"Kurang ajar, sudah menjadi bajingan, tapi masih berlagak menjadi orang baik dan berpura-pura tidak bersalah! Aku pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tetapi tidak pernah melihat yang sepertimu. Sungguh menyesal tadi aku tidak mengoyak mulutmu!" Dengan mengeraskan rahangnya, Su Nuan menunjuk Sheng Yuchen dan Chang Chu yang gemetaran.
"Nuan Nuan, ayo kita pergi!" Mu Chuqing menarik tangan Su Nuan untuk meninggalkan tempat itu.
Namun, Su Nuan tidak bersedia dan berkata, "Tetapi mereka…"
"Ayo pergi, untuk sementara ini aku tidak ingin melihat mereka."
Su Nuan mengerucutkan bibirnya, lalu mengeluarkan jari tengahnya dan mengacungkannya kepada Sheng Yuchen. Setelah itu, dia mengikuti Mu Chuqing pergi dari tempat tersebut.
Namun, belum jauh kedua orang itu pergi, Sheng Yuchen tiba-tiba membuka mulutnya, "Tunggu dulu!"
Mu Chuqing seolah tidak mendengar, dia justru mempercepat langkah kakinya.
"Sudah memukul orang masih mau pergi begitu saja?"
Mu Chuqing menghentikan langkah kakinya. Tidak dapat disangkal, saat ini hatinya bagaikan diremas, terasa sangat sakit. Dengan perlahan dia memutar tubuhnya, dia sendiri tidak tahu bagaimana ekspresinya saat itu. Namun, beberapa saat kemudian, tiba-tiba dia tertawa, tawa pahit yang berasal dari hatinya.
Sebenarnya dari awal Mu Chuqing sama sekali tidak menaruh harapan kepada orang yang ada di hadapannya ini. Tetapi, dirinya selalu dapat dengan mudahnya tersakiti oleh kata-kata Sheng Yuchen.
"Jadi, kamu mau bagaimana?"
Mendengar suara tawa Mu Chuqing, mata Sheng Yuchen menjadi muram.
Akhirnya, Su Nuan pun tidak dapat menahan kemarahannya lagi, dengan sekuat tenaga dia menghempaskan tangan Mu Chuqing yang menggandeng tangannya, lalu segera maju beberapa langkah mendekati kedua orang itu. Sambil menatap Chang Chu dia berkata dengan marah, "Kalau berani sini balas pukul aku!"
Chang Chu terlihat seolah-olah merasa takut dan bersungut di pelukan Sheng Yuchen. Sementara pria itu menepuk pundaknya untuk menenangkannya.
Sheng Yu Chen lalu tertawa dengan dingin dan berkata, "Kamu pintar juga, itulah tujuanku." Dia tidak menyadari bahwa kelakuannya sangat mengerikan.
Pupil mata Mu Chuqing menyusut, dengan menahan rasa sakit di hatinya yang bagaikan ditusuk pisau itu, dia maju kedepan dan melindungi Su Nuan di belakang tubuhnya. Tetapi, tanpa melihat Sheng Yuchen, dia memutar kepalanya dan berkata kepada Chang Chu, "Su Nuan hanya demi aku berbuat seperti itu, kalau kamu ingin membalasnya, pukul saja aku."
Mendengar perkataan ini, Chang Chu mengangkat kepalanya dari dada Sheng Yuchen dan dengan penuh air mata dia menatap Mu Chuqing. Dia terlihat lemah tapi kuat dan sabar, perilakunya itu yang membuat orang ingin mengasihaninya.
"Chuqing, apa yang kamu katakan? Mana mungkin aku memukulmu? Chuqing, anggap saja aku memohon padamu, jangan membuat rasa bersalahku semakin dalam. Semua kejadian hari ini, anggap saja aku telah membayarnya kepadamu." Sambil berkata, air mata Chang Chu semakin mengalir dengan deras.
Mu Chuqing dengan dingin menarik tatapan matanya, lalu berucap, "Chang Chu, sejak dulu aku, Mu Chuqing, bukanlah orang yang dapat menahan semuanya di dalam hatiku. Aku tidak akan pernah melupakan semua yang terjadi hari ini. Bahkan tiga tahun yang lalu, aku tidak pernah lupa! Jangan harap aku dapat memaafkanmu! Karena kamu tidak ingin membalas, maka kami akan pergi!"
Selesai berbicara, Mu Chuqing kembali menarik tangan Su Nuan dan meninggalkan tempat itu. Dia tidak menghiraukan Sheng Yuchen yang jelas-jelas ada di sana.
"Berhenti!" Sheng Yuchen kembali membuka mulutnya, suaranya sangat mengerikan dan penuh dengan kemarahan.
Mu Chuqing kali ini menghentikan langkah kakinya dan memutar tubuhnya melihat Sheng Yuchen dengan tanpa ekspresi. "Ada apa lagi?"
Garis-garis wajah Sheng Yuchen menjadi tegang dan mata gelapnya sedalam jurang. Tampak ada bayangan cahaya tak terduga yang mengalir di dalam pupil matanya. Dia menatap Mu Chuqing beberapa saat, lalu bibir tipisnya bergerak, "Apa maksud dari kata-katamu tadi?"
Mu Chuqing justru tertawa dingin, lalu berkata, "Arti harfiah, tidak ada arti tersembunyi dari kata-kataku."
Sheng Yuchen mengernyitkan dahinya, dengan suara dingin dia berkata, "Kalau boleh, aku tidak berharap kalian datang mengganggu Chang Chu lagi."
Alis Mu Chuqing terangkat dan wajahnya menunjukkan rasa tidak peduli.
Ting! Suara lift restoran berbunyi.
Saat pintu lift terbuka, sosok yang tampan dan elegan keluar dengan tergesa-gesa. Melihat empat orang tersebut berdiri di restoran, dia bergegas ke sisi Mu Chuqing, lalu menggandeng tangannya dan menariknya ke sisinya.
"Yian? Mengapa kamu datang?" Mu Chuqing bertanya dengan bingung.
"Sudah menjadi berita utama di Weibo, bagaimana aku bisa tidak tahu?"
"..." Mu Chuqing menunjukkan sedikit keterkejutan. Lalu, dia melihat seluruh restoran, ternyata masih ada orang yang memotret mereka dengan ponselnya. Hatinya menjadi muram, tetapi tangannya tiba-tiba terasa sakit.
Mu Chuqing menghirup napas panjang, lalu memutar kepalanya. Gu Yian tiba-tiba menggenggam tangan wanita itu dan menatapnya dengan wajah iba.
Hati Mu Chuqing bergetar, hatinya yang sakit seperti tersapu oleh angin sepoi-sepoi. Jantungnya yang bergejolak hebat pun tiba-tiba menjadi seperti riak air di danau, hatinya tersentuh dan terasa penuh dengan kehangatan.
Ketika Mu Chuqing kembali tersadar, Gu Yian mengeluarkan obat dan kain kasa entah dari mana. Dia menarik wanita itu ke sisi meja makan dan duduk. Lalu, dia menundukan kepalanya dan memperban tangan wanita itu dengan penuh perhatian.
Diam-diam Mu Chuqing memperhatikan Gu Yian. Dahi yang cerah dan bersih dari pria di depannya itu sedikit bersinar dan ujung hidung yang lembab juga bersinar dengan sedikit kilauan, seperti biasa pria itu terlihat hangat dan tampan.
Dapat hidup bersama dengan pria yang lembut seperti Gu Yian mungkin adalah pilihan yang paling tepat. Dan Mu Chuqing, sangat beruntung dapat dilirik oleh pria seperti itu.
"Kamu… Mengapa kamu membawa barang seperti ini? Kenapa kamu bisa tahu kalau aku terluka?"
Gu Yian sudah mulai membalut tangan Mu Chuqing dengan perban. Mendengar wanita itu bertanya, dia sama sekali tidak menghentikan gerakan tangannya. Kemudian, tetap dengan kepala tertunduk dia berkata, "Aku melihatnya di video, terdapat darah di tempat dudukmu…"
Mu Chuqing mengangkat kepalanya dan melihat tempat duduk yang tadi dia duduki. Rupanya, di atas meja dan lantai terdapat tetesan darah. Bahkan dirinya pun tidak menyadarinya.
Setelah menyadari hal itu, Mu Chuqing kembali menatap Gu Yian. Wajahnya kini terlihat jauh lebih lembut, sementara bibirnya membentuk senyuman.
Sheng Yuchen, yang berdiri di samping sana merasa sangat marah karena Gu Yian yang tiba-tiba muncul di depannya. Dia menatap dingin pada dua orang yang terlihat akrab tersebut,. Ketika Gu Yian memegang tangan Mu Chuqing, dia melihat luka panjang di telapak tangan putih yang halus itu. Darah yang menetes itu telah membuat seluruh telapak tangannya menjadi merah.
Hati Sheng Yuchen tiba-tiba menegang dan tangan besarnya di pinggang Chang Chu tiba-tiba mengencang. Kapan dia terluka? Mengapa bisa terluka? Ternyata Gu Yian… Tahu semuanya? Batin Sheng Yuchen
Tiba-tiba, Sheng Yuchen menundukan kepala menatap Chang Chu yang bertubuh kecil di dalam pelukannya. Tatapan matanya menjadi ganas dan alis tajamnya merapat, dia terlihat sangat berbahaya.
Tubuh Chang Chu tiba-tiba gemetar, begitu pula dengan bibirnya. Dia seolah ingin menjelaskan sesuatu, tetapi tidak dapat membuka mulutnya karena jika dia membela diri saat ini, dirinya tidak dapat menutup mulut orang-orang yang ada di dalam restoran itu. Maka dari itu, dia hanya dapat menerima semuanya dan berpura-pura kasihan sambil memeluk pinggang Sheng Yuchen dengan erat.
Alis Sheng Yuchen bergerak, ketika dia kembali mengangkat kepalanya, tatapan matanya justru melihat wajah Mu Chuqing yang tersenyum hangat.