Chereads / Dyani / Chapter 25 - Pesta

Chapter 25 - Pesta

Seperti perkataannya siang tadi, Mark benar-benar membawa Dyani ke sebuah pesta. Pesta itu adalah pesta salah seorang temannya. Dyani tampak gugup dan malu. Karena banyak orang yang memandang mereka berdua. Dyani juga merasa minder karena merasa kalau disana bukanlah dunianya. Banyak orang terkenal di sana, Dyani sering melihat mereka di televisi maupun di majalah.

Mark dapat mengetahui Dyani yang merasa canggung berada di sana, mengenggam erat tangan gadisnya itu seolah menenangkan Dyani agar tak terlalu gugup.

"Mark..., Apa kamu tak malu membawaku yang hanya..., " Perkataan Dyani terputus karena tiba-tiba saja Mark malah mengecup bibirnya. Dyani melotot kesal dan menoleh ke sekeliling, khawatir kalau mereka akan jadi bahan perhatian. Ternyata itu hanya kecemasannya saja. Karena hal itu sepertinya bukan masalah di sana. Bahkan tanpa sengaja Dyani melihat dua orang berbeda jenis kelamin malah saling berciuman panas di sudut kolam renang itu. Dyani segera memalingkan wajahnya dan gemetar. Diq merasa aneh saat melihat pemandangan itu. Mark memandang kearah Dyani barusan menoleh dan akhirnya tertawa. Dia tau apa yang membuat Dyani menjadi takut.

"Kenapa? Apa kamu juga mau? " Tanya Mark dengan nada usil sambil mendekatkan wajahnya kearah Dyani. Dyani langsung memucat dan mundur beberapa langkah sambil menggelengkan kepalanya dengan kuat dengan wajah cemasnya, sehingga membuat Mark semakin tertawa.

"Bukankah kita juga pernah melakukannya? " Tanya Mark fulgar sehingga membuat Dyani memerah karena malu. Dia kembali mengingat hal itu, dan merasa kesal.

"Sini...! Aku tak akan melakukannya disini.! " Kata Mark tersenyum sambil menarik tangan Dyani agar mengikutinya.

Dyani hanya mengikuti Mark. Mark hanya tersenyum mengingat tingkah Dyani. Kadang kala gadis itu sangat patuh dan penurut. Kadang kala gadis itu sangat keras kepala dan tak mau diajak kompromi.

Akhirnya mereka menemukan sebuah tempat duduk di pinggir kolam renang itu. Mark tak hentinya menatap Dyani. Gadis itu sangat cantik dan menggemaskan. Jika saja sifat Mark masih seperti dahulu, Pasti dia tak akan membiarkan gadis itu lepas darinya malam ini. Tapi semenjak mengenal Agamannya ini, Mark tak ingin melakukan hal itu sampai Dyani menjadi kekasih halalnya.

"Ada apa? " Tanya Dyani risih karena tatapan Mark.

"Tidak apa-apa. Kamu cantik sekali! " Kata Mark sambil menyentuh bibir gadis itu dengan jarinya. Dyani sedikit kaget sehingga Mark terkekeh.

"Aku ambilkan makanan dan minuman untukmu sebentar ya! " Kata Mark sambil berdiri.

"Tapi...! " Kata Dyani gugup. Dia merasa canggung jika harus sendirian disana.

"Hanya sebentar, aku tak akan lama! " Kata Mark sambil mencubit lembut hidung Dyani. Gadis itu akhirnya mengangguk.

Mark menuju ke tempat makanan dan mengambilkan beberapa makanan dan minuman untuk mereka.

Sementara itu, seorang pria melihat Dyani yang duduk sendirian. Pria itu berjalan mendekatinya.

"Hai... Apa aku mengenalmu? " Tanyanya tampak penasaran. Dyani hanya menggeleng.

"Apa kamu ke sini dengan seseorang? " Tanya pria itu lagi. Dyani mencoba tersenyum dan mengangguk.

"Siapa? " Tanya laki-laki itu

"Mark! " Jawab Dyani singkat.

"Mark Mathew? " Dyani hanya terdiam, dia tak tau nama panjang Mark. Dia hanya mengetahui nama panggilan pria itu.

"Sudah berapa hari kalian saling kenal? "

"Sekitar 6 bulan? "

"6 Bulan? Kau pasti wanita yang luar biasa. Ini pertama kalinya aku mengetahui dia betah bersama seorang wanita lebih dari satu bulan dan masih mau bersama wanita itu! " Kata laki-laki dengan nada kagum. Dyani hanya menatapnya heran seolah-olah minta penjelasan.

"Mark yang melihat Dyani berbicara dengan seorang pria yang dikenalnya mempercepat langkahnya, dia bahkan tak menjawab sapaan beberapa orang temannya yang dilewati nya.

"Sayang...! Ini makananmu! " Kata Mark sambil duduk di samping Dyani.

"Sayang? " Ulang pria itu tak percaya. Dia juga melihat Mark yang membawa makanan dan minuman untuk Dyani

"Apa kabar Dick? " Tanya Mark dengan wajah tak senang. Laki-laki yang di panggil Dick itu malah tersenyum lembut sambil mengulurkan tangannya.

"Kabar baik! Bagaimana denganmu? "

"Baik! " Jawab Mark sambil membalas jabat tangan Dick. Dick tersenyum dan berkata

"Apa dia begitu hebat sehingga kau masih bersamanya meskipun telah 6 bulan berlalu? Aku jadi penasaran. Sehebat apakah gadis ini. kelihatannya dia sangat polos, aku tak menyangka dia memuaskanmu. Sehingga kau bertahan cukup lama. Ternyata penampulan seseorang bisa menipu.! " Mark geram mendengar perkataan itu. Sementara Dyani tampak kaget dan sedih.

"Apa maksudnya itu? Apa aku seorang wanita penggoda? " Tanya Dyani dengan nada sedih. Mark menatapnya khawatir.

"Tidak..., Kamu bukan wanita seperti itu! " Kata Mark sambil menggenggam tangan Dyani. Mark semakin khawatir saat Dyani mulai menangis. Dick yang melihat hal itupun tampak kaget melihat reaksi Dyani dan perlakuan Mark pada gadis itu.

"Tuan! Apa kau tau masa laluku? Apa aku wanita nakal? " Tanya Dyani dengan nada sedih. Laki-laki itu terdiam. Dia tak menyangka Dyani akan bertanya seperti itu.

"Ayo kita pulang! " Ajak Mark sambil merangkul bahu Dyani. Dyani hanya menurut saja. puluhan pertanyaan berkecamuk di kepalanya. Siapakah dia dahulu? Apa dia wanita penggoda? Apa mungkin karena sifatnya itu makanya suaminya meninggalkannya dan lebih memilih wanita lain? . Dyani terlalu takut untuk menerima kenyataan yang sebenarnya. Dia takut jika semua kekhawatirannya itu adalah yang sebenarnya. Jika hal itu memang benar-benar terjadi, dia akan mencari Julian dan meminta maaf pada suaminya itu meskipun Julian tak akan memaafkan nya.

"Sayang..., Ada apa? " Tanya Mark khawatir karena gadis itu hanya diam membisu. Mark segera menepikan mobilnya.

"Mark..., Apa itu benar? Apa aku ahli memuaskanmu di ranjang? " Tanyanya tanpa menatap Mark. Dia terlalu malu untuk menatap Mark saat ini. Dia merasa seorang yang sangat kotor. Sementara Mark, kaget mendengar itu.

"Tidak! itu tak benar. Meski aku menginginkanmu, kau tak pernah mengizinkanku menyentuhmu! " Jawab Mark.

"Lantas, kenapa Suamiku menyerahkanku padamu?. Kenapa dia membiarkan aku bersamamu?. Kenapa dia tak mengambilku? " Tanya Dyani sedih. Mark pun merasa sedih.

"Aku belum sanggup menceritakan hal yang sebenarnya. Maafkan aku! " Jawab Mark sambil membelai lembut pipi Dyani dengan ibu jarinya.

"Kenapa? " Tanya Dyani penasaran.

"Aku tak ingin kau meninggalkanku. Suatu saat aku janji akan mengatakan semuanya! ". Kata Mark lalu menjalankan mobilnya.

..........

Indonesia

"Antar Mama ke sana! " Kata Mama Julian menatap putranya tajam.

" Mama serius? " Tanya Julian tak percaya.

"Serius. Mama akan menjemput Dyani. Dia putri Mama. Seenaknya kamu menelantarkannya di sana!" Kata Mamanya kesal.

"Baiklah Ma? Kapan kita berangkat? " Tanya Julian lagi.

"Besok. Kamu beli tiketnya hari ini! " Perintah Mamanya tegas.

"Dyani... Maafkan mama karena menyerahkanmu pada pria seperti ini! " Gumam wanita paruh baya itu.