Chereads / Flower Of Evil (Indonesia) / Chapter 17 - Bab 17

Chapter 17 - Bab 17

Setelah semua perbannya yang baru beberapa di pasang itu di lepaskan. Putri Yun akhirnya bisa melihat bagian wajah nya yang sedikit di cakar.

Anna hanya bergidik ngeri melihat luka itu. Tapi, ia tiba-tiba teringat bagaimana kemampuan Eun pelayannya dalam menutupi luka menggunakan bedak yang dibuat langsung oleh salah satu tabib hebat di kerajaannya.

"Bagaimana aku akan datang ke pernikahan mereka dengan luka ini!" Tanya putri Yun dengan cemberut dan sedih.

Luka ini karena suami dan selingkuhannya. Ia pun harus menuntut dengan cara yang berbeda.

"Kalau tuan putri tidak keberatan, saya akan membantu untuk membuat wajah putri cantik, bahkan lebih cantik dari sebelumnya." Kata Anna menawarkan dirinya dengan semangat.

Pangeran Gujong meliriknya dengan heran, sedangkan putri Yun nampak antusias.

"Apa kamu yakin bisa menutup luka ini?"tanya putri Yun merasa memiliki harapan baru.

"Tentu. Aku pernah belajar dari adik Perempuanku yang menjadi pelayan di Istana. "Jawab Anna dengan percaya diri.

"Kalau begitu, kamu harus membuatku tampil paling mencolok dan cantik sehingga mereka tidak merendahkan putri ini lagi."

"Iya. " Anna mengangguk. Setelah itu ia meminta Putri duduk dengan tenang di ranjangnya.

Anna meminta kepada tabib wanita itu untuk mengeluarkan semua perias wajah yang ia miliki. Termasuk bedak, pewarna bibir dan beberapa lagi.

Pangeran Gujong dan tabib wanita itu hanya diam memperhatikan Anna yang memulai melalukan pekerjaannya.

Di waktu yang sama.

Tepatnya di rumah panglima Kang. Acara pernikahan di gelar sangat mewah atas permintaan perdana menteri. Ia ingin memberikan kesan yang luar biasa bagi anak perempuan satu-satunya.

Raja dan Ratu tidak bisa membela putri mereka karena memiliki istri banyak wajar bagi seorang panglima dan beberapa petinggi kerajaan.

"Aku senang sekali, akhirnya kita akan menjadi suami istri sebentar lagi. Apa kamu senang juga?" Tanya Sun Hee sambil memegang lengan Panglima Kang dengan manja.

"Tentu saja aku senang. Sekarang, sudah saatnya kita melakukan prosesi pernikahan. Ayo kita keluar!" Jawab Panglima Kang.

Sun Hee pun langsung mengangguk dengan penuh semangat. Ia semakin senang saat Panglima Kang tidak menanyakan dimana istri pertamanya.

Beberapa Saat kemudian.

Tepat di saat panglima Kang dan Sun Hee sedang menunggu kemunculan calon istrinya. Putri Yun muncul sambil menyipitkan matanya dan melirik kearah semua orang yang terlihat bahagia menyambut pernikahan itu.

'Ternyata kalian semua bekerjasama untuk menyingkirkan aku dari rumah ini. Baiklah, aku akan perlihatkan kepada kalian, bagaimana cara seorang tuan putri menyelesaikan masalahnya.'Batin Putri Yun sambil tersenyum licik.

Sebelum melancarkan aksinya. Putri Yun beserta dua lelaki yang bertindak seperti pengawalnya itu masih berdiri mengamati para tamu yang begitu banyak.

Anna sedikit gugup karena takut ketahuan identitas nya di negeri yang asing. Gyongje selatan memang bukan tempat yang baik dan aman untuk para gadis apalagi yang berasal dari kerajaan kecil seperti Daeksu.

Hati putri Yun merasa sakit saat melihat suaminya mengenakan pakaian pengantin dengan senyum yang bahagia. Ia terlihat sangat tampan sekarang dibandingkan saat ia menikah dengannya.

'Sepertinya kamu menang bahagia. Tapi, aku akan menghancurkan kebahagiaan itu sekarang juga.'Batin Putri Yuan.

Tidaka lama kemudian, putri Yuan melihat Sun Hee berjalan dengan langkah ringan menuju kearah panglima Kang.

Seketika itu, putri Yun mendengar bisik-bisik para tamu yang memuji kecocokan kedua orang itu.

'Sangat menjijikkan' Batin Putri Yun seraya menahan emosinya.

"Sudah saatnya kamu bermain."Bisik pangeran Gujong pada putri Yuan saat ia melihat ritual pernikahan akan segera di mulai.

Anna langsung melirik Pangeran Gujong dengan ekspresi yang rumit.

'Apa yang akan mereka berdua lakukan? Sungguh aku harus belajar banyak dari taktik mereka berdua.'Batin Anna yang berusaha fokus untuk mendapatkan ide baru.

Tanpa mengatakan apapun, Putri Yun tersenyum dan berjalan dengan langkah berirama menuju tempat ritual pernikahan itu.

Panglima Kang pun langsung melirik kearah Putri Yun yang muncul didepannya dengan ekspresi yang sombong.