"Apa? Untuk apa dia kesini?"
"Aku dengar dia memiliki urusan dan akan mengadakan rapat dengan para petinggi disekolah ini. Termasuk para pemegang saham"
Alexa mengernyitkan alisnya bingung.
"Semoga saja kaka angkat tidak mengacaukan rencana kita"
"Aku juga berharap seperti alexa. Tapi kau tau kan kalau dia tidak akan membiarkan kita menempati posisi bahaya"
Richard Laka Valley
Merupakan kaka angkat Anna. Dulu ketika Lalisa, ibu Anna, belum juga memiliki anak dalam pernikahan mereka yang berumur Dua tahun. Mereka memutuskan untuk mengadopsi Richard dari sebuah Panti Asuhan yang di naungi oleh perusahaan Burke.
Pada saat itu, Richard masih berusia Dua tahun. Kedua orang tuanya meninggal pada saat melakukan perjalanan bisnis. Mereka mengalami kecelakaan maut yang merenggut nyawa mereka. Kecelakaan tersebut diduga disebabkan oleh saingan bisnis Ayah Richard pada dunia gelab. Namun hingga saat ini belum diketahui siapa pelakunya.
Hal tersebut membuat keluarga dari Ayah dan Ibu Richard lebih memilih menganggap mereka sekeluarga telah mati. Dan tidak ada yang mau mengadobsi Richard. Sehingga ia di taruh di Panti Asuhan.
Pada tahun ke Tiga pernikahan. Mereka berhasil mengandung Anna. Disaat itu pula istri dari Thomas, ibu Alexa, telah mengandung Tiga bulan lamanya.
Lalisa memang menikah terlebih dahulu dari Thomas. Pada saat itu Thomas masih sangat sibuk untuk mengembangkan Burke Corp. Sehingga belum terfikirkan untuk segera menikah. Hingga Tiga tahun lamanya,ia memutuskan untuk segera menikahi Alexi, ibu Alexa, karna saat itu saingan untuk memenangkan hati Alexi sangat banyak dan cukup berat.
Setelah menikah beberapa bulan kemudian Alexi mengandung Alexa hingga Tiga bulan kemudian Lalisa pun di nyatakan hamil. Hal tersebut membuat 2 keluarga sangat berbahagia. Terutama Kakek dan Nenek Alexa.
Mereka berharap Alexa dan Anna dapat tumbuh bersama saling menyayangi dan bahagia selalu. Bahkan kenyataan yang terjadi melebihi expetasi mereka.
Alexa dan Anna sangat susah dilepaskan. Bagaikan telah diberi Lem perekat yang sangat kuat sejak dini, hingga tak bisa dilepas. Seluruh keluarga bersyukur atas hal itu.
"Richard belakangan ini sangat menjengjelkan! Aku dengar dia menyuruh anak buahnya untuk terus memantau kita"
"Apa yang sedang ia fikirkan?"
Alexa kadang tidak habis fikir dengan sikap protektif Richard. Disaat dia sedang disibukkan karena menangani beberapa masalah di salah satu cabang perusahaan Valley. Dia masih sempat mengurusi Alexa dan Anna.
"Abaikan saja. Kapan rapat itu akan di mulai?"
"Aku belum mendapatkan info tentang itu"
Waktu istirahat telah habis. Kelas semakin ramai. Alexa dan Anna telah membereskan kotak makan mereka. Mereka saat ini terlihat seperti anak Nerd pada umumnya. Menunduk dan terlihat fokus pada buku dan pensil ditangan.
Tidak ada yang tau bahwa sesungguhnya yang dilakukan Alexa hanya mencoret secara asal seakan-akan dia sedang menghitung. Sedangkan fikirannya berkelana.
"Kevin, apa kau akan hadir dalam rapat itu atau menyuruh sekretaris mu?"
"Aku rasa aku akan hadir sendiri, karena aku dengar pemilik sekolah ini juga akan hadir"
Alis Adam terlihat menajam lurus tampak sedang berfikir.
"Bukankah pemilik sekolah ini keluarga Burke? Apa yang kau maksud adalah Thomas Thunder Burke?"
"Bukan bodoh. Sudah jelas orang sehebat dan sesibuk dia tidak akan mengurusi hal kecil seperti sekolah ini. Ini hanya aset kecil miliknya"
Kevin memutar bola matanya malas.
Bagaimana mungkin orang sibuk seperti Thomas akan datang ke rapat seperti itu.
Thomas, ayah Alexa, memang orang yang sangat sibuk. Dia juga orang yang disegani dan di hormati dalam dunia bisnis. Akan sangat sulit bertemu dan membuat janji dengannya. Karena sembarang orang dapat bertemu dengannya. Bahkan Alexa sendiri lumayan sulit untuk bertemu denganmya.
"Lalu siapa? Jangan bilang bahwa Putrinya yang akan hadir? Aku rela datang bila seperti itu hahaha"
"Apa yang kau fikirkan idiot?! Jelas bukan! Putrinya bahkan tidak pernah di ketahui public seperti apa rupanya. Sepertinya yang datang adalah Richard Laka Valley"
"Richard? Astaga! Aku juga akan datang untuk melihatnya" senyum mengembang di bibir Adam dan Kevin.
Mereka jelas mengetahui reputasi Richard dan betapa berprestasinya anak angkat keluarga Valley itu.
Di sisi lain tanpa mereka sadari, Alexa dan Anna tersenyum geli mendengar seluruh obrolan mereka. Tanpa mereka sadari, Putri kandung dari Thomas berada di depan mereka dengan penampilan yang cukup buruk. Nerd.
Waktu terus berlalu hingga tiba waktunya pulang.
Ketika kelas sepi Alexa dan Anna barulah akan bersiap keluar kelas.
"Anna, hadiah apa yang kau berikan kepadanya hm?"
Alexa sudah sangat paham, kalau sifat mereka tidak jauh berbeda. Tidak mengampuni orang mengusik mereka lolos begitu saja.
Senyum licik tercetak di bibir Anna.
"Lihat saja"
Di tempat lain, parkiran sekolah.
"APA INI?!"
Suara itu terdengar nyaring dan dipenuhi amarah. Matanya memandang ke sebuah mobil di hadapannya. Raut tidak percaya jelas tercetak diwajahnya.
Berhubung ini jam pulang sekolah, banyak siswa-siswi yang juga berada di situ. Mereka juga terkaget dengan apa yang mereka lihat.
Beberapa menutup hidung mereka dan cepat pergi. Menutup pintu mobil mereka rapat-rapat. Bahkan ada yang sudah muntah karna tidak kuat dengan apa yang mereka lihat ataupun cium.
Vanya terlihat frustasi. Mobil yang ia pakai saat ini adalah model keluaran terbaru dan termasuk jajaran mobil mewah. Seandainya bisa, ia ingin menangis dengan kencang saat ini juga!!!