Chereads / Lathifa / Chapter 8 - Lathifa - 07

Chapter 8 - Lathifa - 07

Lathifa berjalan maju mundur seperti setrika saat ini. Ntah kenapa dirinya sangat gugup karena ingin pulang bareng dengan Arsyad. Si ketua rohis yang sifanya pendiam tak menentu.

"Buruan Laa.. Nanti kak Arsyad nunggu lama, kasian.." Ucap Nisa yang sudah terlanjur bosan karena melihat Lathifa yang seperti setrika.

Lathifa mengangguk dan mulai melambaikan telapak tanganya ke arah dua sahabatnya. Langkahnya di percepat ke arah parkiran karena jam sudah menunjukkan pukul satu lewat dua puluh menit.

"Maaf kak saya telat.. Tadi ngobrol sama Nisa dan Fatimah gak liat jam.." Ucap Lathifa sambil menarik nafas panjang karena ngos-ngosan.

"Ini minum dulu.. Saya juga baru sampai kok," Balas Arsyad sambil mengulurkan satu botol aqua yang sengaja di belinya.

Lathifa menerima mimuman aqua itu dengan ragu-ragu. Tapi Arsyad tersenyum tipis membuat Lathifa secepat mungkin menerima botol itu. Lalu menjongkokkan dirinya, membaca basmalah dan meneguk airnya sampai setengah.

"Makasih kak.." Ucap Lathifa masih memegang botol itu.

"Iya sama-sama.. Lagian itu sengaja saya belikan buat kamu. Habisin.." Titah Arsyad sambil masuk ke mobilnya.

Lathifa mengangguk dan ikut masuk ke dalam mobil Arsyad. Sebenarnya Lathifa tidak suka dan tidak nyaman berada dalam kondisi ini. Selain karena mereka tidak muhrim, kondisi ini juga berdampak aneh pada jantungnya.

"Sudah sampai mana hafalan kamu?" Tanya Arsyad menghilangkan kondisi canggung dan hening ini.

"Baru sampa jus 12 kak.. Nanti mau setor surah yusuf ke Bunda.." Jawab Lathifa sambil tersenyum.

Mengingat surah yusuf, Lathifa jadi ingin mendengar seseorang menceritakan kembali tentang nabi yang satu itu. Nabi Yusuf a.s.

"Pada ayat pertama surah Yusuf, Ayat itu berisi bahwa 'ini adalah ayat-ayat kitab al-qur'an yang jelas.' Lalu dilanjutkan dengan ayat kedua yag berarti 'sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al-qur'an berbahasa arab agar kamu mengerti.' Disana, Allah menceritakan kepadamu (muhammad) kisah yang paling baik dengan mewahyukan al-qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum ini termasuk  orang yang tidak mengetahui." Ucap Arsyad tiba-tiba. Lathifa mendengarkan dengan seksama arti dari surah Yusuf ayat satu sampai tiga yang diucapkan Arsyad.

Lathifa tersenyum dan meyambung ucapan Arsyad, "Di ayat ke empat berisi Allah SWT berfirman:

اِذْ قَالَ يُوْسُفُ لِاَبِيْهِ يٰۤاَبَتِ اِنِّيْ رَاَيْتُ اَحَدَ  عَشَرَ كَوْكَبًا وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَاَيْتُهُمْ لِيْ سٰجِدِيْنَ

"(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, Wahai Ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku."

"Wahh sama bahasa arabnya sekalian ya.. Boleh saya tau sambungannya?Anggap saja  hitung-hitung kamu lagi nyetor ke saya.." Tanya Arsyad dengan senyum manisnya.

Lathifa mengangguk dan kembali membaca surah Yusuf ayat ke lima. Disertai dengan bahasa arabnya. Yang jika dituliskan maka begini,

"Allah SWT berfirman:

قَالَ يٰبُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُءْيَاكَ عَلٰۤى اِخْوَتِكَ فَيَكِيْدُوْا لَـكَ كَيْدًا   ۗ  اِنَّ الشَّيْطٰنَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

"Dia (ayahnya) berkata, Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, mereka akan membuat tipu daya (untuk membinasakan)mu. Sungguh, setan itu musuh yang jelas bagi manusia."

Lathifa menghentikan ucapannya saat mereka sudah tiba kediaman rumah keluarga Abrisam. Dengan hati-hati, ia turun dari mobil Arsyad yang sudah diparkirkan oleh Arsyad.

"Hafalan kamu bagus.. Bacaan arabnya juga bagus.. Semangat yaa.." Ucap Arsyad sebelum masuk ke dalam rumah.

Lathifa hanya mengangguk dan mengikuti Arsyad dari belakang. Mereka memasuki rumah dengan mengucapkan 'assalamu'alaikum'.  Dan keluarlah penghuni rumah yaitu Azrina dan Syifa. Irsyad masih ada urusan di sekolah, sedangkan Althaf ada urusan kerja di kantor Candra.

"Wa'alaikumsalam.. Sini masuk, Bunda udah tungguin daritadi loh.."

Azrina menarik Lathifa untuk duduk di sofa. Sedangkan Arsyad? dia lebih memilih untuk masuk ke kamarnya saja. Ikut duduk disana membuat hati dan jantungnya menjadi tidak sehat.

"Udah siap?" Tanya Azrina sembari memutar tubuhnya agar menghadap ke Lathifa.

Lathifa mengangguk. Setelah mengucapkan 'a'udzubillahi minasy syaithonir rojim' sebagai pembukaan. Lalu melanjutkannya sampai habis satu juz. Suara merdu yang keluar dari mulut Lathifa saat mengucapkan ayat-ayat suci itu mampu membuat hati Azrina tentram.

"Alhamdulillah..." Ucap Lathifa saat sudah selesai menyetor ke Azrina. Dan mendapat respon yang baik dari Azrina.

"Ehh? Syifa mau apa?" Tanya Azrina saat kesusahan memegang Syifa yang ada di pangkuannya.

Tanpa aba-aba apa pun, Lathifa mengulurkan tangannya dengan maksud menawari Syifa agar mau digendong Lathifa. Dengan tawa kecilnya, Syifa menerima tangan Lathifa dan mengalungkan tangannya di leher Lathifa.

"Hehe..."

Syifa mencakar pelan pipi Lathifa. Lathifa hanya membalasnya dengan sebuah senyuman. Azrina yang melihat itu langsung tersenyum.

"Cocok," Timpalnya sambil menepuk tangannya.

"Apanya yang cocok Bunda?"

Azrima menggeleng pelan. Tak lama bunyi ponsel Azrina berbunyi, "Bentar ya.."

Lathifa menganggukkan kepalanya. Kembali bermain bersama Syifa.

"Assalamu'alaikum.."

"Wa'alaikumsalam.."

"Ada apa Buk?" Tanya Azrina bingung.

"Boleh ibuk tau dimana Lathifa??" Tanya Maya balik.

"Lathifa ada di rumah Azfa Buk.. Kenapa??" Jawab Azrina santai.

"Bolehkah Azrina disana lebih lama? Di sini ada masalah.." Ucap Maya sedikit takut.

"Ibuk kenapa? Kalau soal Lathifa disini lebih lama Buk??" Tanya Azrina kepo.

"Disini ada masalah Nak.. Pakde Lathifa, ingin mengambil Lathifa.. Udah ya Nak.. Ibuk tutup, Assalamu'alaikum.."

Azrina hanya membalas salam Maya dalam hati, karena Maya langsung menutup telfonnya. Tak lama, langkah kaki Azrina membawa dirinya mendekat kembali ke Lathifa.

"Lathifa.."

"Iya bun?"

"Lathifa sama Bunda aja ya disini.. Bolehkan, kalau Bunda nitip Syifa sama kamu dulu?" Tanya Azrina dengan menyiratkan sedikit perasaan khawatir.

********************