Chereads / Aku, Kamu, Dan Jarak (HIATUS) / Chapter 58 - Taman rumah sakit

Chapter 58 - Taman rumah sakit

Sang ayah mengerutkan dahinya aneh..

"Emangnya kenapa Jer?" Ucap sang ayah kepada anaknya yang tiba-tiba meminta ingin pindah kuliah..

Jerry menghela nafas berat..

"Aku gak mau ninggalin Puput sendirian lagi pa! Aku sayang Puput!" Ucap Jerry yakin dan percaya diri sambil menatap mata sang ayah..

Sang ayah terlihat bingung dengan permintaan sang anak..

"Papa akan memikirkan ini terlebih dahulu.. Kamu keluar dulu" ucap sang ayah sambil menggaruk dahinya yang tidak gatal menggunakan jari kelingking nya..

"Pa.. Ku harap papa mengerti" batin Jerry sambil berjalan keluar dari ruangan kerja sang ayah..

Sedangkan di rumah sakit Aldi tampak sedih..

"Puput.. aku rindu bercerita kepadamu! Tetapi sekarang kau pun tidak mengingat ku.. Ini semua salahku put! Aku tidak menjagamu dengan baik!" ucap Aldi yang berada di bangku taman.. Air matanya jatuh ke tangannya..

Kini Joni tengah berada di perjalanan menuju rumah sakit untuk menjenguk sahabatnya sekaligus menggantikan posisi sang ibunda yang kini tengah menjaga pujaan hatinya..

Joni membelah padatnya jalanan Jakarta..

"Bagaimana ya keadaan Puput sekarang? Gue ikut sedih nih denger kabar Puput yang amnesia" monolog Joni sambil melihat jalanan di depan nya..

Tak berapa lama.. Kini Joni telah tiba di rumah sakit..

Langsung saja Joni menuju ke ruangan Novi untuk menjenguknya..

"Sayang.. Kamu sudah datang?" ucap Jessica yang memeluk sang anak..

"Iya ma.. Joni ke sini buat jagain Novi.. Mama pasti capek kan? mama pulang aja gapapa kok! Biar Joni yang jagain Novi di sini!" ucap Joni yang menyuruh sang ibunda untuk beristirahat di rumah karena pasti sang ibunda sangat lelah menjaga Novi seharian di rumah sakit..

"Kamu beneran nak mau jagain Novi sendirian?" ucap Jessica yang meyakinkan sang anak..

"Iya ma.. Joni yakin" ucap Joni tersenyum sambil mengangguk manis kepada sang ibunda tercinta..

mendengar perkataan sang anak.. Akhirnya Jessica pulang untuk beristirahat di rumah,sebelum pulang.. Dia tidak lupa untuk berpamitan kepada semua orang..

"Novi sayang.. Tante pulang dulu ya" ucap Jessica yang berdiri di samping Novi sambil mengelus lembut rambut Novi..

"Iya Tante.. Tante hati-hati ya di jalan" ucap Novi bahagia karena telah sekian lama di tinggal sang ibu, akhirnya sekarang dia dapat merasakan kasih sayang seorang ibu walaupun itu bukan ibu kandung nya, Tetapi Novi tetap senang karena Mama dari sahabat nya ini menyayangi nya seperti anak kandung nya sendiri..

Jessica tersenyum mendengar ucapan Novi.. Jessica dapat menangkap sedikit aura kesedihan di dalam matanya Novi..

"Sayang.. Kamu gak usah sedih ya, Novi bisa kok anggep Tante ini mama nya Novi.. Pokoknya kalau Novi butuh sesuatu, atau Novi pengen sesuatu, Novi bilang aja ya ke Tante.. Gak usah segan, Tante seneng kok kalau misalkan Novi mau anggep Tante ini mama nya Novi" ucap Jessica yang peka terhadap perasaan Novi..

Novi sangat senang mendengarnya.. Ibu dari sahabat nya ini bukan hanya wajahnya yang cantik, tetapi hatinya juga cantik..

"Makasih ya Tante" ucap Novi menangis sambil tersenyum bahagia mendengar ucapan sang ibu angkatnya..

Jessica tersenyum manis sambil mencium kening Novi..

"Tante pulang dulu ya sayang" ucap Jessica berpamitan kepada anak perempuan nya..

Novi mengangguk pelan.. Dia sangat senang akhirnya sekarang dia memiliki sosok ibu lagi..

Jessica menatap sinis ke arah Joni.. Joni pun bingung mengapa tiba-tiba sang ibunda menatapnya seperti itu, padahal dia tidak melakukan kesalahan apapun..

"Apa ma?" ucap Joni yang sedikit kesal karena di tatap sinis seperti itu..

"Joni! Kamu jagain Novi yang bener ya!" ucap Jessica dengan aura membunuhnya..

"Gitu aja mama sampe menatap sinis ke aku ma? Ya ampun! Sekarang aku punya saingan ya!" ucap Joni cemberut kepada dua wanita cantik yang berada di ruangan itu..

Novi tersenyum karena tidak menyangka seorang Joni Bisa membuat ekspresi wajah seperti itu di depan sang ibunda..

"Gitu aja gitu aja! Awas ya kalau sampe Novi kenapa Napa! Pokoknya kamu harus jagain Novi yang bener" ucap Jessica galak kepada sang anak..

Kemudian Jessica menghadap kembali ke arah Novi..

"Nov! Kalau kamu butuh apa apa bilang aja ya ke Joni.. Kalau Joni gak mau turutin kamu bilang ke Tante! Biar Tante kasih pelajaran anak sebiji ini!" ucap Jessica perhatian kepada Novi..

Novi tersenyum dan mengangguk.. Kemudian Jessica izin pulang, Joni mengantar Jessica ke depan pintu rumah sakit..

-----------------

"Puput sayang.. Kamu beneran gak inget siapa mereka?" ucap sang ibu kepada anaknya yang kini tengah amnesia dan melupakan sebagian memori penting dalam hidupnya..

Puput berusaha mengingat tetapi dia tetap tidak mengingat apapun..

"Aku gak kenal mereka ma" ucap Puput putus asa dia sama sekali tidak bisa mengingat nya..

"Ya udah kalau kamu gak bisa nginget.. Jangan di paksa, nanti kamu makin sakit!" ucap ibu perhatian..

"Hmm ma.. Aku boleh gak keluar jalan jalan? Bosen banget ma di sini" ucap Puput yang manja kepada sang ibunda tercinta..

"Oke.. Kita keluar ke taman ya" ucap sang ibu kepada Puput kemudian sang ibu membantu Puput membawa tiang penyangga infusnya..

Puput berjalan dengan perlahan karena dia masih merasakan sedikit sakit di kepalanya, itu mungkin karena Puput memaksa pikiran nya untuk mengingat siapa sahabat-sahabat nya tadi..

Kini Puput dan sang ibunda telah sampai di taman rumah sakit.. Indah! Itulah kata yang ada di pikiran Puput saat dia melihat taman rumah sakit itu..

"Nak.. Mama tinggal sebentar ya.. Mama mau ke toilet, gapapa kan put?" ucap sang ibu kepada Puput..

"Ohh gapapa ma.. Puput bisa sendiri kok" ucap Puput tidak mempermasalahkan itu, dia tidak keberatan jika harus berjalan sendiri..

"Kamu hati-hati ya nak.. Nanti mama kembali" ucap sang ibu yang memberikan tiang penyangga infus itu kepada Puput..

Puput menerima itu dengan tersenyum..

Dia berjalan perlahan menuju ke bangku taman.. Di situ, dia melihat Aldi yang tengah bersedih..

"Hai.. Kamu kenapa?" ucap Puput polos..

Aldi terkejut melihat Puput yang berada di sana.. Dan juga, Puput menyapa nya?

"Lho Puput.. Kok kamu di sini?" ucap Aldi kepada Puput..

"Gapapa.. Aku keluar cari angin" ucap Puput yang mulai memaju mundurkan kaki nya seperti anak kecil..

"Kamu sendirian?" ucap Aldi..

"Ngga.. Tadi aku sama mama" ucap Puput..

Aldi terlihat sedikit terhibur karena sikap Puput kini sangat berubah, kini dia seperti anak kecil yang terlihat polos dan manja..

"Kamu kenapa sedih?" ucap Puput yang kembali menanyakan pertanyaan awalnya..

Aldi tampak menghela nafas panjang..

"Aku sedih" ucap Aldi menatap kedepan..

"Kenapa?" ucap Puput polos..

Aldi tersenyum kecut mendengar itu..

"Aku sedih karena orang yang ku sayangi tidak mengenali ku" ucap Aldi tersenyum pahit..

"Sabar aja.. Kata mama, Semua sudah di atur sama yang di atas.. Kalau dia emang jodoh kamu, pasti nanti dia inget kok" ucap Puput menasehati Aldi tanpa dia sadari bahwa orang yang di maksud Aldi adalah dirinya..

"Semoga saja put.. Ku harap kau akan mengingat ku suatu saat nanti" Batin Aldi tersenyum..