Mama calling.
"Mama, Le!" Rein mendongak menatap Lean dengan wajah panik. Seketika dia menutup bibir Lean agar lelaki itu tidak mengeluarkan suara. "Halo, Ma," ucapnya setelah menjawab panggilan itu.
Sedangkan Lean tersenyum melihat kepanikan Rein. Harusnya dia ikut panik, tapi melihat ekspresi gadis itu yang lucu, justru dia terhibur.
"Kamu ke mana, Rein? Mama cari nggak ada!" Suara Sarah terdengar penuh amarah. "Mama lagi di bandara mau ke Balikpapan, papa sakit. Kamu jangan macem-macem selama nggak ada mama. Dava bakal pantau kamu."
Wajah Rein seketika memucat mengetahui papanya sedang sakit. "Ma, papa sakit apa? Rein harus ikut nggak?"
"Cuma demam biasa, tapi papa terus nyari mama. Kamu nggak usah ikut, doain aja papa cepet sembuh," ucap Sarah. "Mama bakal bahas ini nanti, Rein. Kamu harus jelasin kenapa kamu nggak pulang semalaman."
Rein pikir mamanya akan lupa dengan fakta itu. "Ya udah, Ma. Hati-hati, ya."