Chereads / SenoRita / Chapter 9 - Erisca

Chapter 9 - Erisca

Happy Reading...

***

Seno benar-benar berubah ketika bersama Erisca. Ia terlihat lebih lembut dan senyum selalu menghiasinya ketika menatap Erisca. Ketika di tanya Fajar, Seno bilang mereka tak ada hubungan apapun. Nesya mendengar saat obrolah Fajar dengan Seno, ia senang mendapat kabar bahwa Seno tak memiliki hubungan dengan Erisca tapi di sisi lain Nesya merasa bahwa Seno menyukai Erisca. Dari cara menatap bahkan berbicara padanya.

"Nesya?"

"Ah iya, kenapa?"

"Rendi," cowok itu mengulurkan tangannya memperkenalkan diri. Pertandingan futsal sudah selesai beberapa menit yang lalu. Para penonton sudah pulang, kini hanya tinggal beberapa pemain yang ada disini.

Nesya menjauh dari Seno yang sedang bersama Erisca. Mereka bercanda saling tertawa, yang entah apa yang mereka tertawakan. Denis juga Fajar bergabung ke dalam obrolan Seno dan Erisca. Nesya memang sengaja duduk menjauh dengan alasan ia mendapat telpon dari Bundanya. Nesya tidak sepenuhnya berbohong, namun setelah selesai mendapat telpon dan melihat pemandangan itu membuat Nesya mengurungkan niatnya.

"Lo pulang sama siapa? Gue anterin yuk," ajak Rendi.

"Sama mereka sih, tapi bentar deh tanya mereka dulu."

Nesya pun menghampiri mereka yang sedang asik mengobrol.

"Aku boleh nebeng sama kamu gak?" tanya Nesya langsung pada Seno.

"Sama Denis aja atau gak sama Fajar," jawab Seno. Nesya melirik Fajar dan Denis bergantian.

"Gue mau ke rumah sakit, sepupu gue di rawat. Gak papa kalau ikut dulu ke sana?"

"Oh gitu yah Den, kalau Fajar?"

"Mau jemput Mamaku dulu, kalau mau ikut ayo dengaku."

Fajar dan Denis memang tidak menolak, namun mereka tak langsung pulang.

"Oh gitu, ya udah deh. Gue duluan aja, ada yang ajak gue sih sebenernya. Bye, semuanya," pamit Nesya dan sedikit berlari kecil menghampiri Rendi.

Mana mungkin sih Seno mau nganterin, dalam hatinya ia berucap.

Ia kemudian ikut dengan Rendi. Ia bersyukur ada Rendi yang mengajaknya pulang. Setidaknya ia tidak terlihat terlalu menyedihkan yang harus duduk di halte menunggu bus datang, dan hari yang sudah mulai gelap.

***

"Lo gak bareng mereka kenapa?"

"Gak papa, mereka ada urusan dulu sebenernya. Gue nya mau pulang langsung aja."

Dalam perjalanan Rendi mencoba mencari topik untuk mengobrol dengan Nesya.

"Gue sering liat lo sama Seno, tapi dia tadi sama cewek lain."

"Iya kita cuman temenan aja, gue suka nonton futsal, hehe," dengan sebohong mungkin ia berucap, ia tak mau Rendi tahu bahwa dia wanita yang lemah, dan terlalu berharap.

"Cantik yah ceweknya?" Nesya berusaha mencari tahu tanggapan cowok terhadap Erisca.

"Cantik. Tapi menurut gue lebih cantik Lo."

"Bisa aja."

"Serius."

Nesya tersenyum kecil mendengar ucapan Rendi. Buktinya Seno lebih memilih Erisca di banding dirinya.

"Eh di depan belok kiri, Bunda gue nunggu di sana."

"Oke... oke."

***