Chereads / Aku Kamu dan Masa itu / Chapter 51 - Bahkan pernikahan bukan jaminan cinta sejati

Chapter 51 - Bahkan pernikahan bukan jaminan cinta sejati

Mario larut dalam lelapnya yang tak kunjung sadar diri. Reo meraih tubuh Fika dan menghujaninya ciuman tak henti henti, entah karena mabuk atau rangsangan hangat telapak tangan Fika membuat Reo kian bergairah dan lepas kendali. Wajah Bey yang terbayang kini sudah pupus memudar

" aah Reo.. aku mencintai mu tampan.. " bisik Fika mendesah di telinga Reo, terasa menggelitik geli dan menyenangkan, membuat perasaannya terayun oleh permainan gerakan nakal jari lentik Fika di tubuhnya

Fika semakin mendekatkan kepalanya di pundak Reo, dia mengelus lembut disana, membalas kecupan kuat Reo di kulitnya, Fika mengecap kulit Reo dan meninggalkan noda merah disana, dia sangat menyukai pria dihadapannya saat ini. Reo adalah pujaannya sejak lama, Fika selalu memimpikan memiliki sahabat lamanya ini di dalam pelukannya persis seperti saat ini

" Sayang ayolaah.. " pinta Fika sembari meraih tangan Reo, dia menempatkan telapak itu pada kudua asetnya yang lepas menyembul sempurna dihadapan wajah Reo, pria mana yang tahan dengan pemandangan menggiurkan ini, bukan hanya tangan yang bermain, Reo segera menggapai dan menikmati nya di dalam indra perasa miliknya, ah Fika memang terkenal binal selama ini, tak disangka Reo pun ikut dalam permainan cantik gadis dihadapannya ini, dan semua ini memang layak untuk dinikmati

" ahhhhhh.... uuugh... " Fika melenguh menikmati kecupan Reo yang kian meninggalkan rasa, gadis itu meraih pangkal rambut Reo dan menjambak kasar

Seperti kuda yang dipacu Reo semakin beringas, dia mulai mempercepat gerakannya, melepaskan semua pakaiannya dan siap merebahkan tubuh gadis di depannya ini di atas sofa, Reo memicingkan mata, tersenyum penuh arti sementara Fika sudah siap menanti pergerakan selanjutnya

Triiinnggg...

Suara ponsel di meja terus mengganggu, membuat Reo melirik ke layar ponsel miliknya dan menangkap nama si pemanggil, dia memberikan tatapan mohon maaf ke arah Fika yang disambut anggukan kecil sebelum Reo terlibat obrolan pada pemanggilnya kemudian

" Hay bro, how are you there? " suara riang menyahut di seberang sana

" kenapa kau telpon ! " ketus Reo meraut wajah heran

" hey cmon ! aku ini saudara mu bro, kenapa cangguh dan ketus begitu ! " ujar suara di seberang sana dengan aksen amerikanya yang kental

" kupikir kita sudah bukan saudara lagi ! " ujar Reo terlihat kesal

" hahaa, sorry mate aku tak datang di pesta mu, bagaimana pernikahan mu ? " tiba tiba kalimat ini membuat Reo mengingat statusnya sebagai suami, dia melirik ke arah Fika, gadis itu menaikan alis tak mengerti arti tatapan Reo

" kenapa sayang ? " bisik Fika yang cukup bersuara diantara obrolan Reo dan pria di seberang sana yang mengaku saudaranya

" wooow.. wooow.. sorry mate aku ganggu, have a good time brother ! "

Tuuuttt...

Suara sambungan ponsel di putus tiba tiba, Reo menatap layar ponselnya yang meninggalkan panggilan berakhir dengan kontak my twin

Saudara kembar nya yang tak pernah ada dalam situasi apapun, yang sibuk dengan kehidupannya di luar negeri sana, dia bahkan mungkin lupa jika memiliki keluarga di sini, bisik batin Reo kesal

Tapi apa tadi ? dia menanyakan perihal pernikahan ? ah.. Reo berpikir sekali lagi membuat otaknya hang seketika

Tiba tiba kedua telapak tangan meraba dadanya, Fika memeluk tubuh polosnya dari belakang, gadis itu menempelkan tubuh mereka dan bisa merasakan hangat suhu tubuh tanpa sekat lagi

" sayaaang.. " gumam Fika sembari mendaratkan banyak ciuman di punggung bidang Reo, dia tak mau melewatkan moment langkah ini. Jari jemari Fika paling tau bagian mana yang harus di tuju, dia meremas pelan bagian terindah Reo, menyentuh lembut, meminit hangat dan membiarkan pria itu larut dalam rangsangannya yang berirama

" aaahh.. " kini giliran Reo yang melengguh

Reo tak mendapati istrinya seperti Fika, jika gadis yang memeluknya ini begitu fasih dan paham bagaimana memperlakukan pria, dia tak mendapatkannya pada diri Bey. Kenapa dia bisa jatuh cinta pada Bey hingga sedalam ini ? sementara hal remeh ini malah dia dapatkan dari gadis lain, Fika adalah sahabat kecil Reo, mereka sudah lama saling berbagi cerita, tapi baru kali ini Reo merasakan kelihaian yang selama ini hanya dia dengar saja

" kau suka ? " tanya Fika menahan senyuman bangganya

Reo membalikkan tubuh dan mendesak Fika ke dinding. Bibir keduanya saling menguap panas dan siap saling menghabisi, membalas satu sama lain dengan lahap dan tanpa jeda, menikmati tiap alur tanpa ingin mengalah, Fika dan Reo seperti dua srigala yang kelaparan

Fika merebahkan dirinya di sofa, menatap dalam mata Reo yang sudah tak sabar untuk menghimpit tubuh indah di bawah badannya

" Reo.. aku selalu memimpikan dirimu " ujar Fika dengan wajahnya yang menahan malu, Reo tersenyum bangga

" Aku selalu menginginkan kau dalam pelukkan ku " lanjut Fika lagi

Reo tersenyum lebar

" kini mimpimu jadi nyata.. " Reo menghentikan kalimatnya, wajahnya sedikit terlihat bingung, sesuatu mengganggu pikirannya, dia masih sedikit mengingat istrinya di rumah

Wajah Fika jelas meraut ingin tahu tapi Reo menggeleng cepat, sepertinya dia harus membuang dulu pikiran lain karena kini tubuh molek yang polos di atas sofa dengan kaki jenjang yang mulus terus saja memainkan libidonya, Fika mengerti sekali arti tatapan itu

" kemari sayang, aku menanti mu " ucap Fika manja dengan raut wajah dibuat seimut mungkin, Reo tersenyum senang dan segera merebahkan diri ke dalam uluran terbuka kedua lengan Fika

Tanpa aba aba lagi kini pria beristri itu mengambil langkah inti, dia menaiki tubuh gadis menggoda ini yang terus saja merangsang tiap jengkal kulitnya

" aaahh.... lagii sayaaang.. " pinta Fika membuat Reo semakin bergairah

*****

Mario

Aku melihat mu lagi kali ini, wajahmu kecilmu yang penuh kehangatan padaku, kau datang lagi di saat aku melewati masa masa sulit dalam hidup ku, Bey itukah kau ?

Aku sedikit mengingat kini, bagaimana senyuman itu selalu datang dalam mimpi ku, bagaimana kau yang mengulurkan tangan dan membantu ku berdiri saat terjatuh. Kau dan terpaan cahaya mentari yang hangat, kau selalu hadir seperti itu dalam hidup ku

Aku yang memegang kamera pertama ku, aku yang terlalu senang dan terjatuh, hari itu kaki ku tersandung dan terjatuh tepat dihadapan mu, sungguh aku sangat malu tapi kau tak sedikitpun mentertawakan ku, itulah mengapa aku jatuh cinta padamu

Kau mengulurkan tangan dan tersenyum manis padaku, kau dengan wajah ceria dan kehangatan langit yang cerah, kau dengan semua yang ada pada dirimu. Kau membuat ku begitu membutuhkan dirimu hingga kini

Flasshh !!

Kau jelas terkejut saat aku mematik kamera pada mu, maaf aku spontan melakukannya karena senyuman mu sungguh indah, Bey aku sudah lama menunggu mu, menanti kita bisa bersama, aku sudah lama menunggu seseorang yang mengulurkan tangan dan membantu ku bangkit dan berdiri kembali, seperti dahulu saat kita pertama kali bertemu. Kita bertemu saat kau masih kecil sekali..