Chereads / office girls My wife / Chapter 19 - bab 19 ancaman buat difanya

Chapter 19 - bab 19 ancaman buat difanya

saat fajar mulai menapakkan cahayanya difanya tengah duduk diranjang sambil pandangannya keluar jendela, meratapi nasib kenapa selalu ada wanita yang selalu mengancamnya untuk membuat difanya meninggalkan suaminya bahkan dari orang yang tidak pernah dia duga.

flasback on

saat difanya tengah duduk dsisi ranjang sambil memandang kedua anaknya yang sedang tertidur tanpa mau mengalihkan pandangan ya dari nando dan dini seakan ga percaya kalo dia sudah menjadi seorang ibu untuk kedua anaknya.

difanya pun berjanji akan selalu menjaga dan melindungi kedua buah hatinya.

" pagi difanya saya dokter mila yang menangani kamu.... coba saya periksa kondisi kamu dulu ya.. " ucap dokter mila mulai memeriksa difanya

" denger ya cewe kampung.... jangan senang dulu karena kau telah melahirkan kedua anak kembar... karena sebentar lagi kedua anakmu bisa ku lenyapkan dengan mudah... " ucap mila sinis s telinga difanya sontak saat itu difanya kaget dangan ucapan sangat dokter yang telahenolongnya.

" apa maksudmu berkata seperti itu... " tanya difanya dan kebetulan saat itu difanya cuma berdua dengan mila

" maksudku... aku mau kamu pergi jauh dari kehidupan Fabio jgn pernah berharap kalian bahagia dia atas penderitaan ku selama ini mencintai tanpa bilang apapun, cuma berharap tapi saat ku melihat Fabio perasaan itu ada lagi, maka dari itu tinggalkan lah Fabio kalo tidak anakmu akan jadi sasaran ku

" ku beri waktu 1 bulan untuk ke mninggalkan Fabio jika tidak jgn harap bisa melihat kedua anakmu lagi, aku bisa menyelamatkan kalian aku juga bisa melenyapkan kalian " ucap dokter mila dengan angkuhnya

" apa maksud dokter untuk apa dokter berbuat itu sama kami?

apa salah ku hingga dokter mau memisahkan ku dengan orang yang ku sayang... " ucap difanya

" apa ada alasan bila untuk cinta.... hahaha jangan terlalu naif dech... " ucapnya

" saya ga naif tapi saya berhak untuk berada disisi anak dan suami saya " ucap difanya ga mau kalo sampai harus memilih

" duh... kebanyakan cingcong lu... tinggal pilih aja suami lu apa anak2 lu apa suami lu? "Ucapnya semakin sinis

" inget pikirkan ucapan w ini sampai batas waktu yang w tentukan kalo ga lu tahu gimana nantinya " ucapnya lalu pergi dari ruangan rawat difanya.

flasback off

air mata difanya jatuh tak bisa ia hindari lagi mulai berfikir untuk menata hidupnya dengan kedua anaknya tanpa campur tangan suami yang mulai dia cintai.

sungguh tragis mencintai bukan harus memiliki tapi sebuah pilihan yang tak akan bisa untuk di hindari lagi.

hari mulai beranjak siang Fabio telah berangkat ke kantor karena ada meeting mendesak hingga difanya memulai membereskan semua barang2 si kembar dan juga dirinya.

memulai hidup baru tanpa Fabio demi anak-anaknya karena difanya ga mau dipisahkan dengan kedua buah hatinya. biarlah Fabio berfikir apa nantinya untuk anaknya yang terpenting keselamatan si kembar tercinta.

" semoga keputusan yang aku ambil ini tepat " ucap difanya disela isakan tangisnya

setelah berkemas difanya langsung menuju untuk ke kamar menyuruh pelayan untuk membelikannya sesuatu d mini market.

melangkah keluar dengan berat hati membawa koper serta kedua anak kembarnya itu tdak lupa difanya membawa kereta dorong bayi untuk bayi kembarnya.

begitu menaiki taksi online " kita ke stasiun kereta pa... " ucap difanya kepada supirnya

berat rasanya meninggalkannya namun ini semua demi kebaikan anak2 nya.

.

.

.

.

.

begitu sampai djogja difanya dijemput wulan dstasiun kereta.

" gila lu... w kangen banget sama lu difanya.. " ucap wulan sambil berpelukan

" sama lan... w juga kangen sama lu.. "

" ini sikembar yah... wah lucu banget ponakan tante... "

" oh ya lan gimana lu udah ngurus semuanya kan yang w pesen ke lu? " ucap difanya

" tenang semua sudah w urus cuma lu tinggalnya dirumah kontrakan di sana juga w udah menyewa baby sister buat si kembar... lu tenang aja dh... " ucap wulan

" syukur dh... lu emang bisa w andelin lan.... " ucap difanya

mereka pun langsung ketempat tujuan menuju rumah kontrakan sederhana yang sudah wulan sewa untuk difanya..

" gimana lu suka tempatnya...? "

" suka makasih ya... " ucapku

" Sama-sama difanya.... oh ya w ga bisa lama soalnya w ada kuliah nih... " ucap wulan lalu mereka cipika-cipiki dan wulan pun pergi

difanya membaringkan si kembar di kasur nya lalu dia mulai merupakan dirinya dikasur..

" gimana ya papa kamu kalo sampai tahu kalo kalo kita pergi tanpa bilang" ucap difanya lirih pikiranya menerawang jauh ke depan.

sementara itu Fabio kelimpungan mencari difanya kemana - mana

" dimana kamu sayang... kamu tega ninggalin aku lagi.... " ucap Fabio tampak kusut

" tenang bio, w akan cari tahu dan mencari keberadaan istri lu jadi lu ga usah hawatir" ucap dino

" gimana w bisa tenang ini udah dia kali dia ninggalin w, din " ucap Fabio frustasi

drrrrt... drrrrt... drrrrt

" hallo... " ucap Fabio berharap yang menelpon adalah istrinya

" siapa nih...? atau w tutup" ucap Fabio

" ini w mila... gimana kabar si kembar dan istri lu baikan w cuma mau meningngatkan kalo besok si kembar harus imunisasi " ucap mila

" oooh.. kayanya ga bisa deh... " ucap Fabio

" kenapa ga bisa itukan buat kebaikan anak lu juga bio" ucap mila

" istri w pergi membawa anak w, udah dulu ya w lagi djalan nih" ucap Fabio lalu mematikan hpnya

" ternyata cewe itu menuruti kemauan ku... tinggal mengambil langkah sedikit sehingga lu bisa jadi milik w Fabio" ucap mila penuh kemenangan