Rasa sakit di kepala itu semakin terasa. Apalagi, saat obat antiseptik itu mengenai kulitnya, seketika membuat perih hingga mata berkaca-kaca. Lean beberapa kali menghindar tapi banyak gerak justru membuat kepalanya kian pusing.
"Bos! Jangan banyak gerak dulu, dong!" Ocit menahan kepala Lean lalu menekan luka yang mulai membiru itu. "Gue nggak terima bos gue diginiin. Kita harus cari pelakunya!"
"Apa lagi gue. Huh..." Lean menghela napas panjang sambil mengernyit. Ini pertama kalinya dia mengalami hal ini. Biasanya saat konser selalu aman-aman saja. Entah, dia yang memiliki salah atau bagaimana sampai ada oknum yang menggagalkan acaranya.
Tet...
Suara bel membuat Ocit menegakkan tubuh. "Kayaknya pihak kepolisian," ujarnya kemudian menuju pintu. Saat pintu terbuka, terlihat dua orang berseragam polisi berdiri di hadapannya.
"Selamat malam. Bisa bertemu dengan Saudara Lean?"