"Tidak boleh! Ini bukanlah permainan."
"Ayah, percayalah padaku. Kapan aku pernah membuatmu kecewa?" kata sambil Chang Chu berdiri. Lalu dengan manja wanita itu masuk ke dalam pelukan Chang Yikuan.
Tanpa berdaya Chang Yikuan menatap putrinya, lalu menganggukan kepala, "Aku serahkan padamu, tender bukanlah hal kecil, harus sabar. Jadi, dengarkan para tetua di sana, banyak jalan…"
Sudah sudahlah, aku mengerti." Dengan mata yang bercahaya, Chang Chu bersandar di dalam pelukan Chang Yikuan.
Mu Chuqing, tiga tahun lalu kamu tidak dapat melawanku. Maka, tiga tahun kemudian tetap akan sama, kamu akan kalah di dalam genggamanku, batin Chang Chu.
***
Di lantai teratas Sheng Shi Group, dekorasi mewah cukup untuk menunjukkan identitas pemiliknya. Gimnasium, kantor, lounge dan ruang pertemuan, semuanya milik Sheng Yuchen seorang.
Di dalam kantor, Sheng Yuchen mengerutkan kening dan mematikan televisi, wajahnya yang tampan terlihat suram. Li Enterprise? pikirnya.
Sheng Yuchen menyipitkan matanya. Dia pernah mendengar dari ayahnya bahwa tidak ada yang bisa dengan mudah mengguncang posisi Li Enterprise di kota Fu. Jika bukan karena keputusan tiba-tiba Li Enterprise untuk membawa semua aset ke Inggris, Shengshi Group tidak akan tumbuh begitu cepat dan menggantikan posisi perusahaan tersebut.
Ternyata dia adalah CEO baru dari Li Enterprise. Tetapi kenapa, hanya dalam tiga tahun ini? Dia hanyalah seorang wanita yang hampir tidak memiliki pengalaman, beraninya Li Zhenghua membiarkan wanita itu mengambil alih? Batin Sheng Yuchen.
Mata Sheng Yuchen menyipit, tapi dia sama sekali tidak tahu kapan Chang Chu memberikan undangan pertunangan kepada Mu Chuqing.
***
Li Enterprise, kantor Mu Chuqing.
Su Nuan menatap Mu Chuqing dengan terkejut selama beberapa menit.
"Mu... Mu Chuqing, bagaimana bisa kamu…"
Mu Chuqing memijat keningnya dengan tanpa berdaya, lalu berkata, "Nuan Nuan, ceritanya panjang…"
"Kalau begitu…" Su Nuan langsung memotong kalimat Mu Chuqing.
"Tidak dapat diceritakan dengan singkat," jawab Mu Chuqing.
Su Nuan mengerutkan mulutnya, lalu berkata, "Sudahlah, cepat atau lambat aku akan tahu."
"..." Mu Chuqing hanya tersenyum dan mengangguk.
Su Nuan terdiam untuk beberapa saat. Wajah cantiknya terlihat tidak begitu baik. Melihat hal itu, alis Mu Chuqing bergerak, dia bertanya dengan cemas, "Ada apa? Apakah karena aku bosmu kamu merasa tidak enak?"
"Perempuan jalang itu memberikanmu undangan?" tanya Su Nuan setelah mendongakkan kepalanya.
"..." Wajah Mu Chuqing tiba-tiba muram dan alisnya dikerutkan tanpa berbicara.
Mu Chuqing yang hanya diam saja itu menunjukan bahwa dugaan dirinya benar. Lalu, Su Nuan tiba-tiba berdiri dari kursi yang diduduki. "Baiklah, walaupun kamu tidak mengatakannya aku sudah mengetahuinya. Aku sibuk aku kembali bekerja dulu!"
Su Nuan membanting pintu dan pergi. Sementara, Mu Chuqing merasa kepalanya sedikit sakit.
***
Pagi hari, ketika waktu menunjukkan pukul sepuluh lewat, telepon internal kantor Mu Chuqing berdering. Dia pun mengangkatnya dan berkata, "Ada apa?"
"CEO Mu, gawat! Seorang polisi datang ke perusahaan dan membawa pergi Su Nuan dari departemen perencanaan!" jawab seorang karyawannya di seberang telepon.
"Apa?!" teriak Mu Chuqing. Dia terkejut dan tiba-tiba berdiri dari kursi. "Ada apa?"
"Aku tidak tahu, polisi sangat memaksa. Mereka membawa Su Nuan pergi tanpa bertanya apa-apa!" jelas wanita itu.
"Aku mengerti. Tolong carikan aku pengacara," perintah Mu Chuqing
"Baik."
Suara Mu Chuqing terdengar dingin. Dia lalu menutup telepon, lalu mengambil kunci mobil dan bergegas keluar dari kantor.
***
Ketika Mu Chuqing dan pengacaranya tiba di kantor polisi, suara Su Nuan bergema di seluruh kantor polisi.
"Bicaralah, kalian semua bisu!" teriak Su Nuan. "Dasar gila!"
Mu Chuqing bergegas maju dan memanggil temannya, "Nuan Nuan!"
Su Nuan menoleh ke belakang dan melihat Mu Chuqing. Wajahnya yang marah itu bergetar, lalu dia memeluknya. "Chuqin..." ucapnya dengan terisak.
Hati Mu Chuqing terasa sakit. Dia telah mengenal Su Nuan selama bertahun-tahun, temannya itu memiliki sifat yang meledak-ledak, jadi sangat jarang melihatnya menangis seperti saat ini.
Namun, Su Nuan tiba-tiba dibawa ke kantor polisi tanpa alasan yang jelas, bagaimana mungkin Mu Chuqing tidak cemas. Dia pun menenangkannya untuk beberapa saat, lalu bertanya, "Ada apa?"