Mu Chuqing tidak ingin membuat dirinya diperhatikan orang lain, tetapi saat ini, hanya lift tersebut yang bisa mencapai lantai paling atas.
Kenyataannya, tidak semudah itu untuk bertemu dengan Sheng Yuchen. Mu Chuqing langsung di hadang oleh sekretaris yang berada di lantai paling atas tersebut.
"Aku ingin bertemu dengan CEO Sheng kalian!" kata Mu Chuqing dengan penuh kemarahan, wajahnya yang kecil tersebut terlihat sangat dingin.
Sekretaris langsung mengenali Mu Chuqing, dengan tersenyum dia berkata, "CEO Mu, apakah Anda telah memiliki janji?"
"Tidak ada!" jawab Mu Chuqing dengan ekspresi yang dingin.
Sekretaris tersebut terkejut, namun dia harus tetap profesional sehingga senyum pun masih terlukis di wajahnya. "Maaf, CEO Mu. Kalau Anda tidak memiliki janji, maka tidak dapat bertemu…"
Mu Chuqing tidak ingin mendengarkan perkataan sekretaris itu lagi, dia langsung menuju kantor yang sangat dikenalnya itu.
"CEO Mu! CEO Mu, tunggu sebentar. Biarkan aku bertanya pada CEO Sheng dulu…"
Meski begitu, Mu Chuqing tetap saja mengabaikan kata-kata sekretaris tersebut. Lalu, dengan tiba-tiba dia membuka kantor Sheng Yuchen. Kantor tersebut dipenuhi dengan aroma kopi yang kuat, matanya langsung melihat ke arah meja.
Di sana, tampak Sheng Yuchen memegang cangkir di tangannya dan menatap balik Mu Chuqing. Terlintas kilatan cahaya pada sepasang mata hitam yang dalam dan tajam itu. Lalu, dia meletakkan cangkir yang ada di tangannya dan menatap wanita yang tiba-tiba masuk ke kantornya dengan mata yang tenang.
Kemudian, alis Sheng Yuchen menegang dan wajahnya yang tampan menjadi ganas. Dia pun mengibaskan tangan kepada pada sekretaris yang berdiri di pintu dengan wajah khawatir itu.
"Kamu datang untuk apa?" Suara Sheng Yuchen sangat tenang, tetapi kata-katanya terdengar dingin.
Mu Chuqing menarik pandangannya dari cangkir yang baru saja Sheng Yuchen letakkan dan menyembunyikan tatapan yang tidak biasa di matanya. Ketika kembali melihat pria itu, dia baru merasa sedikit takut. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi karena memasuki wilayahnya tanpa izin. Tidak, pasti tidak akan lebih buruk daripada malam itu, tiga tahun yang lalu, batinnya.
Lalu, Mu Chuqing pun berusaha menenangkan pikirannya. Dia kemudian menatap Sheng Yuchen dengan kemarahan di matanya. "Sheng Yuchen, aku yang memukulmu tadi malam. Jadi, kalau kamu marah, aku akan membiarkan kamu memukulku hari ini. Tapi tolong jangan melibatkan orang yang tidak bersalah."
"Apa maksudmu?" tanya Sheng Yuchen dengan wajah yang lebih suram lagi.
"Orang besar melupakan banyak hal, sepertinya kamu sudah lupa bahwa Su Nuan sekarang ditahan di kantor polisi karenamu," tutur Mu Chuqing sambil menyeringai.
Mata Sheng Yuchen menjadi muram, dia bangkit dari kursi dan pergi ke jendela dengan punggung membelakangi Mu Chuqing. Beberapa saat kemudian, dia berkata dengan perlahan, "Urusan Su Nuan berbeda dengan urusanmu."
"Apa maksudmu?" Kali ini, Mu Chuqing mengajukan pertanyaan yang sama.
Sheng Yuchen juga berpikir bahwa peran mereka berdua berubah dengan terlalu cepat, dia menaikan sudut bibirnya dan perlahan membalikan tubuhnya. "Aku tidak pernah marah kepada orang yang tidak ada hubungannya. Apakah kamu pikir itu satu-satunya konsekuensi dari pemukulan yang kamu lakukan terhadapku?"
"Su Nuan, dia…" Mu Chuqing tiba-tiba berhenti berbicara, terdapat kejelasan pada matanya yang marah itu.
"Masalahnya, Su Nuan mencari masalah sendiri, bukanlah kebiasaan yang baik memiliki mulut beracun. Dia telah membuat Chu Chu menjadi sedih, jadi aku harus membuatnya membayar sejumlah harga."
"Kamu..." Ucapan Sheng Yuchen membuat Mu Chuqing tidak dapat berkata-kata. Dia menatapnya dengan kebencian dan mencoba untuk mengendalikan suasana hatinya.
"Harga, kan? Baik, berapa harga gelas tersebut, aku akan membayarnya!"