Hati Sheng Yuchen tiba-tiba menjadi gelap, matanya memancarkan warna yang menyakitkan. Dia tampak kosong dalam sekejap. Senyum di wajah Mu Chuqing, bagaikan pisau yang menyayat lapisan kulitnya.
Sedangkan Su Nuan yang berdiri di sana tengah melihat Mu Chuqing, hatinya merasa lega. Lalu, dia berbalik ke samping dan melihat ke arah sahabatnya dan Gu Yian.
"Chuqing, aku tidak tahu bagaimana menggambarkan perbedaan antara orang yang baik dan orang jahat. Sekarang aku sudah tahu, kalau orang baik adalah orang seperti Senior Yian dan aku. Sementara kalau manusia jalang… Ah, kamu tahu kan!"
Pada saat Su Nuan mengatakan manusia jalang, dia tidak menyebutkan nama, tetapi dagunya menunjuk ke arah Sheng Yuchen dan Chang Chu. Dia melemparkan tatapan merendahkan kepada mereka. Gerakannya itu ini lebih membuat orang merasa canggung daripada perkataannya.
Mendengar hal itu, Mu Chuqing diam-diam tersenyum, lalu memelototi Su Nuan.
Selesai Gu Yian mengobati tangan Mu Chuqing, dia menolehkan kepala melihat Su Nuan, "Su Nuan, apakah kamu juga terluka?"
Su Nuan merasa tersanjung, lalu menggerakkan tangannya dengan santai sambil berkata, "Jangan khawatir. Kalau hanya menghadapi orang lemah, aku baik-baik saja."
Mendengar perkataan Su Nuan, Chang Chu yang bersembunyi di dalam pelukan Sheng Yuchen mengeraskan rahangnya. Tetapi, dia tetap menahan dirinya untuk tidak mengangkat kepalanya.
Kemudian, Su Nuan memberikan tatapan mencemooh, berjalan ke samping Mu Chuqing dan menggandeng lengan sahabatnya itu. "Chuqing, ayo kita pergi. Begitu melihat seseorang, aku merasa sangat kesal."
Mu Chuqing pun berdiri dan dirinya langsung ditarik oleh Su Nuan untuk berjalan pergi.
Dengan perlahan Gu Yian ikut berdiri, tubuhnya yang ramping dan tinggi itu tidak jauh lebih pendek dari Sheng Yuchen. Lalu, dengan tatapan dingin dia menatap pria itu. Tatapan matanya pun dibalas tak kalah dingin oleh mantan suami Mu Chuqing tersebut.
"Senior Yian, ayo cepat. Lift sudah datang!" Su Nuan berteriak kepada Gu Yian di depan pintu lift.
Mata Gu Yian sedikit menyipit, dia yang selalu terlihat lembut dan elegan, sekarang terlihat ganas. "Atur baik-baik wanitamu!" katanya dengan datar, lalu menarik tatapan matanya dan pergi.
Chang Chu cukup mengerti Sheng Yuchen, pria itu terlihat sangat muram. Walaupun sekarang dia berada di dalam pelukannya, tetapi dirinya merasa dingin dan terkejut akan aura kemarahan yang keluar dari tubuh calon suaminya tersebut.
Dengan takut-takut, Chang Chu mengangkat kepalanya dari pelukan Sheng Yuchen. Wajah yang tadi menangis itu tampak berantakan dan sepasang mata besar miliknya terlihat cerah dan ketakutan. Dengan menyedihkan dan lemah, dia memanggil, "Chen…"
Wajah Sheng Yuchen semakin terlihat muram, dia menundukan kepala menatap Chang Chu dan melihat wajahnya yang bengkak dan merah. Tatapan dingin di matanya langsung berkurang, dia berusaha menahan dirinya dan merendahkan suaranya dengan lembut.
"Sakit?" tanya Sheng Yuchen.
Ekspresi seperti ini yang diinginkan Chang Chu dari Sheng Yuchen. Dia mengeraskan rahangnya, lalu menggelengkan kepalanya, tiba-tiba air matanya semakin mengalir deras.
Mata Sheng Yuchen sudah terlihat tidak sabar, tetapi dia masih tetap menahan diri dan merendahkan suaranya. "Sudahlah, jangan menangis. Aku akan mengantarmu ke rumah sakit dulu."
"Chen, aku sungguh tidak ingin melukai Chuqing. Tetapi, kenyataannya, aku selalu melukainya."
"Aku mengerti." Wajah Sheng Yuchen meredup dan dia menjawab dengan suara rendah.
Sheng Yuchen lalu mengangkat kepalanya dan menatap manajer yang dari tadi berdiri di sana dengan keringat dingin yang membasahi tubuhnya. Dengan tatapan mata yang sedikit gelap dia berkata, "Semua orang di dalam restoran ini untuk sementara tidak boleh pergi. Sebentar lagi aku akan mengutus orang untuk datang."
"Baik… Baik!" Manajer itu segera menganggukan kepala. Dia tidak bisa membantah seseorang yang memiliki status tinggi di Kota Fu.
Sheng Yuchen kemudian membawa Chang Chu meninggalkan tempat itu. Tidak lama setelahnya, Zuo Yi dengan terburu-buru tiba di restoran.