Ah aku kacau sekali malam kemarin, apa yang baru saja kulakukan, aku tidak sedang menghancurkan hidupku sendiri kan! ah Fika memang keterlaluan, dia tak merasa lelah sepanjang malam, hampir saja aku kehilangan semua tenaga, gadis itu memang maniak
Tapi itu sangat menyenangkan, sepertinya aku memiliki lawan main yang sangat menyenangkan, membuat perasaanku lepas landas dan terbang melayang, permainan Fika sungguh luar biasa, bibirku tak henti hentinya tersenyum mengingat berapa ronde tadi malam, ahh wanita seperti itu bisa membuat pria mabuk kepayang, kenapa aku baru sadar sekarang ! ck..
Tentu saja aku ingin terus menikmati banyak hari dengan menyenangkan seperti itu, dia sungguh wanita yang tak bisa dilepaskan jika sudah merasakan bagaimana totalitasnya saat memberikan servis terbaik, bukan hanya jari lentiknya, permainan bibir, lidah dan hembusan nafas serta bisikan nya sungguh membuat pria melemas, tapi aku sepertinya harus menanggalkan kisah ranjang panas kami terlebih dahulu
Aku harusnya cepat pulang ketika pria itu sudah tak sadarkan diri, kenapa aku harus larut dalam godaan gadis itu, kau taukan Reo sejak junior school dia sudah player ! itulah mengapa aku tak pernah menganggapnya, kupikir itulah yang harus kulakukan, tapi tak sedikitpun kini aku menyesalinya, Fika memang luar biasa, sebutan player memang pantas untuknya, dia pro player!
Satu hal yang menggangguku kini, apa dia dan Mario ? ah sudahlah, kini aku mengkhawatirkan apa yang gadis itu lakukan pada pria yang sekamar dengannya di hotel ! aku harus yakin jika Fika tidak akan mengecewakanku, itu harus, dia paling mengerti diriku selama ini
Aku memacu kecepatan mobil, ingin segera tiba di rumah, setidaknya aku harus memeluk istriku. Walau pun aku menghabiskan banyak tenaga malam ini, selalu ada banyak stok untuk wanita itu, bagaimana pun dia adalah istri ku, yah..
Aku memutar handle pintu perlahan, dada ini terasa bergetar melihat wajahnya yang.. ah dia berbeda sekali saat ini, apa dia menghias diri ? aku menatap tidur tenangnya, dia berbaring di sofa dengan dressnya yang menyingkap
Aku memang telah menghabiskan waktu dengan wanita yang lebih menggemaskan dan menggiurkan di luar sana, tapi melihat wajah lembut Bey membuat dadaku tetap bergetar, dia tertidur tenang dengan riasan cantiknya, Bey memiliki wajah yang lembut dan menenangkan, membuatku terpaku menatap wajahnya yang terlelap, di wajah yang tenang ini entah mengapa sudah tak bisa menghiburku lagi, membuat bibir ini menggaris sinis
Apa dia menungguku ? ah aku sungguh keterlaluan, bahkan istriku sudah siap di rumah, menungguku sepanjang malam, tapi aku menghabiskan tenaga dengan wanita lain di luar sana, Reo kau sungguh keterlaluan ! upatku pada diriku sendiri sambil menahan tawa lucu, aku tersenyum, ada rasa bangga dalam diriku
Pasti Mario tidak tahu bagaimana manisnya wanitaku, Bey hanya melakukan ini semua untukku ! aku jadi semakin kasihan padamu
Aku membopong tubuhnya perlahan, memindahkannya ke kamar, aku tak ingin mengganggu tidurnya yang nyenyak
Dengan segera ku jangkau handuk, aku harus buru-buru membersihkan diri, pikirku
Bau Fika pasti menempel ditubuhku, jangan sampai istriku menyadarinya, wanita itu sepertinya sudah gila, dia terlalu berpengalaman untukku, aku tidak menyukai wanita yang agresif sebelumnya, aku lebih menyukai sosok kalem dan tenang seperti Bey, tapi pengalaman malam ini sepertinya mengubah penuh perspektif ku selama ini, ah kau gila Reo ! Fika sungguh luar biasa, bayangkan dia bahkan memijit senjatamu dengan lidah dan bibirnya tak henti henti, memasukkan penuh kedalam mulutnya dan memainkan dengan ritme menggetarkan dada. Damn ! aku menginkan semuanya itu lagi
Aku mendaratkan kecupan kecil di dahi Bey sebelum pergi membersihkan diri dan membayangkan wajah menggemaskan Fika di dalam kamar mandi
******** ******
Mario membuka matanya perlahan, kepalanya terasa sakit, matanya berusaha untuk sadar dan mulai menatap langit-langit kamar yang asing
Aah langit-langit yang cerah dengan aroma ruangan yang khas, apa yang sebenarnya terjadi. Mario tak bisa berpikir, kepalanya terlalu sakit, apa penyakitnya kumat pikirnya
Mario mencoba mengangkat badannya, dia melihat tubuhnya yang polos, dimana pakaiannya pikir Mario heran
Dia menatap isi dalam selimutnya, wajahnya semakin heran, kenapa dia telanjang , dia tak habis pikir. Sesuatu telah terjadi padanya tapi dia tak merasakan hal berbeda hanya kepalanya saja yang sakit seperti sebelumnya
Mario membelalakan mata, terkejut melihat sosok polos di sebelahnya
" siapa wanita ini ? " pikirnya tak percaya
Wanita dengan tubuh ramping tertidur lelap menghadap tubuh Mario, wanita itu tak memakai apapun, badannya polos, wajahnya terlihat sangat lelah
Mario mengeryit heran dan tak percaya, dia berusaha mengingat rangkaian kejadian kemarin, tapi dia tak bisa mengingat apapun, siapa wanita ini ? pikirnya tak bisa menebak
Tangan Mario mencoba membangunkan wanita itu, tapi dia sepertinya amat nyenyak, Mario segera beranjak memakai pakaiannya kembali
Dia merobek kertas dan menuliskan sesuatu disana, dia meletakkan note kecil itu di meja, dekat dengan piyama wanita itu
Pria itu melangkah meninggalkan ruangan asing itu, dia tak bisa memikirkan apa yang telah dia perbuat dengan wanita asing itu, tapi apapun itu, Mario telah meninggalkan kontaknya di atas meja.
Tak berselang lama, Fika mencoba membuka matanya, dia meregangkan otot-otot tangannya yang lelah
Tadi malam adalah kegiatan yang panjang, senyumnya tak berhenti tersungging membayangkan wajah Reo yang kelelahan meladeni nya
" Aaahh.. Dia sungguh menarik ", gumam gadis itu sambil mengulum senyum, tentu saja Reo selalu menarik perhatiannya, pria itu sudah menjadi idolanya sejak kecil, Reo adalah cinta pertama Fika.
Tiba - tiba dia mengingat sesuatu, suatu hal penting yang dia lupakan !
" kemana pria itu ? " Fika bertanya sendiri menyadari tidak melihat sosok pria di sampingnya
Dia beranjak dari kasur, menjangkau piyama mininya
" ah dia meninggalkan pesan " Fika meraih note yang tertempel di meja, dia menekan ponselnya, menyimpan nomer handphone yang tertera
" sepertinya dia pria yang baik " gumam Fika sambil mengangkat kedua bahunya, gadis itu tak ambil peduli perihal Mario
" yaa dia sih memang ganteng, tapi Reo lebih menarik ! " ujarnya sambil menikmati segelas sisa wine tadi malam
" Aku harus menemuinya lagi, Reo atau Mario ? " gumamnya tak jelas
Fika menyandarkan diri di sisi jendela kamar hotelnya, matanya menerawang kosong, jarinya mengetuk ngetuk pelan gelas winenya yang tersisa sedikit, dia menahan senyumannya yang di sembunyikan
" Mario.. kau mungkin tak akan pernah tau apa yang harus kau jalani di hidupmu " gumam Fika tak jelas
" .. tapi aku tahu hidup ku, jika kau tak tahu cukup aku yang tahu, dan nikmatilah pembalasan dari ku.. " lanjut Fika meneguk habis wine di tangannya
Dia melenggak meninggalkan gelas kosongnya di meja dan menuju kamar mandi
" Reo.. kau kini menjadi milikku !! " teriak Fika lepas sembari memasuki kamar mandi, dia tertawa kecil, wajahnya meraut gemas sembari menggigit bibir mungilnya
******* *******
Mario merapihkan ruang kerjanya, dia masih terganggu dengan apa yang terjadi padanya, kenapa dia tak bisa mengingat jelas kejadian kemarin, apakah penyakitnya kambuh?
Seberapa keras Mario berpikir tapi dia tetap saja tak menemukan jawaban, bahkan rasa pening masih saja menempel di kepalanya, dia harus mencari jawaban dengan cara lain, gadis yang polos di sebelahnya itu siapa ? itu pun mengganggu pikirannya, sepertinya Mario tak pernah melewati batas selama ini, apa mungkin ? Mario tak ingin menduga duga sendiri
" Aku harus bertanya pada Sofia " ujarnya sambil meraih ponsel
Tak lama berselang terdengar suara yang sudah amat dikenal Mario, suara itu kadang bergantian dengan suara yang lainnya, keluarga kecil yang ramai batin Mario ikut bahagia
Yaa.. ketika mendengar Mario yang memanggil, Dave dan Alex ikut bersahutan di belakang Sofia, sehingga ibu satu anak itu harus meminta kedua pria rumahnya itu untuk memberikan jeda supaya dia bisa mengobrol dengan baik di telfon
" How are u om, i missed u so much om, kangen om sekali .. " ujar Dave diantara kalimat ibunya, Sofia masih mengangguk angguk kecil mengiyakan kalimat anaknya yang selalu riang mendengar suara Mario
" Hallo Mario, apa kabar disana ? " Alex tak mau kalah bahkan skill bahasanya pun sudah luar biasa kini
Sofia mengangkat gagang telfon agar suami dan anaknya mendengar jawaban Mario
" Aku baik disini, bagaimana kalian semua ? " balas Mario
Sofia menaikkan alisnya, membuat Dave dan Alex mengerti
" okay, take your time mommy " ujar Dave berlalu ikut duduk di sofa bersama daddynya dan kembali meraih stik playtation miliknya
" Kami semua baik, syukurlah kalau begitu, bagaimana kakimu? apa kau rajin kontrol? " Sofia membrondong pertanyaan pada Mario
Sekarang suasana sedikit tenang tanpa potongan kalimat Dave dan Alex di telfon tapi
" Oh my god daddy that's mine ! get over other way !! " teriak Dave kesal
" No.. daddy first beib !! " balas Alex tak mau kalah
" tenang saja, aku tidak melewatkan jadwal yang kau tulis " Sofia tak bisa mendengar jelas jawaban Mario, wanita itu merasa terganggu dengan perdebatan di belakang punggungnya
" Daddy !! don't do that, daddy please daad !! " suara Dave makin meninggi
" ooh.. im sorry son " balas Alex dengan nada mengejek, Sofia terlihat makin kesal
" Hey ! bisa kalian tenang sebentar saja ! Mama mau bicara sama Mario for a minute, may i please.. " ujar Sofia menahan marahnya, dia bertolak pinggang dan membuat sorot tajam ke arah ayah anak yang seketika berhenti berdebat di depan layar monitor besar rumahnya
Kompak Dave dan alex menoleh dengan raut wajah takut, mereka tau betul arti gesture tubuh kesal dan sorot mata tajam itu, keduanya tersenyum takut
" i'm sorry mom.. " gumam keduanya kompak langsung menutup mulut dan kembali bermain ps, walau begitu tetap saja mereka saling sikut dan bertengkar melihat hasil permainan yang tak seimbang, setidaknya kini mereka berdebat tanpa suara, Sofia menggelengkan kepala tak mengerti kenapa kedua pria nya itu suka sekali bermain game walau selalu berakhir dengan perdebatan sengit
" sorry Mario, kau tahu itulah.. " Mario terdengar tertawa di seberang sana, dia menjelaskan pada Sofia jika keadaanya sudah lebih baik, dia pun sudah bisa kembali bekerja
" baguslah kalau begitu, kami sangat merindukanmu Mario ! " ujar Sofia tenang
" Aku juga Sof, ah tapi ada yang ingin aku tanyakan, bisakah kau tanyakan dengan dokter Yosep (ada kisah sendiri di -Aku kamu dan masa itu 2- nanti) atau dokter keluargamu ? " Mario memulai pembicaraan inti dengan suara yang dibuat setenang mungkin, ya seberapa tenang itu tetap saja membuat sofia heran
" apa itu Mario ? " daripada heran suara Sofia jelas terdengar khawatir
" Sof aku mengalami lupa ingatan, maksudku, aku melupakan kejadian kemarin malam, kepala ku sakit ketika mencoba mengingatnya.. " jelas Mario membuat Sofia meraut bingung
" apa maksudmu Mario, kau bilang kau baik-baik saja ! " Suara di sana terdengar panik
" ah maksudku, bukan hal parah, jadi aku meminum alkohol kemarin dan ketika bangun aku seperti hang over padahal hanya segelas cocktail saja, sedikit alkohol " Mario berusaha menjelaskan lebih detail, dia bahkan menceritakan kenapa dia bisa berakhir di bar malam itu, tapi cerita menariknya terdengar seperti lelucon di telinga Sofia
" kau ada-ada saja, seseorang mencampur minumanmu kali " Sofia terkekeh diseberang sana, dia berpendapat asal saja
" Ah, seperti drama saja " jawab Mario seadanya, dia menanggapi lelucon sofia
" hahaaa... kau kan tau, hidup kita penuh drama, apa kau bangun dengan seorang gadis juga ? " Mario mengeryitkan dahi tak percaya jika tebakan Sofia sangat tepat padahal wanita itu hanya berujar asal
" kau benar Sof "
" Hah kau serius! " Sofia setengah berteriak. Jelas dia tak percaya, bahkan wajah terkejutnya menyita perhatian Dave dan alex
" ah ada yang ingin kusampaikan, ini sangat penting, ini juga perihal ayahmu dan dugaan kita selama ini ! "
" c'mon Mario, are you insane, go get water ! " Sofia membuat lelucon lagi menganggap kalimat Mario hanyalah candaan
" check your email please, balas emailku segera setelah kau membacanya, aku harus menemui seseorang, sampaikan salam ku pada Dave dan Alex, aku menunggu kedatangan kalian di sini, okay .. " ucap Mario terburu-buru melihat hari kian siang,dia memiliki janji hari ini,dia sampai lupa
" Hei, kita belum selesai bicara ! " teriak sofia dari seberang sana
" ku bilang baca email ku segera, bye ! "
Mario memutus sambungan telfon sepihak, dia baru saja mengingat janji pentingnya hari ini, ada hal yang harus dia lakukan dan ini sangat berperan penting dalam hidupnya, dia bahkan belum mendapat persetujuan Sofia
Pria itu bergegas merapikan diri, pada akhirnya setelah lika liku cerita panjang keluarga nya, nama Widjaja tak pernah bisa lepas dari Mario, pria itu harus tetap kembali menginjakkan kakinya ke dalam keluarga itu, Mario akan bertemu dengan Alfa Widjaja, pembicaraan mereka tempo hari menemukan titik terang yang harus ditelusuri
Setidaknya Mario ingin mencoba langkah baik ini terlebih dahulu, dia akan membicarakan semuanya kemudian mendiakusikan pada Sofia, Mario akan menerima permintaan Alfa untuk berunding dengannya di perusahaan keluarga Widjaja, setidaknya Mario ingin menjadi seimbang untuk Reo dengan begitu dia tak begitu kesulitan menghadapi lawan mainnya itu
" ah Reo ! "
Sepertinya sesuatu hal penting terjadi malam tadi dan semua ada kaitannya dengan pria itu, tapi apaa.. Mario sekali lagi mencoba merangkai kilas demi kilas bayangan yang melintas di kepalanya