Chereads / Kesalahpahaman Tak Berujung / Chapter 25 - Jalan Buntu

Chapter 25 - Jalan Buntu

"Harga, kan? Baik, berapa harga gelas tersebut, aku akan membayarnya!"

Sheng Yuchen tersenyum licik, lalu menjawab, "Kamu tidak akan mampu membayarnya."

"Sheng Yuchen, jangan memandang rendah orang lain," balas Mu Chuqing sembari tersenyum.

Kedua orang itu saling bertatapan dan menemui jalan buntu.

Sheng Yuchen menatap mata Mu Chuqing dengan cermat. Jelas-jelas mata itu adalah yang sama, namun mata yang dulu tergila-gila dan lembut ketika menatap dirinya sekarang berubah menjadi kemarahan. Satu-satunya hal yang tidak berubah adalah dulu yang membuat dirinya mencintai dan membenci wanita satu ini adalah sifatnya yang keras kepala.

Tanpa sadar Sheng Yuchen berjalan mendekati wanita yang hanya beberapa langkah darinya. Ada emosi yang rumit di matanya yang dalam. Melihat wajah yang lebih dewasa dibandingkan dulu, kulit putih bersih, hidung yang bulat terbuka dan tertutup karena marah dan bibir merah sedikit tertutup. Semuanya tampak sangat normal, tetapi membuatnya menginginkannya lagi.

Sheng Yuchen teringat akan kebersamaannya bersama Mu Chuqing dulu, pagi dan malam yang tak terhitung jumlahnya yang mereka miliki. Semua milik wanita itu juga adalah miliknya. Matanya pun menjadi semakin muram dan secara bertahap menjadi semakin gelap.

Mu Chuqing dikejutkan oleh tatapan mata yang dikenalnya itu. Dia tiba-tiba mengulurkan tangan untuk mendorong Sheng Yuchen menjauh. Namun detik berikutnya, dia berputar, sampai ketika dia tersadar bahwa dirinya telah ditekan pria itu pada meja kerjanya.

Saat ini, Mu Chuqing yang mengenakan pakaian formal untuk bekerja, ditekan kuat oleh Sheng Yu hingga tubuhnya yang indah terlihat jelas. Leher panjang dan indah miliknya seperti batu giok dan tulang selangka yang sangat indah seperti gitar Cina. Rambut yang tadinya di ikat, sekarang terlepas karena gerakan yang kuat barusan. Hal itu membuat aroma dari rambut itu langsung menyebar di antara keduanya.

Pada saat ini, suasana di antara keduanya tiba-tiba memanas. Mata Sheng Yuchen mulai terlihat merah, seperti macan tutul yang bercahaya dan kesepian.

"Kamu… Mau apa?" Mu Chuqing menatap Sheng Yuchen dengan rasa takut.

Bibir Sheng Yuchen terangkat perlahan, lalu kakinya yang ramping diletakkan di kedua sisi tubuh Mu Chuqing.

Mata Mu Chuqing melebar dan menatapnya dengan tidak percaya. Dia mendorongnya dengan tergesa-gesa, tetapi Sheng Yuchen malah semakin menggerakkan lututnya.

Tiba-tiba, Mu Chuqing mengeluarkan desahan dari mulutnya. Kemudian dirinya pun kehilangan tenaga. Mereka pernah bersama dalam waktu yang cukup lama, jadi pria yang ada di hadapannya ini, sudah mengetahui bagaimana membuatnya tidak dapat mengontrol dirinya.

Sheng Yuchen tertawa rendah, lalu mengulurkan tangan untuk memegang dagu Mu Chuqing. Dengan suara yang rendah dan serak dia berkata, "Berapa nilai gelas anggur itu? Aku yang memutuskan. Apakah kamu bisa membayarnya?"

Mu Chuqing menggigit bibirnya dan menatap Sheng Yuchen. "Sebenarnya apa yang ingin kamu lakukan?"

Alis Sheng Yuchen bergerak-gerak, sementara matanya berkeliaran di sekitar tubuh Mu Chuqing.

Melihat hal itu, alis Mu Chuqing berkerut. Akhirnya, dia mendorong Sheng Yuchen dengan semua kekuatan yang dimiliki olehnya. Kemudian dengan cepat dia kembali berdiri tegak dan berkata, "Sheng Yuchen, kamu sudah gila?!"

Tubuh Sheng Yuchen mundur dua langkah karena dorongan Mu Chuqing itu. Namun, dia langsung berhasil menstabilkan tubuhnya. Dia menatap wanita itu dengan alisnya yang dirapatkan, wajahnya sangat gelap karena merasa kesal akibat perbuatannya yang melewati batas dan ide kotornya.

Aku benar-benar sudah gila! Batin Sheng Yuchen.