"Cinta dan harapan telah dipatahkan dengan begitu indah. Kepercayaan dibakar menjadi abu dan hilang. Percayalah, untuk mengembalikan semua itu tidak mudah."
Alexandra larika burke
Gadis cantik dan terlihat manis. Kesan polos dan lugu tak lepas dari dirinya.
Seakan tak cukup dengan itu,tuhan menambahkan keberuntungan untuk dirinya yang terlahir dari keluarga kaya raya dan terpandang.
Namun jangan tertipu dengan covernya. Didalam dirinya tersimpan banyak luka yang membuat dia berubah menjadi berbahaya.
"Biarkan para hewan kecil itu berbahagia untuk sedikit lagi. Karena aku akan segera menuntaskan pemberian karma untuk mereka."
โขโขโขโขโขโขโขโขโขโขโขโขโขโขโขโขโข
"Kau sudah siap untuk memulai semuanya alexa?"
Ucap gadis berkuncir kuda kepada seseorang disebrangnya yang sedang makan dengan tenang. Aquenna larissa valley.
"Tentu." Sudut bibirnya terangkat. menyeringai. Alexandra larika burke.
"Aku tidak sabar untuk menantikan hal yang akan terjadi nanti" senyum jahat mulai terukir diwajahnya
"Paling tidak untuk melihat penderitaan di wajah mereka"
Alexa tidak bisa menahan senyum indah diwajahnya.
"Mereka harus mendapatkan imbalan atas apa yang mereka hancurkan dulu" cahaya diwajahnya meredup. Matanya memancarkan penghianatan dan kepahitan yang mendalam.
2 tahun yang lalu bukanlah hal yang mudah untuk Alexa.
Selesai sarapan dengan beberapa obrolan, mereka bergegeas menuju halaman mansion.
"Sebenarnya ini tampak sedikit menyebalkan,aku tidak terbiasa dengan tampilan seperti ini" dengus Anna ketika meneliti pakaiannya.
Sedangkan Aquenna atau Anna, ia siap dengan tampilan rambut kuncir kuda dan baju ukuran standar siswi pada umumnya. Longgar.
Alexandra terkekeh pelan sembari memandang penampilan Anna dan dirinya.
'Well, lumayan menggelikan' Batin Alexandra
Dengan tatanan rambut yang di kepang ke belakang, Kacamata non minus, wajah yang hanya dipolesi oleh bedak tipis. Alexandra tetap terlihat menawan. Bahkan dengan Seragam yang tampak lumayan besar ditubuhnya yang ramping.
Ah! Jangan lupakan atribut lengkapnya!
Alexa dan Anna merupakan saudara sepupu. Ibu anna (Syafira Lalisa Burke) merupakan adik dari ayah alexa, (Thomas Thunder Burke)
Keturunan Burke hanya berhasil menghasilkan 2 Berlian. Alexandra dan Anna.
Itulah yang membuat mereka sangat dekat dan saling menjaga.
Namun,
Perbedaan sifat mereka terlihat cukup jauh.
Anna dengan sifat terbuka dan cenderung berisik. Sedangkan Alexandra yang sekarang cenderung tertutup dan dingin.
Sesungguhnya Alexandra anak yang periang dan ramah. Namun, beberapa kejadian dimasa lalu membuatnya berubah menjadi sosok yang tertutup terhadap orang lain.
"Sudah lah, ayo masuk biar pak ujang yang mengantar kita" ujar Alexandra agar mereka segera berangkat dan tidak terlambat di hari pertama mereka sekolah. Hari ini dan mungkin seterusnya mereka akan diantarkan oleh supir yaitu pak Ujang.
โขโขโขโขโขโข
"Turunkan kami disini" ucapan Alexa membuat Anna melotot kaget.
"Apa? Tidak. Ini masih lumayan jauh" protes Anna
Benar ini lumayan jauh. Pak Ujang terlihat bingung sembari menepi.
"Anna,semua orang akan curiga apabila kita diantar hingga sekolah"
Tentu saja. Mereka berpenampilan sangat biasa namun diantar dengan Alphard. Bukankah hal yang mengejutkan?
Anna mengangguk paham sembari menepuk bahu Alexa.
"Ahh kau benar. Sungguh jenius pewaris Burke Corp" goda Anna membuat Alexa mendengus sebal.
Mereka diturunkan di tempat sepi yang berjarak sekitar 200m dari sekolahnya.
Dari situ mereka berjalan kaki.
"Sekolah ini tampak semakin mengesankan"
"Lumayan"balas Alexa
Mereka mencari ruang kepala sekolah terlebih dahulu untuk mengambil kunci loker dan formalitas belaka. Sekolah masih tampak sepi
Karna jam masi menunjukan pukul 06.30
Mereka terlalu pagi.
"Selamat pagi nona burke dan nona valley"
Kepala sekolah SMA Garuda Bakhti telah menunggu mereka di depan ruangnya.
"Pagi Mr. James"
"Bagaimana kabar kalian nona? Saya tidak menyangka nona akan kembali kesekolah ini"
Ujarnya dengan ramah.
"Kami cukup baik,bagaimana dengan dirimu Mr.?"
"Syukurlah, saya sangat baik nona. Silahkan masuk ke dalam nona"
Mereka berbincang sebentar membahas dikelas mana mereka berada. Tentu di kelas unggulan. Setelah mendapatkan kunci loker dan mengetahui dikelas mana mereka berada, mereka keluar untuk ke kelas mereka.
Selama berjalan dikoridor setiap mata memandangi mereka dengan raut penasan.
"Siapa mereka?"
"Aku tampak tidak asing"
"Penampilan mereka benar-benar sangat biasa"
"Mungkin mereka kutu buku yang mendapat biaya siswa disini"
"Nerd"
Semua ocehan disepanjang koridor tak ada yang di pedulikan. Alexa berjalan dengan raut datarnya hingga kelas.
Beberapa anak memandangnya dengan raut penasaran dan remeh. Memang dibandingkan penampilan mereka Alexa dan Anna sangatlah biasa.
"Alexa,aku rasanya ingin mencongkel mata mereka?" Sebal Anna berbisik. Alexa hanya diam tak peduli. Mereka duduk bersebelahan menunggu bel masuk berbunyi.
4 orang laki-laki memasuki kelas membuat keadaan kelas hening seketika. Alexa yang merasa aneh mendongak untuk melihat dan dia terkejut namun ekspresinya tetap datar.
Let's play....