Chereads / office girls My wife / Chapter 18 - bab 18 ulti matum difanya

Chapter 18 - bab 18 ulti matum difanya

setelah 3 hari berada dirumah sakit difanya perbolehkan pulang oleh dokter.

begitu sampai drumah difanya langsung dituntun Fabio kekamar kedua bayinya dbawa pelayan Fabio.

Fabio sudah memberikan nama untuk kedua anaknya yang cowo Fernando junior vernandes di panggil nando dan yang cewe Fandini yuliana vernandes dipanggil dini. tentunya atas persetujuan dari difanya tentunya.

" sayang kamu istirahat dulu yah sikembar sudah ditaro ke kebox bayi" ucap Fabio membaringkan difanya ke kasur king sizenya dengan sangat Hati-hati sekali takut istrinya masih merasa sakit karena proses lahiran.

" auw.. " kata itu keluar begitu saja dari difanya

" sakit ya sayang maaf ya... " ucap Fabio hawatir

" ga apa kok... cuma masih sakit aja disekitar p****t aku masih ba' al sayang " ucap difanya polos

"trus aku harus gimana sayang.... biar kamu ga sakit... " ucap Fabio hawatir

" cukup kakak memperhatikan aku sama anak2 itu sudah lebih dari cukup buat aku " ucap difanya

" iya sayang... aku akan selalu memperhatikan kalian dan selalu menjaga kalian karena kalian ada harta berharga ku melebihi apa pun.. " ucap Fabio sambil mencium kening difanya dengan penuh kelembutan dan rasa sayang

drttt... drttt.... drttt...

Fabio pun mengangkat panggilan telp ddepan difanya.

" aku kan sudah bilang untuk beberapa hari ini urusan pekerjaan akan dhendel dino " ucap Fabio emosi kerena merasa terganggu

" tapi pa ini masalah dokter pinkan selalu mencari bapak dan di juga bertanya keberadaan bapak" ucap bian

" jangan pernah kamu memberi alamat rumahku kepada siapa pun juga karena aku ga mau di ganggu oleh siapa pun itu... mengerti" ucap Fabio lalu mematikan telp

" kalo memeng ada pekerjaan penting mending kamu selesaikan... aku sama anak2 ga apa kok kamu tinggal " ucap difanya mengelus rambut hitam Fabio

" ga sayang semua sudah ke serahkan sama dino dan bian mereka bisa menghendelnya " ucap Fabio sambil memegang tangan difanya

disela-sela pembicaraan Fabio sama difanya si kembar terbangun Fabio pun mengambil si nando terlebih dulu lalu memberikan kepada difanya kemudian di menggendong dini dalam gendongannya.

" my baby princess... sayangnya ayah sehat ya... jangan nangis ada ayah disini " ucap Fabio menenangkan bayinya seperti sihir dini pun berhenti menangis malah tertawa

nando yang sedang diberi asi oleh difanya difanya mengelus sayang karena dia sangat mirip dengan Fabio

" sehat terus ya sayang bunda selalu sayang dengan kalian berdua "ucap difanya lalu mencium jidat nando lembut.

setelah nando tertidur difanya mengambil bayi dini dari tangan Fabio mengelus rambut lebat dini mengucup kepalanya dengan kelembutan.

memeberikan asi untuk dini sampai dini tertidur ditaro Fabio D'Box bayi begitu pula dengan nando.

Fabio berbaring disamping difanya

" sayang sekarang bukan hanya aku yang menikmati susu kamu tapi juga anak kita kamu harus adil loh" ucap Fabio

" apaan si kak... jangan mulai deh aku masih sakit nih... " ucap difanya

" iya sayang aku cuma.... "

" cuma apa coba... inget jangan coba-coba mancari yang lain... karena bila kakak mau cari yang lain aku akan mundur " ucap difanya memberi peringatan

" apa maksud kamu sayang.... aku ga akan pernah mencari lagi karena ada kamu dan kedua anak kita, aku ga akan pernah menghianati kamu" ucap Fabio mantap

" kita ga pernah tahu apa yang akan terjadi nanti kak" ucap difanya

" please jangan pernah tinggalin aku lagi karena aku bisa hancur karena kehilangan kalian" ucap Fabio

" kak... aku ga akan ninggalin kamu kalo kamu ga memulainya" ucap difanya ambigo

Fabio mendapatkan peringatan keras dari difanya dan dia berjanji ga akan pernah mengecewakan istrinya akan membuat istri dan anaknya bahagia.

" aku janji sama kamu sayang cuma kalian yang ada dihatiku ga ada yang lainnya " ucap Fabio

" aku tahu kak.... maka dari itu aku bersama kakak" ucap difanya

" tolong percaya aku sayang... kadang apa yang kamu lihat tidak seperti yang terjadi " ucap Fabio

" mungkin.... tapi itu pilihan kak.... " ucap difanya

Fabio merasa heran dengan setiap ucapan difanya yang menjadi ulti matum untuknya seakan ga bisa untuk diganggu gugat.

Fabio memeluk istrinya dengan erat saat itu air mata Fabio keluar.

" jangan pernah tinggalin aku " ucap Fabio lirih

difanya tidak menjawab tanpa bisa di hindari kemungkinan itu ada.

" Maaf bukan mau ku meninggalkan mu tapi ini untuk kebaikan anak2 kita" ucap difanya dalam hati. sebenarnya difanya pun merasa sedih tapi apa mau dikata dia ga mau sampai terjadi apa2 sama anak2 nya karena ke egoisnya ingin tetap bersama suaminya sampai maut memisahkan.

dia hanya punya waktu sebulan untuk meninggalkan Fabio untuk wanita lain. yang sudah memberinya ancaman saat dia drumah sakit.