beberapa bulan kemudian
kandungan ditanya sudah memasuki usia 9 bulan diperkirakan seminggu lagi difanya melahirkan..
" semuanya bagus kok... kira - kira semingu lagi bisa kurang bisa juga lebih " ucap dokter evan ahli kandungan
" dokter Fabio harus jadi suami siaga... " ucap dokter evan
" thanks bro... w usahakan buat istri sama anak w" ucap Fabio
" ha darirusmelihat kasih resep vitamin serta calcium dan penambah darah minum yang teratur jangan lupa susu hamilnya juga.. " ucap evan
" santai w akan selalu pantau kok.. " ucap Fabio
" yakin lu bisa pantau bukannya lu sibuk ya... " ucap evan
" sesibuknya w selalu ada waktu buat istri sama anak w kok"ucap Fabio
setelah selesai periksa ke dokter kandungan yang juga sahabat fabio. atas permintaan istrinya kalo dia ga mau lagi berhubungan dengan dokter pinkan Fabio pun dengan berat hati memenuhi keinginan istrinya untuk ganti dokter dengan catatan dokternya harus persetujuan Fabio.
sifat difanya selama hamil makin berubah-ubah susah untuk ditebak..
saat perjalanan pulang difanya minta ke pantai karena dia mau makan seafood dengan pemandangan pantai. Fabio melakukan mobilnya menuju restoran seafood dengan pemandangan pantai.
" kita sudah sampai sayang... hati - hati jalannya " ucapan Fabio sambil memapah difanya takut terjadi apa dengan istrinya dan anak - anaknya.
" sumpah indah banget aku suka sayang " ucap difanya
" syukur kalo kamu suka sayang jadi ga sia-siakan kita kesini" ucap Fabio
" makasih suamiku sayang " ucap difanya
" ayo duduk sini... " ucap Fabio
meskipun cape menyetir mobil tapi semua rasa lelah itu hilang saat melihat senyum istrinya.
" aku harap aku bisa selalu membuat kamu tersenyum bahagia sayang" ucap Fabio dalam hati.
Fabio dan difanya pun memesan makanan dan minuman untuk makan malam karena waktu sudah sore, akhirnya Fabio memutuskan menginap di villa pribadinya d pangandaran takut sang istri kelelahan karena perjalan jauh ke Jakarta memakan waktu yang tidak sedikit.
sementara itu dikantor bian disibukkan dengan urusan kantor serta pertanyaan dari pinkan yang masih gencar untuk mendekati Fabio meski Fabio selalu menghindar.
bukan hanya Fabio yang ddekati juga ayah ibu Fabio tidak luput dari progam pendek Kate dari sekarang dokter pinkan.
pinkan sangat menyukai ibu Fabio yang sangat mendukung Fabio dengan dirinya namun ayah Fabio masih cuek serta dingin padanya pinkan.
" tante seneng deh kamu kalo bisa jadi mantu tante... " ucap Ibu Fabio disela - sela kegiatan belanjanya sama pinkan
" makasih tante... pinkan janji akan buat Fabio jatuh dalam pelukan pinkan.. " ucap pinkan senang karena dapet dukungan dari sang camer.
" kamu harus lebih agresif lagi deketin Fabio karena dia ga mudah orang untuk didekati " ucap mama Fabio
" iya tante... tenang aja pinkan ga akan pernah nyerah buat deketi Fabio " ucap pinkan
sementara itu Fabio dan difanya duduk depan villa sambil berpelukan mesra walau terhalang sama perut difanya yang sudah membesar karena hamil tua.
" sayang ayo kita masuk udara semakin dingin ga bagus untuk kamu dan anak kita" ucap Fabio mengajak istrinya masuk kedalam villa
" iya kak... " ucap difanya
Fabio pun membawa istrinya untuk beristirahat dikamar memeluknya sambil mengelus perut difanya.
"Aaaaa.... saaakiiit... kak" ucap difanya tiba-tiba saat itu membuat Fabio panik dan langsung menggendong istrinya dan air ketuban istrinya pun sudah keluar tampa mempedulikan apa Fabio langsung membawa kerumah sakit terdekat hanya itu yang ada dalam pikiran
"kaaaak saaakiiit.... peerrruut sasakit" ucap difanya
"bentar lagi sampai sayang... " ucap Fabio menenangkan istrinya.
begitu sampai drumah sakit difanya langsung ditangani di UGD
Fabio menelpon dino untuk membawa keperluan dan difanya dan bayinya yang sudah dipersiapkan d kamarnya dan juga pakaian ganti untuk Fabio dan ga lupa Fabio memberitahu ayahnya mengabarkan kalo difanya mau melahirkan anak dari Fabio
" maaf anda siapanya pasien..? " tanya seorang suster
" saya suaminya.. kenapa dengan istri saya.. " tanya Fabio panik
" istri anda mau melahirkan anda bisa menemaninya saat ini karena istri anda memerlukan anda" ucap suster
" baik.. " ucap Fabio lalu mengikuti sang suster masuk kedalam ruang bersalin
begitu masuk Fabio langsung melihat difanya kesakitan, Fabio langsung memegang tangan kanan difanya memberikan sport untuk istrinya saat dokter memasuki ruangan bersalin siap untuk membantu proses lahiran.
": dokter Fabio... " ucap seorang dokter wanita itu Fabio cuma bisa menyapanya dengan senyuman.
proses lahiran pun berjalan lancar difanya melahirkan dua anak kembar laki-laki dan perempuan membuat Fabio sangat bahagia karena anugrah yang diberikan kepadanya saat ini.
setelah proses pemulihan paska lahiran difanya dbawa ke ruang perawatan VVIP Fabio setia menemaninya.
" saya ga nyangka bisa ketemu sama dokter Fabio disini.. " ucap dokter yang membantu proses persalinan difanya.
"siapa ya...? " ucap Fabio tidak mengenali dokter wanita
" masa dokter lupa saya mila teman smu dokter " ucap dokter mila
" mila...? "
" iya mila temen baik Susan " ucap dokter mila ada perasaan senang bisa ketemu dengan Fabio lagi setelah sekian lama.
" oooh... apa kabar mil? " ucap Fabio
" baik... aku kira kamu sama Susan baik-baik aja... eh malah aku lihat kamu bersama dengan wanita lain" ucap mila
" mana ada yang tahu nasib yang mempertemukan aku dengan istriku dan dia juga memberikan dua bayi lucu untukku.. " ucap Fabio bahagia
" ok pokoknya selamat ya atas kelahiran dua bayi kalian semoga istri kamu cepet pulih dan sehat.. " ucap mila tulus
" thanks atas doanya... " ucap Fabio
" kalo gitu aku permisi dulu" ucap mila
lalu meninggalkan ruangan.
Fabio terus duduk didekat difanya sambil memegang tangannya lembut mencium punggung tangan difanya.
" kak... " ucap difanya saat bangun dari tidurnya
" iya sayang... ada yang kamu inginkan" ucap Fabio
" aku haus mau minum... " ucap difanya Fabio pun membantu difanya untuk minum
" anak kita mana kak.. " ucap difanya.
" anak kita sedang ruang bayi bentar lagi juga kesini... masih ya sudah melahirkan sepasang bayi kembar untukku... i love you Hanny": ucap Fabio mencium kening difanya.