Chereads / Aku Kamu dan Masa itu / Chapter 58 - Hanya berusaha

Chapter 58 - Hanya berusaha

Mario masih tak percaya jika akhirnya dia menerima tawaran Alfa Widjaja untuk meneruskan perusahaannya

" Kau yakin Mario ? apa itu bukan trik Alfa saja ! "

Bahkan Sofia saja tak percaya saat Mario menceritakan perubahan drastis Alfa Widjaja

Alfa widjaja, Ayah Sofia memfasilitasi kuasa hukum untuk membantu Mario, itu sungguh mengejutkan bukan hanya Mario tapi juga Sofia. Wanita itu bahkan sulit menutup mulutnya yang ternganga mendengar cerita Mario yang mendapat perlakuan baik selama di kantor x production milik Alfa, dia bahkan memiliki tim khusus membantu teka teki yang mereka hadapi selama ini

" jadi itu bukan proyektil yang sama dengan koleksi Alfa ? " tanya Sofia di sambungan telpon, suara wanita itu terdengar tak percaya. Sofia mengangkat kedua tangan dan bertolak pinggang tak percaya

" sungguh diluar dugaan kita selama ini, entahlah, aku tak percaya pada awalanya tapi mendengar cerita mu barusan semuanya terdengar masuk akal kini " baik Mario ataupun Sofia diam beberapa saat, bahkan Dave dan Alex yang biasanya rusuh tak berani bersuara melihat wajah serius wanita mereka di telfon

" Kupikir cuma dia saja yang bisa melakukan hal keji itu, kalau bukan papa lalu siapa Mario, apa kau punya musuh ? "

" Kau tahu betul aku Sofia, aku tak bisa jawab pertanyaanmu, mungkin seseorang yang membenciku " duga Mario ragu, kalimat Mario membuat Sofia tergelitik

" ah yang benar saja , selain aku kau mana punya teman ! " tegas Sofia membuat Mario setuju

" tapi Sof, suami Bey tidak menyukaiku .. "

" memangnya kau kenal ! " Sofia tak percaya dengan kalimat Mario yang terdengar seperti berprasangka pada pria yang disebutnya suami Bey, dia bahkan tak memberi Mario waktu untuk menyelesaikan kalimatnya

" Aku sih tak mengenal khusus, hanya saja kami sudah lama terlibat kontrak kerja. Kau ingat gadis di Singapur ? adiknya saja bisa mengenalku ! " Jelas Mario, Sofia menyimak serius

" tapi entahlah ini hanya asumsiku saja sih.. "

" Ah kau benar Mario, bisa saja.. " Sofia ikut berpendapat, dia merasa kehadiran Ailee di rumah sakit waktu itu jelas mencurigakan

" siapa mereka ? " suara Sofia yang tak terlalu jelas membuat pertanyaannya tak pasti mengarah pada lawan bicaranya di telfon. Wajah Sofia berfikir keras

" Dia anak pengusaha hebat, ternyata suami Bey dan gadis itu pewaris perusahaan advertising Group , mereka bukan orang sembarangan .. "

" WOW !! " seru Sofia takjub dengan status sosial Reo dan gadis itu, tapi bukankah Sofia itu juga sama, dia hanya tidak mengambil bagiannya. Perusahaan mereka sama sama berperan penting dalam industri hiburan. Jika Alfa membangun bisnisnya dengan caranya sendiri, sementara advertasing grup adalah usaha keluarga

" mereka orang hebat ! " seru Sofia tak percaya

" hey, kau juga kan ! kau sekarang presdir perusahaan hebat, kau bahkan bisa menghadirkan siapa saja dengan nama perusahaanmu ! " lanjut Sofia. Kalimat wanita itu seketika membuat Mario tertawa

" hahahaaha.... kau meledek ya, aku ini hanya bekerja di sini, pemilik sesungguhnya masih tidur di bawah ketekmu ! " Seru Mario ditengah tawanya, Sofia ikut terkekeh mendengar jawaban Mario

Sofia melirik Dave yang santai di sofa dengan cemilannya

" ah aku tidak bisa memaksakan apapun Mario, jika Dave memang mampu dan ingin terjun ke dunia bisnis, aku tidak akan menghalanginya, tapi jika dia mewarisi jiwa art orangtuanya, kau harus melanjutkan pekerjaan berat mu sendiri ! " jawab Sofia penuh logika, dia sepertinya memang sedang meledek nasib Mario

Mereka terlibat obrolan serius sementara yang dibicarakan tentu saja Dave sibuk menikmati sereal dari sofa pindah ke meja makan sambil menatap film kartun favorite nya

" tapi Mario.. siapapun dia, yang mencelakaimu bukan lah orang sembarangan, kau sebaiknya hati - hati, jangan ceroboh. Aku tau kau sangat mencintai Bey tapi jangan sampai kau salah langkah. Jangan menjadi Mario yang dulu. Kau sudah bukan Mario yang dulu, kini kau harus bisa sedikit belajar cerdas bahkan licik. Kalau tidak, jalanmu akan banyak begal nya ! " Sofia jelas sedang memberikan warning

" maksudmu aku harus seperti om Alfa ? "

" aduh Mario, kalau kau jadi Alfa aku yang pertama menjegalmu, kalau tembakan proyektil kaliber rendah tidak menewaskanmu, aku akan melempar bom sampai satu Indonesia hancur ! " jawab Sofia dengan nada ketus dan greget, anak itu tetap saja menyimpan kebencian pada ayahnya, padahal di lubuk hatinya dia juga merindukan sosok orang tua tunggalnya itu. Mendengar cerita Mario tadi membuat bibir Sofia tak henti menggaris senyum walau dia berusaha menyimpan kebahagiaannya sendiri

" Mario.. "

" Aku, Dave dan Alex akan segera menemuimu.. " Mario mengangguk, dia tersenyum mendengar kalimat terakhir dari Sofia. Mario menutup telfon dan membaca pesan singkat yang masuk ke ponselnya

" ponselnya tak bisa dihubungi. Bahkan pesan ku belum dibaca " galau Mario melihat kontak Bey yang tak bisa dihubungi. Dia sudah berkali kali mencoba dan selalu mailbox

" apartemen pusat kota " gumam Mario tak jelas melihat alamat yang tertulis detail dari pesan masuk yang dikirim Nico

****

POV BEY

Seseorang dengan seragam lengkap mengetuk perlahan pintu. Wajahnya tertutup topi. Dia membawa dua kotak besar pizza. Dia adalah Mario

" permisiii.... pizza "

Aku segera berlari menuju pintu utama, itu adalah suara penghantar pizza, tapi siapa yang memesan? sepertinya aku tidak memesan apapun

Dengan perasaan bingung pada akhirnya aku harus membukakan pintu

" maaf, aku tidak pesan pizza .. " Aku mencoba menjelaskan pada penghantar roti yang berdiri di pintu, dia mengangkat sedikit topinya, memperlihatkan wajahnya

Aku kaget!

" Mario.. " bisikku tak percaya, aku melihat sekitar, meyakinkan tak ada yang melihat

" kenapa ke sini? " tanyaku pelan , dadaku seketika berdetak kencang, aku takut seseorang atau malah Reo suamiku akan pulang dan menyadari kalau penghantar pizza ini adalah Mario, pasti gawat sekali

" kau tak memberi kabar, aku khawatir padamu " jawabnya juga berbisik

" bagaimana kau tahu alamatku ? " tanyaku heran tak percaya kalau Mario bisa se nekad ini.

" kau tunggu sebentar " bisik ku

aku mencari akal bagaimana caranya untuk bisa berbicara dengan Mario tapi tanpa terekam cctv

" ah, tunggu sebentar ya mas, aku ambil uang dulu ! " aku memberi kode padanya untuk menurut saja dengan kerlingan mata, walau dia terlihat bingung tapi akhirnya mengangguk juga

Aku menjangkau kamera pemantau di ruang tengah, karena itu portable sangat memudahkan untukku mengatur arahnya, semoga Reo tidak curiga pikirku

" ayo masuk ! " aku segera menutup pintu, menarik tangan Mario dan menyuruhnya duduk, wajah cemas dan ketakutanku tetap saja tak bisa di kontrol

" kenapa Bey, kau tak usah segugup ini, aku hanya ingin melihatmu saja .. " Mario sepertinya mencoba menenangkanku

" kau gila yah, bagaimana mungkin aku ga takut, aku bisa gila tauk ! kenapa kau sampai kesini ?! kau tau kan posisiku " tegasku pada Mario, mencoba menyadarkan nya kalau yang dia lakukan ini salah

" maaf Bey, aku hanya mengkhawatirkan mu .. " Mario memasang wajah cemas

" Aku baik-baik saja Mario, jadi please jangan melakukan hal konyol seperti ini lagi ! " pintaku tegas

" aku janji ! " jawabnya dengan wajah manis , memberikan senyuman yang menawan penuh pesona, kau itu selalu saja bisa meluluhkanku !

" tapi Bey apa benar kau baik - baik saja ? apa Reo melakukan sesuatu ? " pertanyaan Mario membuatku tak percaya, bagaimana mungkin dia bisa bertanya begitu, aku mengingat perlakuan buruk suamiku akhir-akhir ini, perbuatan Reo yang tak bisa kumaafkan, tapi tetap saja dia adalah suamiku

Aku mencoba me-reka senyum sebaik mungkin, aku tak ingin Mario menangkap kegamangan perasaanku

" Reo sangat baik padaku Mario.. dia bahkan sangat men.. cintaiku .. " ucapku terjeda oleh air yang mulai menghangat di kelopak mata, meluncur begitu saja di pipiku, membuat wajah di hadapanku berubah cemas, aku bisa menangkap bayangan kecemasan yang dalam dan terukir jelas di wajah Mario

Mario memelukku perlahan, tangannya menepuk pundakku pelan, emosi yang kucoba sembunyikan seketika buyar

" aku janji akan membawamu kesisiku, jadi bersabarlah .." bisiknya pelan, aku tak boleh seperti ini, aku tak boleh seperti ini, aku harusnya bisa menolak pelukan hangat Mario , aku harusnya mengusirnya dari sini

Tapi..

Pelukan tulus ini tak bisa kutolak, aku menangis sejadinya, semua beban yang selama ini kutahan seakan tumpah, aku memuntahkan semua kesakitan, aku sudah tidak kuat lagi menjadi seorang istri, tolong aku Mario!

" Aku akan melakukan sesuatu, jadi jangan ceroboh dan bertahanlah sebentar lagi .. " pinta Mario mencoba meyakinkanku, ingin rasanya pergi dengan mu saat ini juga, jika bukan karena kalimatmu yang mampu menenangkan emosiku. Aku harus bisa bersabar, mungkin ini semua hanya sebentar, atau sebentar lagii..

" Mario.. maafkan aku " bisikku pelan pada akhirnya

" Hubungan kita sudah benar-benar berakhir " ucapku sambil menjatuhkan airmata yang terus berderai. Wajah Mario jelas tercengang. Lama dia diam menatap wajahku dengan mata membulat, aku sadar wajah tampan itu juga menitikkan airmata walau segera berpaling dari hadapanku

" Bey.. " gumamnya tak membalikkan tubuh, tak saling menatap, sebelum dia meninggalkan apartemen Reo

" Maaf Mario. Aku harus sadar dengan statusku kini. Aku ingin berjuang sekali lagi untuk rumah tangga ini " ujarku kemudian lalu meninggalkan Mario dari balik pintu. Rasa sesak yang menyakitkan. Tangisan yang pecah dalam diam. Beban berat yang kupikul. Inikah karma karena pengkhianatan ? Ya.. aku berkhianat pada Reo, juga pada Mario. Aku sedang menjalanj hukumanku

" Huhuhuuu... hikss.. " Aku hanya bisa menumpahkan semua perasaan lewat tangisan dibalik pintu ini. Sekali lagi aku menyakitimu, menyakiti Reo. Aku selalu melakukan kesalahan

" Maafkan aku Mario.. "

# ada banyak perselingkuhan yang terjadi di luar sana , barangkali kisah-kisahnya membuat beberapa yang mendengarnya muak, tapi dibalik itu semua ada alasan, entah yang baik atau yang buruk, yang pasti pilihan berselingkuh bukanlah jalan yang benar