Chereads / Aku Kamu dan Masa itu / Chapter 53 - Kenangan cinta

Chapter 53 - Kenangan cinta

Reo memasuki kamar mandi dan mengisi bathtub kaca kamar mandinya, dia menuangkan sabun dan memeriksa suhu air sebelum membenamkan diri di air hangat yang bisa merileksasi pikirannya

Bibirnya tak henti berkembang dan meraut penuh bahagia, dia tak bisa menepis bagaimna ekspresi melengguh Fika dihadapan wajahnya tadi malam, dia masih saja membayangkan wajah menggoda gadis itu

" ck, dia seksi, nakal dan.. " Reo menggaris dengan tangannya lekuk indah tubuh Fika yang aduhai, memang sebagai model tubuh Fika sungguh menggoda, tinggi jenjang dengan dada dan bokong berisi, walau begitu pinggangnya amat ramping, sangat sempurna dalam pelukan telapak pria

" kapan dia berubah? Perubahannya sungguh tak main main " wajah Reo sumringah, dia masih tak percaya bisa melakukan hubungan badan dengan teman kecilnya itu

Yaa.. Fika dan Reo sudah sejak kecil saling mengenal, sebelumnya mereka sangat dekat, bisa dibilang seperti itu, tapi di mata Reo, Fika hanyalah anak seorang pembantu yang selalu membantu urusannya. Membawakan tas, mengerjakan tugas sekolah, bahkan menjadi perantara saat Reo sedang mendekati gadis incarannya di sekolah

Ayah Fika adalah sopir keluarga Reo, walau tak begitu lama mengabdi tapi cukup untuk Reo mengingat sosok ayah Fika yang sopan dan setia, dia sebelumnya supir keluarga Rusady dan telah lama mengabdi untuk saudara Reo, sayangnya Rusady meninggal dalam kecelakaan pesawat dan membuat semua kekayaan yang dimiliki tante jatuh pada Reo kini

" Terakhir aku melihatnya di cafe Bey sebelum menikah, tapi kali itu aku tak begitu peduli padanya.. " gumam Reo menepuk busa sabun di kolam kaca nya, dia seperti nya menyesali sikap abay nya tempo dulu

Ingatannya kembali pada masa sekolah, dimana Dia dan Fika adalah teman sekelas, dimana Fika selalu ada untuk membantu Reo, dimana gadis itu masih sangat polos dan baik hati

" Apa kau sudah makan siang ? " tanya Fika remaja dengan senyuman manisnya, dia menyodorkan bekal makan siangnya ke hadapan Reo, Reo melirik sekilas dengan enggan, dia tak tertarik dengan bekal makan siang dari rumah Fika

" apa kau membuat makanan ini sendiri ? " tanya Reo hanya iseng saja, tapi lihatlah wajah Fika, gadis itu tersenyum lebar dan mengangguk cepat

" iya, aku membuat sendiri ! " suaranya cepat dan ceria, Reo tertawa geli, ya dia geli dengan makanan dari kotak bekal Fika, dan gadis ini, tingkahnya yang selalu saja tanpa jarak terkadang membuat Reo risih

" ahh.. sepertinya enak, tapi sayang sekali aku sudah makan tadi " ujar Reo memasang wajah sedih, dia terlihat menyesal menolak tawaran Fika, tapi hatinya malah tertawa sinis

Fika menarik lagi kotak bekalnya, dia kembali menutup rapi

" baiklah kalau begitu, aku akan makan siang dulu " Reo mengangguk perlahan mengiyakan pernyataan Fika, sebelum gadis itu melangkah jauh Reo memanggil namanya dan membuat wajah sedihnya berubah penuh harap lagi

" Fika !! " Reo mengeluarkan buku dari laci mejanya, dia mengangkat tinggi buku di tangannya

" Aku kesulitan menyelesaikan tugas sains.. " ujar Reo dibalas senyum lebar Fika, gadis itu mengangguk mengerti maksud hati Reo

" akan aku bantu kerjakan ! " balas Fika sembari melambaikan tangan, dia berlari kecil meninggalkan kelas dan bersiap menghabiskan bekalnya segera, dia selalu bersemangat untuk Reo

" sayang.. " seorang gadis remaja dengan makeup nya mencium pipi Reo lembut, membuat pria itu mengelus lembut rambut panjangnya yang lurus dan berkilau

" kerjakan tugas ku juga dong " pinta gadis itu manja, Reo mengangguk dan memamerkan senyum lebarnya

" tentu saja sayang.. " bisik Reo di telinga gadis remaja itu, membuat wajah cantiknya merona merah mendengar kalimat balasan Reo

Reo sendiri lupa siapa gadis yang dia pacari kali itu, yang dia ingat adalah kejadian setelahnya yang masih menempel jelas hingga kini, Reo menyalakan lagi keran air, dia membenamkan kepalanya diantara busa sabun, bayangan masa remaja nya kembali lagi

" apa kau sudah mengerjakan semuanya ? " tanya Reo sembari mengambil duduk di sebelah Fika, gadis itu menoleh sejenak lalu melanjutkan mengisi buku tugas milik Reo

" sedikit lagi " ujar Fika

" ahh.. tapi kelas sudah kosong, apa kau tidak apa apa ? " tanya Reo basa basi, Fika menggeleng cepat

Jangankan terlambat pulang kerumah, tidak pulang dan menginap pun Fika rela jika itu demi Reo, mungkin bahkan melakukan lebih

" Honeey.. " seorang gadis cantik dengan rambut panjangnya dengan langkah ringan masuk ruangan kelas Reo dengan tingkahnya yang menggemaskan khas anak remaja jaman sekarang, gadis itu menenggerkan dagunya di pundak Reo, bibirnya tersenyum manja

Dengan perasaan ragu Fika melirik wajah gadis cantik itu yang terus menatap Reo tanpa jeda, dan lihatlah wajah pemuda di sampingnya itu, dengan cepat dia mengalihkan pandangan dari arah buku tugas beralih pada raut menjijikan gadis manja di sebelahnya, dia adalah kekasih Reo yang selalu saja memamerkan senyuman indah yang mesum, begitulah dulu Fika mengupat setiap gadis Reo

" Sayang.. hari ini tak ada seorangpun di rumah ku " bisik gadis itu di telinga Reo, tapi suaranya dibuat lebih jelas supaya Fika bisa menangkap kalimat mesumnya

" ah ini untuk mu ! " kekasih Reo menarik telapak tangan pacarnya dan memberikan kotak kecil, gadis itu memicingkan mata kemudian berlalu dari ruang kelas, tangannya memberi kode untuk segera menghubunginya, Reo mengangguk pelan mengerti arti kode gadisnya

Fika melirik Reo sesaat yang masih terpaku menatap kepergian pacarnya, dia membuka telapaknya perlahan dan segera membulatkan mata mendapati alat pengaman ada di talapak tangannya, dengan cepat Reo mengantungi benda itu dan segera melirik ke arah Fika, dilihatnya gadis di sebelahnya masih fokus mengerjakan tugas, ada rasa lega saat Fika tak menyadari fungsi benda pemberian kekasihnya tadi, Reo tersenyum senang

Fika menghela nafas dalam berusaha menahan kelopak matanya yang menghangat, dia tersenyum sendiri menahan gejolak di dalam hatinya

" ini sudah selesai " ucap Fika mengatur sebuah senyuman pada Reo dan menyerahkan buku tugas miliknya. Reo menyambut senang, dia segera mengambil dua buku tugas dari tangan Fika dan meninggalkan gadis itu sendirian di kelas kosong, Reo harus bergegas, pacarnya menunggu di parkiran belakang sekolah

Fika menatap punggung Reo dari balik jendela kaca ruang kelasnya, airmatanya terus berjatuhan tanpa henti, dia tak bisa menahan semua gejolak kecewa di dalam dadanya

Sore itu, diantara senyuman bahagia Reo yang menggandeng mesra pundak kekasihnya yang sibuk menyetir, mereka sudah bersiapkan membuka pengalaman pertama mereka di atas ranjang bersama, keduanya tertawa senang sambil bernyanyi mengikuti alunan lagu dari audio mobil mewah milik kekasihnya

Sementara Fika terus menangis hingga pundaknya berguncang dan suaranya sudah tak lagi jelas terdengar, rasa sesak penuh harapan kini sungguh sudah harus menghilang, Reo sudah tak mungkin lagi bisa digapai, Fika sungguh sadar dengan kastanya, Fika menyerah pada waktu saat itu

Saat itu baik Fika ataupun Reo masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, jika Reo memulai hubungan pertama dengan kekasihnya, Fika memulai petualangan dengan cara berbeda, gadis itu memutuskan menerima tawaran sebagai model pria dewasa dan merubah ekonomi keluarganya, walau tak begitu berharap lagi pada Reo setidaknya Fika pernah berusaha mempertahankan cintanya dengan cara yang baik