"..."
Sheng Yuchen tiba-tiba membeku dan menatap Mu Chuqing dengan sepasang mata yang merah.
"Gila!" Sekarang apa hakmu melakukan hal seperti ini kepadaku?! Aku bukan Chang Chu!" ujar Mu Chuqing.
Pupil mata Sheng Yuchen tiba-tiba menyusut dan pada sepasang mata yang dalam tersebut terdapat pancaran tatapan yang rumit.
"Aku benar-benar tidak ingin melihatmu lagi!" kata Mu Chuqing sambil mendorong Sheng Yuchen. Dia menyeka air mata di wajahnya, lalu berbalik dan berlari ke lift.
Sheng Yuchen tiba-tiba bersandar ke dinding dan menutupi wajahnya dengan tangannya. Bayangan tubuhnya terlihat seperti kehilangan dan kesepian.
Aku sungguh sudah gila! Sungguh sudah gila!! Seharusnya aku melupakan wanita itu! Tetapi tiga tahun ini, setiap malam justru teringat sosoknya. Sebenarnya apa yang telah wanita itu perbuat terhadapku, sehingga membuatku tidak dapat melupakannya selama tiga tahun ini! Setelah tiga tahun berlalu, justru semakin membuatku kehilangan akal sehat. Mu Chuqing, apakah kamu adalah opium? Batin Sheng Yuchen.
Perlahan Sheng Yuchen berdiri, lalu dia tertawa rendah. Dia kembali mengangkat kepalanya, setelah menyembunyikan kesedihan, raut wajahnya kembali menjadi dingin.
Di sisi lain, Mu Chuqing buru-buru membuka pintu apartemennya dan bersandar di balik pintu. Dia mendengarkan dengan teliti, memastikan Sheng Yuchen tidak menyusulnya. Dia menarik napas panjang dan terduduk di lantai.
Air mata kembali membanjiri wajah Mu Chuqing. Dia berpikir bahwa dirinya tidak akan pernah menangis lagi dan mengira Sheng Yuchen tidak akan pernah bisa dengan mudah mempengaruhinya lagi. Namun, sepertinya dia terlalu meremehkan hatinya.
Mu Chuqing lalu menatap dadanya yang sudah penuh dengan jejak yang ditinggalkan Sheng Yuchen. Warna merah di dadanya menusuk matanya. Dia hanya ingin sepenuhnya menyingkirkannya, tetapi dia tidak mengira justru mantan suaminya tersebut melakukan hal seperti itu.
Apa maksudnya ini? Sebenarnya apa maksud semua ini? Pikir Mu Chuqing.
***
Di sisi lain, Zuo Yi dan You Yi, kedua orang itu pergi ke warung barbekyu.
You Yi meletakkan kakinya di atas bangku, sementara tangannya mengupas kacang polong. Dia lalu memasukkannya ke dalam mulutnya sambil melirik Zuo Yi dan berpura-pura batuk.
"Katakan, ada gosip apa!" tanya You Yi.
Zuo Yi mengambil gelas bir yang ada di atas meja, lalu berkata, "Mau minum?"
"Kamu bermaksud membunuhku, kan?" ucap You Yi sambil mengernyitkan dahinya.
Zuo Yi tertawa, lalu menengadahkan kepala dan minum setengah gelas.
"Masih ingat orang itu, tiga tahun yang lalu?" tanya Zuo Yi setelah menenggak minumannya.
You Yi kembali melemparkan kacang kedalam mulutnya, kemudian dengan tidak sabar berkata, "Siapa?"
"Ckck..." Zuo Yi membelalakkan mata pada You Yi, lalu mendekatinya dan berbisik, "Istri bos kita..."
You Yi tampak terkejut, lalu menurunkan kakinya dari atas kursi ke bawah.
"Kamu sering berada di sekitar bos, jadi jangan pernah mengungkit nama wanita itu. Kamu ingin mati, tiba-tiba menyebutkannya?!" tutur You Yi.
Zuo Yi mengulurkan jari dan menggoyangkannya. "Aku bukan mengungkitnya, wanita itu tiba-tiba muncul dan malam ini telah bertemu dengan bos kita."
You Yi menarik napas panjang, lalu berucap," Bos…"
Zuo Yi menganggukan kepala, seolah sudah mengetahui apa yang You Yi ucapkan.
"Habislah, sepertinya wanita itu akan segera tamat," kata You Yi.
"Bukan, bukan, bukan, yang ingin aku katakan bukan ini. Saat di hotel, bos bertemu dengan wanita itu yang tengah bersama dengan Tuan Muda Gu. Awalnya aku tidak begitu yakin, tetapi kamu lihat, bos pergi mengendarai mobil sendiri. Kalau tidak salah menebak, dia pasti pergi mencari wanita itu. Mengenai akhirnya bagaimana…"
Tiba-tiba You Yi berdiri dari tempat duduknya dan menunjuk hidung Zuo Yi dengan marah dan berkata, "Zuo Yi, kamu kelewatan! Ya Tuhanku!"
"Hahaha…." Zuo Yi tertawa.
You Yi tidak memedulikan Zuo Yi yang bahagia di atas penderitaannya. Dengan segera dia kembali ke dalam mobil.