukkan tubuhnya dan memberi salam, "Nyonya Muda, lama tidak bertemu..."

Mu Chuqing tersenyum dengan acuh dan berkata, "Paman Sheng, aku bukan Nyonya Muda."

Sheng Lin menatap Mu Chuqing dengan dalam, lalu beralih ke Gu Yian yang berada di belakang wanita itu. Dia juga menyapa dengan sopan, "Tuan Muda Gu, Tuan Besar selalu ingin mencarimu untuk minum teh dan bermain catur, kalau ada waktu silahkan datang menemuinya."

Wajah Gu Yian yang hangat tersenyum, lalu mengangguk dan berkata, "Aku pasti akan datang."

Sheng Lin tersenyum, lalu mengeluarkan dua buah undangan, pertama diberikan kepada Gu Yian dan yang lainnya diberikannya kepada Mu Chuqing.

"Tidak disangka kalian akan bersama, Tuan Besar yang memintaku untuk memberikan undangan ini. Aku mohon kalian untuk menerimanya."

Mu Chuqing sama sekali tidak melihat undangan tersebut, lalu berkata, "Paman Sheng, kalau undangan pertunangan Tuan Muda kalian dan Chang Chu aku telah menerimanya…"

Sheng Lin menggelengkan kepala sambil menjawab, "Rabu depan adalah ulang tahun Nyonya Besar."