"Aku tidak tahu, aku bertanya kepada polisi-polisi itu, tetapi mereka hanya diam seperti orang mati," jawab Su Nuan sambil menundukkan kepalanya.
Mu Chuqing mengerutkan keningnya, lalu menatap pengacara yang datang bersama dirinya. "Polisi menangkap orang tanpa alasan, apakah itu melanggar hukum?" tanyanya.
Wajah Mu Chuqing terlihat tenang, suaranya pun tidak besar. Namun, di ruangan yang besar dan tenang itu justru suaranya terdengar menusuk telinga.
Pengacara tersebut membenarkan letak kaca matanya dan menjawab tanpa ekspresi, "Dalam keadaan seperti ini, mereka dapat langsung ditetapkan sebagai tersangka."
Baru saja pengacara itu selesai berbicara, polisi yang ada di sana saling bertatapan. Mereka hanya melaksanakan perintah dari atasannya, jika hal ini sungguh menjadi masalah…
"Pengacara Zhang, tolong buat surat permohonan banding. Aku ingin menuntut polisi itu," ucap Mu Chuqing.
"Baik, CEO Mu."
Wajah Mu Chuqing tampak dingin dan muram, lalu dia menundukan kepala dan berkata kepada Su Nuan, "Nuan Nuan, sekarang kamu merasa sedih, tetapi kamu tenang saja, semua akan beres."
"Baik..." ujar Su Nuan.
Ketika Mu Chuqing akan meninggalkan tempat itu, akhirnya seseorang dari dalam kantor polisi itu berlari keluar. "Tunggu dulu!"
Langkah kaki Mu Chuqing pun terhenti, dia menatap seorang pria gendut yang menghalangi jalannya. "Anda siapa?" tanyanya dengan senyum dingin di wajahnya.
"Apa kabar, CEO Mu, aku adalah inspektur di daerah sini," jawab inspektur tersebut.
"Oh?" balas Mu Chuqing sambil menaikan alisnya.
"Mengenai urusan karyawanmu, mungkin aku tidak menjelaskan kepada bawahanku. Ada seseorang yang melaporkan Nona ini merusak sebuah benda berharga milik seseorang…." jelas Inspektur tersebut.
"Tidak mungkin, kapan aku merusak barang milik orang lain? Kalian memfitnah orang!" celetuk Su Nuan yang langsung melompat dari kursi.
Mu Chuqing menatap Su Nuan, dia tidak ingin membiarkan temannya tersiksa di dalam sini. Dengan sabar dia kembali bertanya. "Siapa yang melapor?"
"Hal ini… CEO Mu…"
Karena inspektur tersebut terbata-bata, Mu Chuqing berusaha keras menahan marahnya. "Kalau begitu kapan? Dan barang apa yang telah dia rusak?"
Inspektur tersebut dapat melihat emosi Mu Chuqing sudah pada batas tertinggi, dia pun langsung berkata, "Semalam, sebuah gelas."
"Bangsat!" maki Su Nuan yang tampak emosi.
Mu Chuqing terkejut mendengar jawaban dari inspektur tersebut. Tiba-tiba, dia teringat kata-kata Sheng Yuchen tadi malam, 'Ingat apa yang kamu lakukan hari ini!'
Apakah ini adalah pembalasan darinya?! Batin Mu Chuqing. Dia sungguh tidak menyangka, Sheng Yuchen akan membalas dendam hanya karena hal kecil seperti itu.
"Aku sudah mengerti. Pengacara Zhang, tolong aku untuk menjaga Su Nuan. Aku akan pergi untuk mengurus sesuatu," perintah Mu Chuqing.
"Baik, CEO Mu."
Mu Chuqing menatap inspektur yang berada di hadapannya dengan sikap hormat. Dia menarik kembali tatapan matanya yang dingin dan melangkahkan kaki keluar dari kantor polisi.
***
Tak lama kemudian, Ferrari merah milik Mu Chuqing sudah berhenti di pintu utama Sheng Shi Group. Dia membuka pintu mobil dan menutupnya dengan keras hingga membuat orang-orang yang melewati menjadi terkejut. Selain merasa takut dengan kemarahannya, orang-orang itu juga kasihan kepada mobil mewah nan mahal tersebut.
Mu Chuqing menatap bangunan menjulang di hadapannya dengan mata yang disipitkan, hatinya tiba-tiba saja bergetar. Tempat ini, dulu dirinya sering mengunjunginya. Saat itu…
Tiba-tiba Mu Chuqing menggelengkan kepalanya seolah ingin menghilangkan ingatan yang keluar dari kepalanya. Lalu, dia pun melangkahkan kakinya menuju pintu masuk.
Berjalan masuk ke dalam gedung tersebut, Mu Chuqing merasakan angin sepoi-sepoi tiba-tiba bertiup. Suasana di aula lantai pertama tampak sederhana, namun juga mewah, terlihat pula banyak orang yang berlalu lalang di sana.
Mu Chuqing berjalan masuk tanpa hambatan, mengikuti sekelompok orang ke tempat lift berada. Tetapi, dirinya langsung menekan lift eksklusif milik Sheng Yuchen. Angka pada lift tersebut menuju lantai teratas yang menegaskan bahwa pria itu memang ada di kantor.
Semua orang yang berada di sana melihat Mu Chuqing, sementara dirinya memasuki lift tanpa memperdulikan mereka. Dia tidak ingin membuat dirinya diperhatikan orang lain, tetapi saat ini, hanya lift tersebut yang bisa mencapai lantai paling atas.