Chereads / The Boss Who Marrying Enemy / Chapter 23 - Part 12A - How About Irlandia?

Chapter 23 - Part 12A - How About Irlandia?

[ Awalnya, hanya Yuuji yang mengetahui tentang Yu Long, Kemudian muncul proposal Berson Group dengan tiba-tiba. Penawaran yang menguntungkan dan Yuuji juga yang menyarankan untuk menerima kerjasama itu.

Karena curiga, Li Zheng mengirim Great Phoenix. Kelompok Yakuza yang dipimpinnya. Namun, saat mereka melapor pasti ada luka dan mengatakan bahwa ada dari pihak Yu Long yang mengganggu.

Li Zheng mulai penasaran dengan identitas Yu Long. Akhirnya dia mengirimkan undangan untuk bertemu dengan pimpinan Yu Long.

Anehnya, Yu Long segera menerima undangan itu. Dan saat datang, akhirnya dia tau jika Yu Long adalah bagian dari Berson.

Yu Xian Ao menawarkan kesepakatan bisnis tidak resmi dan Li Zheng menerimanya asalkan Yuuji tidak dilibatkan lagi dengan Yu Long. Dia tidak ingin anaknya mengikuti jalan gelapnya. ]

***

Li Zheng memperhatikan Souji dan Yuuji yang pergi berpisah dengan asistenya masih masih. Disebelahnya ada Yu Xian Ao. Pria itu kadang tersenyum dan mengangkat gelas wine menyapa orang-orang yang mengenalnya.

"Bagaimana dengan situasinya?" gumamnya.

"Cukup buruk jika media tau." jawab Yu Xian Ao menyamarkannya dengan senyum dan tidak menatap Li Zheng. Yu Xian Ao berdiri didekat dinding dengan Yiu Fei dilengannya. Li Zheng tidak jauh dari sana sedang duduk bersama Ichijou.

"Terimakasih sudah membantu."

"Ya."

"Tapi aku tetap tidak suka kau membeberkan situasinya pada Yuuji. Ini bukan kesepakatan kita."

"Yuuji sudah dewasa." ucap Xian Ao santai. "Aku hanya menjelaskan garis besarnya saja. Lebih baik dia tau dan bisa menanganinya jika dia berada dalam situasi berbahaya. Kalau Murakami tidak menikahinya, aku tidak akan mengatakannya." Li Zheng mendengarnya sambil meminum wine dengan ekspresi tidak senang.

"Aku tidak mengatakan padanya jika labnya sudah berhasil kami temukan."

Li Zheng menoleh menatap Ichijou. "Benarkah?" Ichijou mengangguk.

"Kami masih mengintai, karena Kanie sudah tau tempat itu mungkin FBI akan menemukannya."

"Kanie tau?"

Ichijou mengangguk. "Dia bersama seorang rekan. Namun dia membuat rekannya pingsan untuk membantu Mari."

Li Zheng mengangguk. "Sudah ku duga. Mari menjadi pengelola labnya. Dia sama berbakatnya dengan Kanie. Jika saja kita bisa merayu Kanie, pria itu mungkin menjadi bagian kita." Li Zheng mengatakannya sambil tertawa kecil.

"Kau benar."

"Mereka benar-benar tidak membangun Wind Tribe setelah kematian Shouyo?" Li Zheng memastikan.

"Ya, pasukan inti dari Wind Tribe mengikuti Murakami Souji selain Kanie."

"Sou ka.. tolong awasi terus pergerakannya." Li Zheng bangkit dan mengatakan pada Yu Xian Ao.

"Selamat menikmati acaranya." kemudian pergi bersama Ichijou.

Yiu Fei mendongak, "Apakah ada yang bisa aku bantu?" Yu Xian Ao tersenyum dan menggeleng.

"Berbahaya, kau cukup mengurus si kembar saja." pria ittu menjepit hidung gadisnya. "Sepertinya kau kurang kegiatan? Bagaimana kalau aku menambahkan kegiatan untukmu.."

Yiu Fei tertawa, "Kegiatan apa?"

Yu Xian Ao menatap Yiu Fei dengan pandangan menggoda, "Seperti.. mengurus bayi lagi, misalnya?" gadis itu tidak menjawab. Dia hanya menyikut perut Xian Ao.

***

Kujou sadar setelah Kanie memukulnya. Dia memandang bingung ke kanan dan ke kiri. Mereka berada di mobil. Sebelumnya mereka ada di dekat bangunan tua tapi kenapa sekarang ada di dalam mobil di jalanan.

"Kenapa kita ada disini?" ucap Kujou sambil menegakkan badan dan memegangi lehernya.

"Kabur." jawab Kanie singkat.

"Tapi-"

"Anggap kau tidak melihat apapun. Katakan saja jika mereka hanya kelompok pengalihan dan pergi berputar-putar!"

"Tapi-"

Kanie menoleh dan menatap tajam. "Ini kasus besar berskala international. Aku tidak ingin kau gegabah dan terlibat!" ucapnya tajam.

"Baik. Aku mengerti." jawabnya. Kanie mengangguk dan mengemudi dengan raut serius.

***

Tengah hari saat acara resepsi selesai. Acara berlanjut di malam hari hanya untuk kalangan keluarga. Mereka mengadakan acara kembang api dan barbeque di resort milik Murakami

Mereka mengelilingi meja bundar bertaplak putih. Melakukan cheers dengan gelas yang berisi champagne.

"Bersulang!"

Di meja itu, ada Yuuji, Souji, Li Zheng, Yui, Shinji, Hana, Shinsuke dan Ichijou. Hanya orang itu yang ikut dalam perayaan ini. Rombongan Yu Xian Ao sudah kembali sore tadi menggunakan pesawat pribadi.

Awalnya Ichijou merasa was was jika saja Souji mengundang Hanta Kyoukai. Untungnya pria itu tidak mengundang mereka.

Para pelayan sibuk memanggang dan menyiapkan kembang api, mereka mulai melakukan obrolan ringan.

"Aku bersyukur acara hari ini berjalan dengan lancar." ucap Yui dnegan anggun. Orang disekelilingnya diam dengan reaksi yang aneh. Yui memandang mereka dengan senyum dan tanda tanya dikepalanya.

"Kenapa?" tanyanya.

Li Zheng tersenyum dan menepuk nepuk ringan telapak Yui, "Kau benar, acara har ini berjalan dengan lancar." mereka bernafas lega. Hanya Yui yang tidak tau tentang tragedi hari ini.

Jika Yui tidak mengatakan itu, mungkin salah satu diantara mereka akan tidak sengaja mengatakan apa yang terjadi pada hari ini.

"Kalian akan Honeymoon di mana?" tanya Li Zheng.

"Kami belum memutuskannya." jawab Yuuji.

"Bagaimana dengan Irlandia?" saran Shinsuke. "Keluarga Murakami memiliki sebuah pulau pribadi disana." Souji dan Yuuji tampak mempertimbangkannya. Li Zheng juga tampak berpikir.

Sebenarnya Shinsuke menyarankannya karena mereka belum mengecek lokasi di pulau pribadi milik Murakami yang ada di Irlandia. Mungkin saja surat kepemilikan itu ada disana. Mereka belum mengecek disana karena tidak ada alasan yang bagus untuk ke sana. Dan juga, Kusaka Jumonji meletakan orang untuk mengawasi pergerakan Souji setelah dia muncul pertama kalinya di Murakami Enterprise.

"Bicara tentang pulau pribadi, Yuuji juga memiliki pulau pribadi di Irlandia. Hideaki menjadikannya mahar untuk pernikahan kalian."

"Oyaji-ga? (ayah?)" tanya Souji sedikit kaget. Shinsuke juga sama kagetnya.

"Mm. Itu sudah lama sekali. Aku pikir itu bercanda. Tapi tak lama, properti itu benar-benar ditransferkan sebagai properti milik Yuuji." ucap Li Zheng dengan gesture berpikir. Tapi tak lama dia seperti menyadari sesuatu kemudian menatap Souji. Mungkin kah? Surat yang dicari-cari Shouyo? Souji sepertinya juga sedang mencarinya. Pria itu juga tampak menyadari jika disana mungkin ada sesuatu.

Yuuji menyadari sikap aneh ketiga orang itu. "Tidak kusadari rupanya aku sangat kaya." celetuknya, "Jadi dimana letak pulau pribadi itu?" Yuuji diam-diam memperhatikan Souji dan Shinsuke yang tampak tertarik.

"Kalau tidak salah-" Yuuji memotong ucapan Ayahnya saat melihat Souji seperti benar-benar menunggu info tersebut.

"Kita akan membahasnya nanti. Ayah, makan dulu!" potongnya sambil meletakan potongan daging pada piring ayahnya. Souji tiba-tiba menatap tajam Yuuji yang duduk dihadapannya. Yuuji yang melihat itu hanya mengedipkan sebelah mata.

Gadis itu merasa senang sudah mempermainkan Souji. Souji tidak habis pikir, Yuuji bisa menyadari jika Souji membutuhkan info itu. Dasar penyihir licik. Pikirnya. Namun dia tidak tampak marah. Justru tersenyum. Kembang api yang dinyalakan oleh pelayan melatar belakanginya.

Duar! Duar! Mereka menatap kembang api yang indah di langit malam. Diam-diam, Souji menikmati interaksinya dengan Yuuji.