Hello semuanya.
Happy reading!
_________
8 tahun yang lalu.
Ekspresi wajah Sarah seketika berubah menjadi sedih. Ini adalah bakat spesial miliknya yang jarang dia pakai di kehidupan sehari-hari. Pandai berakting memang sesuatu yang sangat luar biasa tapi kalau selalu berakting dengan penuh kebohongan? Lebih baik Sarah membuang bakatnya itu jauh-jauh. Tapi kalau dipikir-pikir lagi dia cocok sekali jika menjadi seorang artis atau selebritis. Pikirkan saja.
Dia punya wajah yang cantik, tubuh yang bagus, memiliki bakat berakting yang luar biasa, background keluarga yang bagus dan otak yang cerdas. Mungkin dia akan menjadi salah satu selebritis wanita yang bakal dipuja-puja oleh banyak orang namun sayang orang tuanya tidak akan pernah setuju jika anak perempuan satu-satunya milik mereka muncul dimana-mana dengan menjual wajah dan tubuhnya untuk ditonton banyak orang secara cuma-cuma.
Lagian pula Sarah juga tidak pernah berminat untuk menjadi pusat perhatian orang lain. Dia tidak suka jika orang-orang jadi menilai dirinya padahal mereka sama sekali tidak tahu apa-apa mengenai kehidupannya. Dia bukan lah orang yang punya banyak kesabaran jika orang lain berpendapat sesuatu tentang dirinya. Dia juga tidak suka kebohongan ataupun kepalsuan. Dia suka kejujuran dan sesuatu hal yang nyata dan asli oleh karena itu dia berniat untuk membongkar kebusukan yang sedang terjadi sekarang.
Sesuatu yang tidak benar dan melenceng dari yang seharusnya harus segera dihentikan. Sarah tidak ingin ada korban lain lagi hanya karena obsesi sekelompok orang dan dia yakin kalau Axton dan Aiden juga merasa tidak suka dengan kelompok yang mengatasnamakan mereka berdua. Setahu Sarah dari dulu baik Axton maupun Aiden sudah berkali-kali melaporkan masalah ini ke pihak sekolah namun pihak sekolah tidak pernah menyelesaikan hal ini dengan tuntas.
Akhirnya Axton dan Aiden hanya mengabaikan mereka dan selalu menghindari potensi-potensi penyebab masalah baru sampai pada akhirnya Sarah datang ke sekolah ini dan menyebabkan banyak masalah yang sama sekali tidak bisa Axton dan Aiden hindari. Ini bukan salahnya Axton dan Aiden. Tidak, ini bukan salah mereka. Sarah sangat mengerti kalau menjadi tampan, pintar dan populer sama sekali bukan kehendak mereka berdua.
Yang salah dalam masalah ini adalah rasa obsesi yang terlalu berlebihan. Rasa ingin memiliki pada seseorang yang tidak mungkin mereka miliki membuat kedua mata mereka menjadi buta oleh kegelapan. Ditambah lagi dengan keegoisan dan rasa iri yang terus meningkat setiap harinya membuat mereka semua menjadi pribadi yang gelap dan jahat. Tidak peduli jika perkataan mereka akan menyakiti perasaan orang lain ataupun perbuatan mereka dapat melukai orang lain.
Yang mereka tahu hanyalah cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan berbagai cara. Mau itu cara yang buruk, baik, benar ataupun salah. Yang penting tujuan mereka dapat tercapai. Sarah jadi merasa takut jika suatu hari nanti terjadi pembunuhan hanya karena rasa obsesi mereka pada Axton dan Aiden atau bahkan suatu hari nanti mereka akhirnya membunuh idola mereka sendiri dengan harapan tidak akan ada seorangpun yang bisa memiliki idola mereka jika mereka tidak bisa memiliki idola mereka.
It's so scary.
"Kenapa? Semua orang kan berhak berteman dengan siapa saja. Mau itu berbeda usia, ras, gender, kebangsaan, kebudayaan dan kepercayaan semua manusia itu sama dan tidak berbeda. Semua punya hak untuk berteman dengan siapa saja." Ucap Sarah dengan nada sedih.
"Tapi kali ini berbeda! Kami sebagai penggemar berat dan pelindung dari Axton dan Aiden menentang keras semua perempuan yang ingin mendekati mereka berdua!" Ucap perempuan lainnya.
"Aku tidak pernah mendekati mereka berdua." Jawab Sarah dengan nada yang bergetar.
"Bohong! Kami melihat sendiri kalau kau mendekati mereka berdua dengan cara yang licik." Ucap perempuan lainnya.
"Tidak. Itu tidak benar. Kami sering berada di satu kelas yang sama dan terkadang kami berada dalam satu kelompok kerja yang sama. Apa itu salah?" Ucap Sarah dengan nada yang terdengar sangat sedih sekali.
"Itu salah! Kau seharusnya keluar dari sekolah ini! Aku akan membuatmu menerima balasan yang akan kau terima karena telah menggoda Axton dan Aiden!" Ucap perempuan yang berada di tengah.
"Ya benar! Dasar perempuan tidak tahu malu!" Ucap perempuan yang berada di sebelahnya dengan angkuh.
"Bersiaplah karena kami akan membalas semua perbuatanmu yang memalukan itu!" Ucap perempuan yang ada di sebelah kanannya sambil tertawa jahat.
Balasan ya? Hmmm. Sarah menarik salah satu sudut bibirnya ke atas. Tadinya Sarah tidak ingin ikut campur dalam masalah ini namun nampaknya perundungan ini akan tetap berlanjut jika tidak dia hentikan sekarang. Selama Axton dan Aiden masih berada di sekolah ini maka kasus-kasus baru akan terus bermunculan jika akar dari semua masalah ini tidak dicabut dan orang yang akan mencabut akar itu adalah Sarah. Kita lihat saja bagaimana dia akan menghancurkan orang-orang bodoh itu.
Sudah saatnya mimpi buruk bagi semua orang yang ada di sekolah ini dihentikan dan dimusnahkan. Sarah tidak tahu sudah berapa banyak korban sebelum dirinya datang ke sekolah ini namun yang pasti Sarah akan mengungkapkan kebusukan yang ada dibalik pujaan orang-orang serta julukan kebanggan yang sekolah ini terima. Sudah saatnya semua sekolah menyadari betapa pentingnya peran sekolah pada anak yang menerima pendidikan di sekolah mereka.
Sekolah memang tidak mengajari muridnya untuk menjadi pencuri maupun penjahat namun apa mereka tidak pernah berpikir kalau apa yang mereka lakukan sebagai pendidik maupun pemimpin dari tempat mendidik dapat ditiru oleh semua siswanya? Apa kalian tidak pernah merasa penasaran kenapa kasus korupsi dan suap selalu muncul dengan kasus yang baru?
"Berapa perempuan yang sudah kalian perlakukan seperti ini?" Tanya Sarah sambil menangis.
"Hah! Orang seperti mu itu sangat banyak sekali dan mereka semua sudah keluar dari sekolah ini dengan hina dan keji." Jawab perempuan berambut blonde.
"Koneksi orang tua kami yang ada di sekolah ini sangat kuat sehingga kami tidak akan pernah terkena masalah meskipun kalian melaporkan kami ke pihak sekolah." Ucap perempuan yang ada disampingnya.
"Tidak akan ada yang percaya pada orang seperti dirimu karena orang tua kami adalah donatur tetap di sekolah ini. Pihak sekolah tidak bisa melakukan apa-apa karena hidup mereka bergantung pada uang yang kami berikan." Ucap perempuan lainnya.
"Kami juga rutin memberikan hadiah kepada kepala sekolah dan keluarganya jadi jangan pernah berharap kepala sekolah akan melindungimu." Ucap perempuan paling pinggir.
Sarah menekan kepala pulpennya dengan cepat lalu mengelap air matanya dengan kasar. Ekspresinya yang tadinya terlihat sedih berubah menjadi dingin dan menyeramkan. Sarah merenggangkan tubuhnya dengan santai lalu tersenyum sambil menatap semua perempuan yang ada di hadapannya dengan sinis. Hari ini adalah hari terakhir dia bisa melihat wajah-wajah sombong mereka karena besok mereka akan menundukkan wajah mereka ke bawah karena malu.
"Aku akan memberikan kalian kesempatan jika kalian ingin minta maaf padaku." Ucap Sarah dengan santai.
Mereka semua mendengus dengan tidak percaya dan semakin menatap Sarah dengan tatapan marah namun Sarah tetap terlihat santai dan tidak takut dengan melipat kedua tangannya didepan dada sambil bersenandung dengan santai. Sesekali dia melihat jam tangan yang melingkar di tangannya lalu menatap semua perempuan itu dengan tatapan prihatin. Tidak ada yang berniat ingin minta maaf dan Sarah sangat menyayangkan pilihan yang mereka ambil. Ya sudah kalau begitu. Tidak ada pilihan lain selain membuat mereka semua jera dan menyesal.
Penyesalan memang selalu datang dibelakang kan?
"Tik tok. Waktu kalian habis. Pembicaraan kita selesai sampai disini. Ahh, sayang sekali.. Padahal aku masih ingin berbincang dengan kalian." Ucap Sarah dengan ekspresi wajah sedih.
"Kau!" Teriak mereka semua dengan marah.
"Sampai jumpa besok, teman-teman. Ops, kita kan bukan teman ya hmm kalau begitu sampai jumpa besok, bitches." Ucap Sarah sambil tersenyum miring.
"PEREMPUAN INI!" Teriak perempuan berambut blonde yang hendak menyerang Sarah namun ditahan oleh teman-temannya yang lain.
Sarah terus berjalan sambil mengangkat tangan kanannya ke atas sebagai salam perpisahan untuk mereka semua. Ini benar-benar terasa seru sekali. Apalagi dengan fakta yang baru diketahuinya sekarang. Memang sih sekolah ini adalah tempat dimana semua anak orang kaya belajar sekalian pamer harta kekayaan orang tua mereka dan membentuk koalisi saling menguntungkan yang mereka sebut dengan 'Gangsta'.
Kehidupan kelam yang ada di dalam sekolah besok akan terungkap dan Sarah telah memikirkan cara yang tepat untuk membuat publik tahu dan semua hal yang salah akan berakhir. Di sekolahnya yang lama, dia juga melakukan hal yang sama namun bedanya dulu dia memakai kekerasan sebagai cara yang benar untuk menyelesaikan masalah. Berhubung dia mempelajari beberapa aliran beladiri jadi dulu dia memakai ilmunya bagai seorang pahlawan.
Tapi dia akui kalau apa yang dia lakukan dulu adalah hal yang salah. Dia juga berakhir dengan dikeluarkan dari sekolah karena dianggap membahayakan nyawa orang lain padahal yang menjadi korban sebenarnya adalah Sarah. Tidak apa-apa karena semua sudah berlalu dan perlahan-lahan Sarah juga sudah melupakan masa-masa kelam nya dulu.
Sejak saat itu dia telah berjanji pada dirinya sendiri untuk tetap menjadi dirinya sendiri dan melakukan apapun yang dia inginkan tanpa harus memikirkan pendapat orang lain tentang dirinya. Dia juga tidak lagi berambisi untuk memiliki teman yang banyak seperti dulu dan lebih memilih untuk tidak memiliki teman di sekolah yang baru. Beberapa hal mungkin telah berubah didalam dirinya namun Sarah tetaplah Sarah. Selamanya akan tetap menjadi Sarah yang pemberani dan hmmm unik?
_______________
To be continuous.