Hello semuanya.
Happy reading!
___________
8 tahun yang lalu.
Di sisi lain seorang pria tua yang sedang memasukkan sejumlah uang dan emas batangan ke dalam sebuah tas besar terus bergerak dengan kedua tangan yang bergetar hebat. Keringat dingin terus membasahi punggung dan dahinya. Dia harus segera kabur jika tidak ingin merasakan dinginnya tembok penjara. Tidak pernah terbayangkan olehnya jika dia harus tinggal di tempat yang sama dengan para penjahat yang keji dan kejam yang ada di dalam tempat itu.
Sedangkan di tempat lain ada para wartawan dan pihak kepolisian yang bergerak dengan cepat menuju ruangan kepala sekolah. Tidak ada jalan keluar maupun jalur masuk lain selain jalur ini dan mereka akan memastikan kalau pria tua yang menjabat sebagai kepala sekolah di sekolah elit ini akan mereka tangkap dan jebloskan ke dalam penjara. Tidak ada kata ampun dan maaf untuk orang-orang tidak berperasaan seperti pria tua itu. Sudah saatnya dia harus menebus semua dosa-dosa yang diperbuatnya selama ini.
"Cepat!"
Seketika keadaan sekolah langsung berubah menjadi kacau dan tak terkendali hanya karena sebuah pengumuman dari Sarah. Tidak ada satupun yang menyangka kalau sekolah kebanggaan kota New York akan terkena skandal sebesar ini. Yah, yang namanya kehidupan pasti akan selalu ada masalah yang akan berdatangan. Sebenarnya masalah itu datang karena perbuatan yang kita lakukan sendiri.
Contoh nya saja apa yang telah terjadi hari ini. Kita semua tahu ini perbuatan siapa dan kita semua juga tahu kalau semua perbuatan buruk pasti akan ada balasannya. Mau itu cepat atau lambat, karma itu akan selalu ada. Jadi pelajaran yang dapat kita ambil adalah jadilah orang yang baik dan jujur. Berpikirlah dengan jernih dan positif. Bersihkan lah hati dari hal-hal negative agar kita tidak mendapatkan karma di kemudian hari.
Pintu ruangan kepala sekolah tiba-tiba terbuka dengan lebar dan beberapa polisi masuk ke dalam ruangan sambil menodongkan senjata api ke arah pria tua itu. Kilatan flash kamera para wartawan juga menyerang wajah dan tubuh pria tua itu dengan sangat brutal. Tidak ada harapan dan tidak ada lagi kesempatan untuk kabur. Riwayat hidupnya dan semua orang yang terlibat dalam masalah ini telah tamat sampai di sini.
"Letakkan tas yang anda pegang di bawah!"
"Raise your hand!"
Perlahan-lahan pria tua itu berlutut di atas lantai dan meletakkan tas besar yang berisi uang dan emas di atas lantai. Setelah itu pria tua itu mengangkat kedua tangannya sebelum diborgol dan dibawa oleh polisi ke kantor polisi sedangkan beberapa orang polisi yang sengaja tinggal disana untuk melakukan sebuah investigasi segera menggeledah semua ruangan dan akhirnya menemukan pena yang sengaja ditinggalkan oleh Sarah. Benda tersebut langsung diambil dan dibawa ke kantor polisi sebagai barang bukti.
Tas yang berisi uang tunai dengan jumlah yang banyak dan beberapa batang emas juga dibawa ke kantor polisi. Bukan hanya itu saja, beberapa dokumen penting yang ada di dalam ruangan kepala sekolah juga dibawa untuk dijadikan sebagai barang bukti di pengadilan nanti. Ponsel milik pria itu juga diambil dan akan diperiksa oleh tim khusus yang dibuat oleh polisi. Kemungkinan beberapa keluarga kaya dari kalangan politik maupun pengusaha akan terlibat dalam kasus ini.
Beberapa pengajar dan jajaran staf yang mengetahui kejahatan pria tua itu dan bahkan ada yang ikut terlibat juga dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi. Sekolah mendadak diliburkan sementara untuk hari ini dan pemerintah langsung mengambil tindakan cepat dengan merombak semua pengajar profesional yang ada di sekolah itu dengan pengajar dan kepala sekolah baru yang lebih kompeten dan profesional.
Bukan hanya itu, kasus bullying yang sedang ramai diperbincangkan banyak orang juga sedang diinvestigasi oleh pihak kepolisian. Semua anak yang terlibat dalam kasus tersebut juga telah dibawa ke kantor polisi untuk diminta keterangan mereka. Para orang tua dari beberapa murid yang terlibat juga telah terlihat dan siap untuk membela anak mereka dengan berbagai alibi. Sejumlah media juga tidak kalah menggila dengan merilis ratusan artikel berita yang beragam.
Mulai dari berita yang berdasarkan fakta sampai berita yang tidak jelas dan terkesan fiktif atau mengada-ada. Namun masyarakat dapat menilai sendiri mana berita yang benar dan mana berita yang hoax. Apapun itu berita nya, alangkah lebih baiknya jika kita teliti terlebih dahulu sumber beritanya dan hal-hal yang masuk akal yang ada didalam beritanya. Jangan terlalu cepat menerima sesuatu sebelum mengetahui asal-usul sesuatu yang kita terima dengan jelas.
Sarah melangkahkan kedua kakinya ke dalam ruang kelasnya dengan santai seolah-olah tidak terjadi apa-apa di sekolah mereka saat ini. Axton yang menyadari kehadiran Sarah langsung memberi perempuan itu sebuah tepukan tangan sebagai tanda apresiasi atas aksi heroik yang Sarah lakukan. Keadaan kelas sangat sepi karena murid lain memutuskan untuk pulang ke rumah untuk menghindari serbuan wartawan yang sedang gencar mencari berita hangat tentang sekolah mereka.
"Incredible." Ucap Axton sambil tersenyum tipis.
Sarah menatap Axton yang sedang tersenyum tipis dengan salah tingkah. Pemandangan langka yang baru kali ini dilihat nya membuat dia tidak tahu harus mengatakan apa. Padahal dia sudah bertemu dengan banyak sekali laki-laki tampan selama hidupnya dan pengalaman buruk di sekolah lamanya bahkan membuat dia merasa takut untuk berdekatan dengan laki-laki berparas tampan.
Berdasarkan pengalaman yang dia miliki, laki-laki kaya yang memiliki paras tampan itu cenderung suka menyebabkan masalah untuk orang lain. Contohnya saja kasus yang terjadi saat ini. Semua tidak akan terjadi kalau Axton dan Aiden tidak bersekolah disini kan? Walaupun mereka sama sekali tidak membuat masalah dengan kedua tangannya sendiri namun wajah mereka itu membuat perpecahan dimana-mana oleh karena itu Sarah benci laki-laki tampan.
Dulu saat dia masih berada di sekolah lamanya, dia juga terlibat dalam masalah yang berkaitan dengan laki-laki tampan yang populer di sekolah. Sarah tidak ingin mengingat nama ataupun wajah laki-laki itu lagi karena Sarah tidak ingin merasakan mimpi buruk itu lagi. Bisa dibilang pelarian nya ini adalah satu bentuk dari upaya nya untuk keluar dari trauma mendalam yang dia rasakan saat itu. Walaupun masalah nya telah usai dan pelakunya telah ditangkap namun kejadian itu masih sangat membekas di dalam ingatan nya.
Awalnya Sarah merasa kalau Axton akan melakukan hal yang sama seperti laki-laki itu namun semakin lama Sarah mengenal dan bersama Axton semakin dia menyadari kalau Axton bukanlah laki-laki yang suka mencari ataupun membuat masalah. Entahlah, Sarah belum bisa mengatakan kalau Axton itu berbeda dari laki-laki lainnya karena sebenarnya mereka belum begitu mengenal satu sama lain.
Terlepas dari masa lalu ataupun apa yang ada didalam pikiran Axton, Sarah tetap merasa kalau Axton adalah laki-laki yang baik. Mungkin keluarganya telah mendidik Axton dengan sangat baik hingga Axton tidak menjadi anak yang nakal dan sembrono. Biasanya anak yang tumbuh besar di keluarga kaya akan melakukan kenakalan-kenakalan yang meresahkan hanya karena dia merasa kalau orang tuanya dapat melakukan apapun didunia ini dengan kekayaan yang mereka miliki.
Tapi apa mereka tidak pernah berpikir kalau segala sesuatu yang ada didunia ini memiliki batasan? Bahkan hasil bumi saja semakin lama semakin menipis dan mungkin jika terus diambil maka suatu hari nanti akan habis. Begitu juga dengan harta kekayaan kan? Kita tidak pernah tahu masalah apa yang akan datang didalam hidup kita jadi hiduplah dengan benar dan jujur jika tidak mau merasakan kepahitan di masa depan.
"Kenapa kau belum pulang?" Tanya Sarah sambil melangkahkan kedua kakinya ke depan.
"Aku sedang melindungimu." Jawab Axton sambil menatap Sarah.
Sarah tersentak dan seketika sekujur tubuhnya langsung merinding. Padahal dia hanya asal berbicara tadi pagi dan tidak benar-benar berharap agar Axton dapat memenuhi permintaannya. Lagian juga dia mengatakan itu karena dia takut jika ketahuan oleh guru kalau dia bolos jam pelajaran. Sarah menatap Axton dengan tatapan geli dan aneh. Entah kenapa Sarah malah ingin memuntahkan isi perutnya didepan Axton.
"Semua sudah selesai sekarang dan kau tidak perlu melindungiku lagi." Ucap Sarah sambil mengambil tas ranselnya yang berwarna merah cabe.
"Oh ya, terima kasih karena kau sudah mau menungguku kembali." Ucap Sarah dengan canggung.
Axton hanya berdiri sambil menyandang tas ranselnya yang berwarna hitam pekat dan polos tanpa menjawab perkataan Sarah. Baginya pembicaraan mereka tidak harus diteruskan lagi karena Axton tidak terlalu ingin mencampuri urusan perempuan itu. Dia juga tidak merasa penasaran kenapa Sarah melakukan hal ini dengan begitu nekat. Menurut Axton semua hal itu punya alasan nya tersendiri dan tidak semua hal harus diketahui olehnya.
Sarah menatap Axton dari ujung kepala sampai ujung kakinya. Dari atas sampai bawah, laki-laki itu benar-benar terlihat sangat membosankan. Berbeda sekali dengan Sarah yang penuh dengan warna terang di tubuhnya. Mulai dari baju berwarna tosca, celana berwarna putih, tas berwarna merah cabe sampai sepatu yang berwarna merah muda.
Sedangkan Axton dari baju sampai sepatu semuanya berwarna hitam. Sarah penasaran apa semua baju yang ada di dalam lemari Axton berwarna gelap? Soalnya selama mereka bertemu di sekolah, Axton selalu memakai baju dengan warna gelap. Hitam dan abu-abu. Itulah warna andalan laki-laki itu. Mungkin saat malam kita akan sangat kesulitan membedakan yang mana Axton dan yang mana malaikat maut karena mereka berdua sama-sama memancarkan aura gelap.
Sarah berjalan di belakang Axton sambil membuang pikiran-pikiran aneh tentang Axton yang sedang ia pikirkan sekarang. Apalagi mereka sudah tidak bertemu selama dua hari jadi berdekatan dengan Axton membuat jantungnya berdebar dengan sangat kencang. Axton menghentikan langkah kakinya dan Sarah otomatis langsung menabrak punggung Axton.
"Terima kasih, Sarah." Ucap Axton.
__________
To be continuous.