Pukul sepuluh, Dava duduk di ruang makan Rein. Dia menatap aneka cemilan yang tersaji tapi sama sekali tidak membuat nafsu makannya muncul. Justru, dia terlalu antusias untuk bertemu Rein, gadis yang sejak lima belas menit yang lalu belum juga keluar dari kamar itu.
"Dav. Rein belum keluar?" Sarah keluar kamar dan melihat Dava masih duduk sendiri. "Tante panggilin dulu, ya. Anak itu bener-bener, deh!"
"Makasih, Tan." Dava tersenyum, tidak sabar menunggu Rein muncul.
Pagi ini Dava sangat senang, karena Sarah menghubunginya dan meminta tolong untuk mengantar Rein. Baginya itu kesempatan emas karena kemarin dia tidak bisa berdekatan dengan gadis itu.
"Berangkat sekarang, Dav!" Rein berjalan begitu saja tanpa menatap Dava.
Kalimat itu membuat Dava mengangkat wajah. Dia melihat Rein berjalan keluar sambil membawa tas berukuran sedang. Seketika Dava bangkit kemudian mengejar langkah Rein. "Gue bantu bawain, Rein. Sini!"