" Hallo... " Suara Reo menjawab pelan
" Morning beb, eh siang sayang... gimana udah sampai rumah ? " tanya suara di seberang sana dengan centil
" kenapa ? " tanya Reo dengan suara berbisik
" dih kamu ko gitu, emangnya aku ga boleh telpon kamu " manja Fika
Reo mencuri lirik sekali lagi ke arah istrinya di dalam kamar, langkahnya dibuat seringan mungkin supaya tak terdengar suara sendal nya. Bey masih sibuk di depan kaca, Reo menghembuskan nafas lega, dia berniat menjauh dari kamar dia menuju ruang depan
" aku kangen sama kamu Reo.. " goda Fika dengan suara manja, Reo ingin seolah tidak peduli tapi mendengar nada manja khas Fika itu seketika membuat raut wajah Reo berubah gemas. Sebelum masuk pembicaraan intim mereka Reo teringat sesuatu
" bagaimana dengan si brengsek itu ? " tanya Reo dengan wajah sinis
Fika sepertinya paham maksud pertanyaan Reo
" udah deh kamu tenang aja, urusan pria itu pasti aman, yang penting sekarang aku mau ketemu kamu, aku kangen kamu sayaaang... " rengek Fika merubah seketika wajah tegang Reo
" haha.. kamu kangen sama aku ?" goda Reo
" nanti aku mampir ke apartment kamu, oiya jangan lupa copy videonya ya, aku mau simpan juga.. " Reo segera menutup panggilan telponnya tatkala dia melihat Bey mencari- cari keberadaan dirinya
" siapa sayang ? " tanya Bey polos, Reo segera menggaris senyum lebar sambil meletakkan ponsel ke sakunya dengan santai. Jelas sekali gesture Reo tak meninggalkan kesan curiga sedikitpun. Bey membalas senyuman suaminya
" oh, itu Ailee, dia... biasalah kayak ga tau aja " jawab Reo sekenanya
Ah Ailee, Bey mematung sesaat, dia baru ingat akhir-akhir ini dia melupakan ponselnya, selain Ailee bahkan dia belum menghubungi orangtuanya dan teman-temannya juga.
kehidupan barunya sangat berbeda membuat Bey lupa akan jati diri sebelumnya, dia bahkan lupa pada ponsel yang selalu menemaninya selama ini
" sayang kamu liat handphone ku ? " tanya Bey
Reo menatap Bey dalam, bibirnya tersenyum dengan sudut menukik tapi raut wajahnya jelas tidak sedang senang
" maaf sayang.. handphone mu sudah kubuang, aku akan membelikan yang baru ! " jawab suaminya sambil berlalu dan bersiap meninggalkan apartment mereka
Reo meraih kontak mobilnya
Bey masih terpaku walau Reo melepaskan ciuman kecil di pipi kiri dan kanannya, Bey tak bisa percaya dengan kalimat barusan
Baru saja kemarin dia ingin menata hati dan kehidupan yang baru bersama Reo, tapi sekali lagi suaminya itu menghancurkannya
Bagaimana mungkin Reo membuang handphone nya, apa yang dia lakukan ? fikir Bey tak percaya. Banyak hal penting yang dia simpan di ponselnya, tanpa ponsel itu bagaimana Bey mengingat kontak-kontak orang terdekatnya, dia tak menghapal semua itu. Apa yang Reo lakukan ?
Sulit bagi Bey untuk percaya pada Reo padahal dia sedang mencoba memperbaiki kesalahan mereka tapi Reo sepertinya memang sudah berubah. Pria itu sudah menemukan hal menyenangkan lainnya
*********** **********
Reo segera memarkirkan mobil, pemberitahuan di layar ponsel membuat matanya sedikit membesar, dia membaca email dari nama pribadi papanya
" segera periksa kontrak masuk yang barusan papa kirim, kirim kembali salinan nya ! " suara Reo jelas membaca perintah singkat itu, kepalanya seketika pening. Reo baru sadar jika dia meninggalkan banyak pekerjaan yang sudah menumpuk di meja kerjanya. Dia sudah disini saat ini, sedikit waktu untuk menemui Fika tentu tidak apakan ? Reo segera turun dari mobil, dia melirik jam tangan
" setidaknya jam makan siang aku sudah harus di kantor " Reo mengingatkan diri sendiri
****
" Klik "
Pintu terbuka lebar, Reo berdiri sesaat disambut senyum lebar pemilik tempat, gadis itu berlari memeluk tubuh Reo. Ingat pekerjaanmu Reo, kau tak bisa lama lama disini ! batin Reo mengingatkan, padahal hotpant dan crop top Fika jelas menggugah seleranya yang tadi gagal tersalurkan
" Hallo sayang, aku udah nunggu daritadi tau " protes Fika sok manja, tangannya meraih lengan Reo menuntunnya masuk dan merasakan lembut sofa ruang tamu
" Fika aku tak ada banyak waktu sekarang ini " suara Reo di buag tegas membuat rona cerah wajah Fika mendadak berubah. Tapi gadis itu kembali mengukir senyum
" ah, aku tauuu aku tauu kok ! " sergagnya cepat , gadis itu menuntun Reo duduk di sofa, dia menyenderkan kepala ke bahu Reo. Walau terburu buru nyatanya Reo membiarkan saja tingkah manja simpanannya
" bagaimana dengan Mario ? " tanya Reo kemudian sambil memberikan sentuhan lembut di rambut kekasihnya, Fika memasang wajah imut, dengan menyandarkan dagu pada bahu Reo matanya mengerling menggoda
" ah, kamu tenang aja, aku udah buat video yang seru, apa kamu mau liat ! " jawaban Fika membuat Reo memberi tatapan enggan. Apa mereka melakukannya ? batin Reo frustasi sendiri
" hahaha.. pokoknya urusan sama dia aman deh, kamu tau beres " senyum gadis itu licik. Fika memamerkan deretan gigi putihnya yang menghabiskan banyak uang. Reo melengos, pria itu merasa sedikit kesal, dia jealous ?
bagaimana mugkin aku dengan pria lain, sementara lelaki impianku ada disisi ku saat ini, bisik hati Fika merasa senang melihat wajah kesal kekasihnya
" aku tau kamu ga akan ngecewain, kalau gitu aku pergi dulu .. " lanjut Reo segera berdiri
Baru saja Reo hendak beranjak dari sofa, tangan Fika menghalau niat pria itu
Reo menatap wajah Fika yang tatapannya menggetarkan batin Reo, lihatlah belahan lepas yang menyembul di potongan leher rendah crop top Fika, atau paha yang terbuka sempurna memamerkan kulit mulus dan menggoda, Reo menelan ludah
" Reo.. aku ga akan hamil dengan hubungan kita yang hanya sekali kan ! " di sorot mata gadis itu tersirat jelas apa tujuannya mengajak Reo bertemu lagi hari ini, hentakan tangannya menyadarkan tatapan Reo yang jelas mengarah kemana
Reo membuang wajah segera. Dia tak mungkin melakukan lagi dengan Fika, bahkan gadis ini juga melakukannya dengan si brengsek itu ! batin Reo seketika ingin marah
" aku lelah Fik, aku bahkan belum sempat tidur.. " keluh Reo kembali merebahkan badannya bersender pada sofa, membuat wajah Fika terus meraut senang, dia segera menyembunyikan senyumannya. Siapa yang tahan dengan ku ? batin Fika penuh percaya diri
" aku ngerti sayang.. " ujung jemari Fika mengelus pelan dahi berkerut Reo, jarinya menyisir rapi rambut Reo yang jatuh di dahi, pria itu bahkan hanya menggunakan hair tonic tadi, dia tidak mengatur rambutnya seperti biasa. Rambut lembut Reo membuat Fika ingin terus memainkannya. Gadis itu bahkan meniup perlahan hingga rambut Reo bergerak berirama. Reo melemaskan otaknya yang mulai panas, dia merasakan hembusan lembut nafas Fika yang beraroma mint. Pria itu menikmatinya
" Seengga-nya kamu minum dulu, biar segeran yaa .. " bujuk Fika sambil menyodorkan segelas minuman segar, Reo meraih dan meneguk habis isi gelas tanpa tersisa, sepertinya dia memang haus dan lelah
Fika melipat kaki jenjangnya, membuat posisi duduk yang sangat menggoda, crop top ketat dan short pant memang sengaja dia kenakan untuk memikat Reo
Aku selalu menunggumu, dan kini tak akan pernah kulepaskan ! bisik hati Fika senang
Reo melonggarkan kemejanya
" AC nya ko ga kerasa sih ? " tanya Reo, dia merasa suhu tubuhnya naik seketika, membuat badannya kegerahan. Ruangan ini mendadak menjadi lebih panas, hawa panasnya bahkan merasuk ke badan Reo, membuat kepalanya kencang dan.. Juniornya pun kegerahan di bawah sini
Fika segera meraih remote pendingin ruangannya, dia menurunkan suhu ruang. Fika kembali duduk memepet tubuh Reo, dia menggigit bibir sembari mengelus pergelangan tangannya yang terbuka
" duuuh aku malah kedinginan nih.. " bisiknya di telinga Reo, gadis itu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan. Reo menarik nafas merasakan aroma dari mulut Fika. Sepertinya kejantanannya sedang di uji saat ini. Reo menatap mata Fika dengan sorot tajam dan penuh arti
Kamu belajar sama orang yang salah Reo, seperti dahulu kamu pernah melakukan ini untuk wanita lain kali ini aku juga harus mencobanya
Fika menahan senyumnya, dia hanya bisa berbisik dalam hati sambil terus menatap pria disampingnya yang tampak jelas sudah bereaksi sedikit demi sedikit dari obat perangsang yang dicampurnya pada minuman Reo
Dengan cepat jari Reo membuka kancing kemejanya
" ko kamu buka baju sih Reo ! " Fika pura- pura protes
" kayaknya aku ga tahan udara di sini terasa panas ! " jawab Reo tak mampu menahan suhu panas yang menerpa badannyaa, wajahnya sudah terlihat memerah, dia mulai frustasi
" katanya kamu lelah, gimana kalo kamu istirahat dulu, yuuuk... ! " ajak gadis itu ke kamarnya, Reo mengikut saja
Bahkan kini pandangan Reo juga mulai berbayang dan memudar, dia tak bisa membawa mobil dengan keadaan seperti ini. Jangankan membawa kendaraan, pekerjaan pentingpun sudah dilupakan pria itu. Hasrat saja yang memenuhi isi otaknya saat ini
Pria itu sudah tak mampu lagi menahan hasratnya yang tiba- tiba seperti ingin meledak, perasaan yang datang begitu saja membuat dadanya berdebar cepat. Bayangan gadis yang menuntunnya membuat yang dibawah memberontak hebat, wangi yang menggugah, figure body yang aduhai
Tak menunggu lama Reo meracau tak menentu, pikirannya terus kotor dan perasaanya semakin ingin meledak
Fika merebahkan Reo sementara gadis itu bertumpu pada lututnya, tubuhnya masih setengah naik ke ranjang
bayangan wanita di hadapannya mulai tak jelas membentuk, Reo masih sadarkan diri hingga dia masih bisa bangkit dari pembaringannya. Tapi gadis dihadapannya tak begitu jelas lagi kini
" Bey.... "
Air wajah Fika seketika berubah mendengar Reo menyebut nama istrinya, dia cemburu
Perempuan itu mendorong tubuh Reo segera hingga telentang dengan kemeja terbuka, Fika naik di atas tubuh Reo. Dia menaruh penuh tubuhnya di atas ranjang di atas dada terbuka Reo, gadis itu menatap dalam wajah Reo, senyum sinisnya mengembang
aku sudah cukup bersabar selama ini, lalu kau datang kepadaku, aku tidak akan menyia nyiakan kesempatan emas ini, bisik Fika dalam hati, dia menatap tajam wajah Reo yang merona merah
" Reo... aku akan membuat mu melupakan dia !! untuk selama lamanya " ucap Fika sambil menarik tubuh Reo, memberikan kecupan cukup kuat hingga Reo meringis menahan lumatan di bibirnya. Pria itu melepaskan bibir Fika. Reo tidak kesal, dia menarik ujung rambut Fika membuat wajah gadisnya menengadah. Reo menyambar tengkuk Fika dan membuat banyak bekas kecupan merah disana
" kau membuatku gila " ujar Reo sembari melepas ikat pinggang dan mengganti posisi mereka. Hasrat yang tinggi membuat tenaga dan pikiran Reo kian lepas kontrol, tangannya menarik potongan leher baju Fika dan merobeknya
Fika melongo melihat bajunya sudah tak berbentuk lagi. Wajah terkejut Fika segera berubah, dia tertawa lucu. Wajah Fika mendekati telinga Reo
" kau sungguh menggoda " bisiknya membuat Reo semakin beringas. Tanpa menunggu waktu lagi jari jemari jantan Reo segera mencari tempat rahasia Fika. Dia membuka cepat risleting kekasihnya, dan meremas gemas disana
" kau sungguh tak sabaran " bisik Fika sekali lagi, wajah melenguh kenikmatan milik Fika membuat senjata Reo jelas menegang dibalik celana bahannya, Fika tertawa geli
" hahaha.. kau juga sudah tak sabar ya " tunjuk Fika pada senjata Reo. Keduanya bertumpu pada lutut, saling menikmati sentuhan telapak tangan masing masing
Fika menaikkan wajahnya hingga ke pangkal leher Reo
" apa kau siap ? " tantang Fika sembari menjulurkan lidahnya dan membasahi bibir dengan gerakan memutar. Reo sungguh dibuat gila dengan tingkah Fika. Gadis ini tahu betul cara menghadapi pria. Reo tak sabar menanti kejutan lainnya
Fika meraih botol wipped cream di meja kecil sebelah tempat tidurnya, dia menarik kancing celana Reo setelah melempar lepas ikat pinggang mahal kekasihnya ke ranjang. Gadis itu menekan pump wipped cream hingga busa manis itu memenuhi tubuh kekasihnya hingga ke bawah pusar
" aku baru tahu fungsi botol kaleng ini " ujar Reo tak percaya dengan busa krim yang memenuhi tubuhnya, pria itu menyukai wangi vanilla yang menyebar
Reo menggenggam keras kedua telapak tangannya tatkala lidah Fika sudah menjilat perlahan krim di atas tubuhnya. Getaran tubuh Reo semakin tak karuan karena kini Fika semakin turun dan menikmati juniornya dengan irama desahan tak tertahankan lagi
" aaaahhhh.. "
********
FIKA
Aku sudah lama ingin melakukan banyak hal indah dengan mu, tapi kau selalu saja tak pernah menganggapku, apakah kau sadar itu membuat luka dalam hati ku ? apa kau tak sadar kalau aku selalu menginginkan mu
Kau selalu saja memanggil namaku, tapi tidak dengan suara lembut mu
" Fika belikan aku cemilan ! "
" Fika ambil kan tas ku ! "
" Fika.. bunga mana yang harus aku belikan untuk pacar ku.. "
" Fika..... Fika.... Fika.... "
Apa kau mengingat semua perintah konyol mu itu Reo ? aku ini seorang wanita yang telah lama jatuh cinta padamu, mengapa baru kini kau menyadarinya ?
****
Drrrtt....
Getaran ponsel Reo tenggelam oleh gerakan ranjang