Kini Rara tengah bersiap - siap untuk latihan, ia sedang makan siang sambil menelepon mamahnya yang masih menginap di rumah sang nenek. " Kapan pulang mah?" Tanya Rara di sela - sela makannya.
" Paling dua hari lagi, kan eyang masih harus check up kak, kamu sama mbak Yul aja dulu." Saut sang mamah di ujung telepon.
" Ywdh, salam aja buat eyang dan nenek ya...Nanti kalo libur kakak kesitu." Ucap Rara mengakhiri sambungan teleponnya.
Rara kembali melanjutkan makannya sambil memainkan ponselnya, sekarang masih menunjukan pukul satu siang, masih ada waktu untuk beristirahat sebentar, setelah menyelesaikan makannya Rara berjalan ke halaman belakang. Tempat favoritnya.
" Mbak...aku mau tidur dulu bentar ya, nanti kalo kang ojek udah nongol bangunan aku ya?" Ucap Rara pada mbak Yul yang sedang menyetrika baju.
" Bangunin kak, bukan bangunan!" Ralat mbak Yul tertawa. " Ywdh itu lah intinya mah...hahaha" Jawab Rara tertawa.
" Ywdh, tidur aja dulu jam dua kan?" Mbak Yul melirik ke arah jam dinding yang tergantung di dinding dapur. " Masih lama.." Sambungnya lagi.
Rara sudah merebahkan tubuhnya santai di dalam gazebonya, matanya sudah terasa berat sejak tadi. Maklum ini memang jam tidur siangnya jadi wajar saja jika Rara merasa mengantuk, mbak Yul masih nampak sibuk dengan pekerjaan nya.
Jojo kini tengah membantu Dimas di bengkel, siang ini bengkel sedikit lebih ramai dari biasanya untung saja Jojo tidak ada jadwal latihan jadi bisa membantu Dimas. Alfian dan Akmal hati ini tidak datang, sepertinya mereka sedang sibuk smoothing bulu mata. Alias tidur.
Jojo sibuk membongkar sebuah motor yang mogok karena mesinnya yang tak pernah di servis oleh si pemilik, dengan pakaian biasa Jojo dengan lihai membongkar mesin - mesin dan berkutat dengan baut beserta oli. Dimas juga tak kalah sibuk dengan Jojo meski ia hanya menambal ban saja namun saat ini ia menangani dua motor sekaligus, meski sesekali Dimas membantu Jojo. Keduanya terlihat sibuk sekali belum lagi udara siang ini yg lumayan panas membuat mereka berkeringat.
" Dim, ini oven bocor apa ya pemanasnya?" Ucap Jojo sambil mengelap keringatnya yang mengalir di wajahnya.
" Kayaknya sih iya." Saut Dimas santai. Sesekali mereka harus mengelap keringat yang membasahi wajahnya.
Untung saja pelanggan mereka siang ini bapak - bapak semua, jika wanita sudah di pastikan mereka akan tambah di ribeti dengan berbagai macam pertanyaan aneh. Jojo sejak tadi melirik ke arah jam tangannya ia terus melihat jam dan berpacu pada waktu. Akhirnya setelah satu jam Jojo menyelesaikannya tentunya di bantu Dimas yg sejak tadi sudah selesai menambal ban.
" Udah pak, ini mesinnya kotor. Jarang di servis ya?" Ucap Jojo seraya merapihkan segala alat - alat.
" Iya, saya nya sibuk jadi gak sempet terus." Ucap sang bapak nyengir kuda, " Berapa semua nya?" Sambungnya lagi mengeluarkan dompetnya.
" Bentar ya pak, biar saya bikin bon nya dulu." Saut Dimas segera menuliskan bon, " Ini pak, bayarnya sama temen saya ya..." Ucap Dimas menyerahkan selembar bon dan menunjuk ke arah Jojo dengan ramah.
Si bapak berjalan ke arah Jojo yang duduk di belakang etalase mengeluarkan tiga lembar uang ratusan ribu, " Ini dek, makasih." Ucap sang bapak tersenyum ramah membayar biaya bengkel.
" Sama - sama pak, kalo mau servis lagi. Jangan lupa balik lagi ya!" Jawab jojo ramah.
Si bapak mengangguk seraya berjalan keluar dari bengkel.
Jojo membersihkan badannya, ia mandi dulu sebelum menjemput Rara. Sementara itu Dimas membersihkan sisa -sisa yang masih berserakan sambil menunggu Jojo selesai mandi. Sudah hampir tiga puluh menit Jojo menyelesaikan ritual mandinya, ia kembali mengenakan celana seragam dan kaos t-shirt biru.
" Dim, gue mau ke tempat nyonya dulu ya. Kalo nanti sempet gue balik lagi!" Ucap Jojo seraya merapihkan penampilannya. Dimas hanya mengangguk.
Jojo melangkah keluar menuju motornya dan segera melajukan motornya untuk menjemput Rara. Tak perlu waktu lama Jojo kini sudah sampai di depan rumah Rara dan memarkirkannya di depan gerbang.
" Assalamualaikum..." Ucap Jojo seraya mengetuk pintu rumah Rara.
Mbak Yul yang mendengar suara Jojo ia segera berjalan dan membuka kan pintu untuk nya, " Masuk Jo!" seru mbak Yul mempersilahkan Jojo masuk dan menuju belakang rumah.
Rara yang masih terlelap di gazebo ia masih nampak damai dalam tidurnya dan nampak enggan bangun, " Bangunan aja Jo!" Seru mbak Yul.
Jojo tertawa melihat wajah Rara yang sedang asik tertidur, Jojo nampak sangat menikmati melihat wajah Rara yang baginya sangat lucu. Mata nya yang bulat, bibir nya merah tanpa polesan apapun membuat Jojo ingin menjahilinya.
" Kebakaran!!" Bisik Jojo di kuping Rara dengan senyum jahilnya.
Rara menggeliat saat merasakan ada sesuatu yang mengusik telinganya membuat bulu - bulu halus nya sedikit meregang, Rara hanya mengusap kupingnya tanpa membuka kedua matanya. Ia masih nampak nyenyak dengan tidur siangnya.
" Ra bangun Ra! Rara....bangun kebakaran!" Pekik Jojo seraya mengguncangkan tubuh Rara. usahanya berhasil.
Rara langsung terlonjak bangun dari tidurnya dengan mata yang membulat sempurna dan tak lupa ekspresinya yang panik karena ucapan Jojo. Rara mengusap kedua matanya yang masih mengantuk seraya mengumpulkan semua nyawanya yang masih berada di alam mimpi.
" Loh...dimana yang kebakarannya?" Tanya Rara sambil duduk bengong menyisir pandangannya mencari hal yang di maksud. Jojo hanya bisa tertawa melihat ekspresi Rara yang panik.
" Ko Lo ketawa sih?" Ucap Rara masih dengan kebingungannya, " Kapan Lo disini?" ucap Rara mulai tersadar dari mimpinya.
" Gue dari kemaren di sini Ra!" Saut Jojo asal masih tertawa. Membuat Rara semakin kesal.
" Lo ngerjain gue ya?!" Rara melemparkan guling yang tadi ia pakai.
" Buset, luntur muka gue di lempar guling bekas Iler!" ucap Jojo menangkap guling yang di lemparkan Rara.
" Sembarangan Lo, gue kaga ngiler! Dasar orgil!" Pekik Rara bangkit dari duduknya berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci mukanya.
" Dasar bebek! Bawel bener!" Saut Jojo.
Mbak Yul yang baru datang dengan segelas air dan sepiring cemilan, tertawa mendengar pertengkaran mereka, " Nah gitu akur!" Seru mbak Yul meletakan nampan nya di samping Jojo.
" Makasih mbak..." Jojo mengambil sepotong cookies dari piring, " Biasanya juga akur mbak...!" Sambungnya lagi seraya mengunyah.
" Biasanya juga kek tom N Jerry!" Balas mbak Yul mencibir mereka. Jojo hanya tertawa mendengar cibiran mbak Yul.
" Udah ah...julid aja mbak Yul!" Ucap Rara yang berjalan dari arah dapur sambil mengeringkan wajahnya dengan handuk kecil. " Udah belom isi bensinya?" Tanya Rara pada Jojo yang sibuk memakan cookies.
" Bentar lagi penuh, siap - siap aja dulu. Kalo udah tinggal berangkat!" Jawab Jojo dengan mulut penuh cookies.
" Ra, keknya kang ojek kamu tuh rakus banget ya!" Cibir mbak Yul lagi. Kini Rara yang tertawa melihat Jojo sibuk mengunyah.
Namun Jojo masih nampak sibuk mengunyah hingga sepiring cookies yang di sediakan habis tak bersisa. Rara dan Mbak Yul yang duduk dipinggiran lantai rumah saling pandang dan tertawa melihat Jojo yang sepertinya kelaparan. Bagaimana tidak, siang ini di bengkel ramai sampai Jojo tak sempat untuk makan siang, jadi saat mbak Yul menyuguhkan cookies sudah pasti Jojo melahapnya dengan rakus sebagai pengganjal perutnya.
Kini Rara dan Jojo sudah siap untuk pergi ke sekolah, mereka sudah berpamitan pada mbak Yul. Jojo mulai melajukan motornya menuju sekolah untuk mengantarkan Rara, namun saat di jalan mereka melewati McD Jojo yang masih kelaparan jadi ia membelokan motornya sebentar untuk membeli makanan terlebih dahulu.
" Ko kesini sih Jo?" Tanya Rara bingung.
"Bentar Ra, gue laper. Tadi gak sempet makan siang." Jawab Jojo sambil memesan dengan layanan drive-tru.
" Kenapa gak sempet? Emang ngapain aja?" Cecar Rara lagi sambil melirik jam tangannya yang sudah menunjukan jam dua kurang.
" Tadi di bengkel rame, jadi gak sempet. Lo mau paket cheese burger atau paket nasinya?" Tawar Jojo sambil menekan layar menu.
" Hem...terserah Lo aja deh!" Jawab Rara asal.
Akhirnya Jojo memesan dua paket nasi dan satu paket cheese burger untuk Rara, setelah lima belas menit mereka mendapatkan makanan mereka dan langsung melajukan motornya menuju sekolah. Dari kejauhan sudah terlihat lapangan basket sekolahnya yang sudah ramai oleh teman - teman teamnya.
Jojo memasuki parkiran sekolah dan memarkirkannya dengan santai, " Jo, abis ini kalo mau jemput telepon gue dulu ya?" Ucap Rara sambil membuka helmnya.
" Orang gue mau nemenin Lo disini sambil makan.." Jawab Jojo yang juga sudah membuka helmnya dan berjalan disamping Rara.
" Hemm...ywdh tunggu di pinggir lapangan aja ya?" Jawab Rara lagi sambil terus berjalan ke arah lapangan.
" Sip, tenang aja. Pokoknya Lo latihan aja...nanti kalo laper baru makan ya. Jangan dibpaksain!" Jojo berkata penuh perhatian dan nada yang selembut mungkin.
Blush...
Rara tersenyum kikuk menatap Jojo yang sedang memamerkan senyum mautnya, Rara hanya mengangguk menjawab Jojo. Ia berjalan sedikit cepat untuk bergabung dengan yang lainnya, sedangkan Jojo kini duduk asik di bawah sebuah pohon yang rindang yang memang sengaja di tanam di dekat lapangan belakang. Rara sudah mulai melakukan latihan setelah tadi melakukan pemanasan terlebih dulu, Jojo yang kini tengah asik menyantap makan siangnya matanya masih terus memperhatikan Rara yang tengah fokus bermain basket.
Namun tiba - tiba saja...
" Bughhh....." Rara terjatuh saat hendak melakukan shooting ball.
Jojo langsung berlari ke arah Rara yang kini sedang di kerumuni oleh teman - temannya dan pelatihnya.
" Loh kenapa bisa jatoh?" Tanya Jojo panik saat melihat Rara tergeletak pingsan di tanah.