Chereads / Kesalahpahaman Tak Berujung / Chapter 29 - Berpindah

Chapter 29 - Berpindah

"Bagaimana kamu bisa tahu?" tanya seorang sekretaris.

Mata Sekretaris Wu yang tadi berbicara memancarkan senyum dingin.

"Tiga tahun lalu, temanku ditarik untuk kerja sampingan menjadi pelayan pada acara makan malam keluarga Sheng. Pada saat terjadi kecelakaan itu, temanku yang pertama berlari ke sana. Dia bilang saat itu sangat terkejut karena tubuh bagian bawah Nona Chang mengeluarkan banyak darah. Saat itu Nona Chang menutupi perutnya dan hanya bisa menyebut nama CEO Sheng. Ketika CEO Sheng datang, ekspresinya… Aku tidak bisa membayangkan ekspresinya…" jelas Sekretaris Wu.

"Wah, sadis sekali…" seru seorang sekretaris.

Para sekretaris menutup mulut mereka dan melirik pintu yang tertutup itu.

***

Sementara itu, Mu Chuqing sedang kebingungan di dalam kantornya. Dia memegang dua tiket untuk menonton film di tangannya.

Seperti yang dikatakan oleh Su Nuan, sebelum Gu Yian mengantarkannya pulang pada siang hari tadi, pria itu memang memberikan dua tiket film. Tiket yang berada di tangannya merupakan tiket film terbaru yang sedang tayang, yaitu pada pukul 7.30 di bioskop Tiancheng besok malam. Pria itu memberikan dirinya waktu satu hari untuk mempertimbangkan hal tersebut.

Tiba-tiba, Mu Chuqing memiliki semacam rasa ingin tahu tentang langkah lambat dan progresif ini. Makan, mengobrol, menonton film, lalu apa yang akan terjadi selanjutnya? Batinnya.

Sebelumnya, Mu Chuqing tidak pernah mengalami hal-hal ini. Dia menggelengkan kepala dan memegang dahinya. Hari pertama bekerja, tetapi begitu banyak hal yang terjadi, rasanya dia sudah kelelahan. Maka dari itu, tidak mungkin ada keinginan untuk memikirkan film lagi.

Mu Chuqing menghela napas, lalu tepat saat itu, telepon internal berdering.

"CEO Mu, seminar tentang skema penawaran Kota Laut Fatamorgana akan segera dimulai," ucap seseorang dari seberang telepon.

"Baik, aku mengerti!" Mu Chuqing mengerutkan dahinya, lalu dia mengambil dokumen dari atas meja dan pergi.

***

Langit sudah mulai gelap, tetapi malam hari di Kota Fu selalu lebih indah daripada saat siang hari.

Saat ini, Sheng Yuchen tengah mengantar Chang Chu pulang. Sebelum turun dari mobil, dia ingin memberikan ciuman selamat malam di wajahnya, tetapi calon suaminya itu justru memalingkan wajahnya.

"Chen?" panggil Chang Chu.

Sheng Yuchen hanya menoleh, mata hitam dan gelap itu menatap tajam ke arah Chang Chu. Dari matanya itu seperti menghembuskan udara dingin.

Jarang sekali Chang Chu melihat mata Sheng Yuchen yang seperti itu. Dengan tersenyum, dia mengulurkan tangan untuk memegang tangannya dan bertanya, "Chen, ada apa?"

"Beberapa malam ini aku ada acara makan malam bisnis, bukankah kamu kemarin malam baru saja menghadiri acara reuni sekolah? Aku ingat kamu berkata bahwa dulu pada saat sekolah Su Nuan sering membantumu, jangan membuat hubungan menjadi tidak baik," ujar Sheng Yuchen sambil menggerakan alisnya. Kata-katanya sangat datar, tidak terdengar kebahagiaan atau kemarahan dari suara itu.

Wajah Chang Chu seketika berubah dan ada kilatan panik di wajahnya. Sheng Yuchen tidak pernah ikut campur dalam hubungan pertemananku. Bahkan ketika tadi malam dia mengeluh telah disakiti pun pria itu tidak bertanya sama sekali, kenapa dia tiba-tiba menyebut nama Su Nuan setelah lewat satu hari? Batinnya.

Chang Chu pun segera menyembunyikan kecurigaan di wajahnya dan berkata sambil tersenyum, "Tidak masalah, jika kamu ada urusan bisnis pergi saja, aku memiliki Anqi yang akan menemaniku."

"Terserah kamu saja. Zuo Yi, bukakan pintu untuk Nona Chang," jawab Sheng Yuchen dengan datar.

Hal tersebut membuat wajah Chang Chu terlihat kaku. Padahal, biasanya Sheng Yuchen yang keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk dirinya. Dia menggigit bibirnya karena merasa sedih, lalu mengangkat kepalanya ke atas dan menatap pria itu dengan air mata di wajahnya. Tetapi, mata calon suaminya tersebut hanya terus menatap bagian depan mobil.

Pintu belakang pun akhirnya dibuka dan terdengar suara kaku Zuo Yi, "Nona Chang, silakan turun!"

Chang Chu diam-diam mengeraskan rahangnya dan berkata, "Chen, selamat malam…"

"Ehm…" Sheng Yuchen tetap tidak menatap Chang Chu dan hanya menjawab dengan berdeham.