Baiklah, Aku akan mengambil kedua tempat itu! " Kata Mark sehingga menyadarkan pemilik apartemen itu.
" Keduanya? " Tanya Dyani dan pria itu bersamaan.
"Iya, keduanya! " jawab Mark sambil tersenyum manis kearah Dyani sehingga membuat Dyani kesal. Mark semakin tersenyum saat melihat wajah cemberut itu.
"Kenapa kamu kesal? Apa kamu merasa terikat karena aku selalu didekatmu? " Bisik Mark pada Dyani. Dyani kembali menatap Mark dengan kesal. 'Kenapa pria ini selalu membuntutinya.! ' Batin Dyani kesal.
"Satu ruangan lagii untuk siapa? " tanya pemilik Apartemen itu.
"Untukku! " Jawab mark
"Karena dia tak mau tinggal bersamaku, aku akan tinggal di dekatnya! " Sambungnya lagi. Laki-laki itu hanya tersenyum.
Laki-laki itu kembali menatap Dyani. Dia kembali ingat dengan gadis yang dicintainya. Ada sedikit kemiripan wajah Dyani dengan perempuan itu. Bedanya hidung Dyani sedikit mancung, warna rambut, dan warna kulit.
'Mungkinkah gadis ini putriku? Mata , hidung, dan warna rambutnya hampir samadenganku'. Batin pria itu.
"Bagaimana dengan orang tuamu? Apa mereka juga akan tinggal di sini? " Tanya pria itu.
"Aku tak ingat apapun tentang masa laluku. Aku kehilangan ingatanku! " Jawab Dyani.
"Dia tak akan tau apapun tentang orang tuanya. Dia di besarkan di panti asuhan! " Jawab Mark sambil menatap Dyani sedih. Pria itu juga tampak kaget.
"Oh ya Tuan, kami akan pindah besok!. Sekarang kami permisi dulu! " Kata Mark sambil menarik tangan Dyani agar pergi.
"Tapi aku akan pindah hari ini! " Jawab Dyani.
"Kita harus membeli perabotan dulu! " Jawab Mark.
....
Laki-laki Itu tampak berfikir. dia kembali teringat dengan perempuan yang pernah dicintainya dahulu . Bahkan sampai sekarang pun dia masih mencintai perempuan itu. Gadis itu begitu mirip dengan perempuan yang dicintainya itu. Perbedaan mereka hanya ada di mata hidung dan warna rambut. Bahkan mata Gadis itu sangat mirip dengannya. Begitu juga dengan hidung gadis kecil ini . Apakah mungkin Gadis itu adalah putrinya? Laki-laki itu tak bisa berharap terlalu banyak.
Dahulu dia meninggalkan istrinya yang tengah hamil muda. Hal itu semua karena paksaan orang tuanya, dan istrinya pun meminta agar dia mengikuti perintah orang tuanya. 1 tahun kemudian, dia kembali lagi ke tempat itu untuk menemui istrinya. Tapi suruhan orang tuanya kembali menangkapnya. Entah apa yang dilakukan oleh orang tuanya sehingga dia tak mengingat apapun tentang istrinya itu.
Dia baru mengingat istrinya kembali setelah 6 tahun berlalu. Laki-laki itu segera pergi menemui istrinya itu tetapi hasilnya nihil, dia tak menemukan keberadaan istrinya .
Dia telah mencari kemanapun tapi istrinya tak kunjung ditemui , akhirnya pria itu menyerah dan kembali ke negaranya meninggalkan Indonesia.
Dalam kurun waktu 6 tahun itu dia telah dinikahkan oleh orang tuanya dengan Putri sahabat mereka. Karena tak mengingat pernah menikah maka laki-laki itu menerima Perjodohan itu. Dan begitu mengingat semuanya, dia merasa amat menyesal telah menikah dengan wanita lain.
Laki-laki itu dalam dilema. Wanita Yang dinikahinya tak bersalah, karena tak tau hal sebenarnya. Apalagi wanita itu sangat baik, dia bahkan mengizinkan suaminya pergi mencari keberadaan istri pertama Dan putrinya itu.
Tapi sayang, usahanya sia-sia karena dia tak pernah menemukan keberadaan istri pertamanya itu.
Ketabahan istri keduanya itu membuat hatinya bimbang. Lambat laun, dia mulai mencintai istrinya itu. Tapi saat melihat Dyani, pikirannya kembali ke masa lalu.
"Apakah dia putri ku? " Gumam pria itu setelah kepergian Dyani dan Mark. Laki-laki itu merasa sedih karena dia tak pernah memberikan kasih sayang pada putrinya itu.
Laki-laki itu ingat, Mark mengatakan Dyani dibesarkan di panti asuhan. Sementara hatinya yakin kalau Dyani adalah putrinya. Anak semata wayangnya, karena istrinya Yang saat ini belum memberinya seorang anakpun meski pernikahan mereka sudah hampir 19 tahun.
.......
Hari ini hari kepindahan mereka. Dyani merasa risih karena Mark ikutan pindah. Padahal dia ingin menjauh dari pria itu.
"Mark, bisakah kau membiarkanku sendirian?" Tanya Dyani penuh harap. Mark hanya menggeleng kesal. Dia tak ingin berada jauh dari gadis itu.
'Kalau seperti ini , apa gunanya aku pindah? tapi setidakknya kami tak tinggal lagi serumah! ' Batin Dyani.
Mark benar-benar rela meninggalkan rumah besarnya Dan tinggal di apartment kecil ini, yang bahkan hanya memiliki satu kamar. Tapi meskipun tak sebesar rumahnya, Mark merasa nyaman tinggal di sana, mungkin karena gadis itu ada di sampingnya.
.....
Seperti janjinya, Dyani kerja paruh waktu di tempat Mark. Mark ingin memberikan Dyani jabatan manager di butiknya itu. Tapi Dyani menolaknya. Dia tak ingin mendapatkan perlakuan yang berbeda dari kariyawan lainnya. Apalagi dia masih baru di sana. Andai saja Dyani memang benar-benar pantas menduduki jabatan itu, dia dengan senang hati menerimanya. Tapi jabatan ini dia terima karena Mark adalah pemilik tempat itu.
"Apa kamu yakin hanya akan menjadi seorang pelayan? " Tanya Mark kecewa karena Dyani menolaknya.
"Iya, aku yakin. Aku belum pantas menerima kedudukan itu. " Jawab Dyani mantap. Mark hanya tersenyum. 'Dia memang gadis Yang berbeda. Bahkan dia tak memanfaatkanku sama sekali meskipun aku merasa senang jika harus memberikan apapun padanya. Tapi sampai saat ini dia tak pernah meminta apapun padaku' Batin Mark. Dia masih saja menatap Dyani dengan tatapan sayang.
.......
"Dyani, ada pelanggan datang. Kamu Yang melayani ya! " Pinta salah seorang temannya.
Dyani melihat seorang wanita yang sangat cantik. Pakaiannya pun sangat modis. Wanita itu berjalan angkuh memasuki Distro itu. Dyani merasa tak enak. Dia merasa tak ingin melayani perempuan itu. Tapi mau bagaimana lagi, dia adalah pelayan baru di tempat itu.
"Kenapa kamu menyuruh Dyani Yang melayaninya? " Tanya salah seorang temannya.
"Aku tak sanggup lagi melayani perempuan itu. Aku sangat kesal jika datang. Sayangnya kita hanya karyawan di sini. Andai saja aku pemilik tempat ini, aku pasti akan mengusir orang itu. Dia berperilaku sombong, padahal yang kaya itu kekasihnya. Beruntung sekali dia memiliki wajah yang cantik. Aku harap kekasihnya itu akan menyukai Dyani. Jika dia tak belanja di sini lagi, dia tak akan bisa lagi berpakaian modis seperti itu, Karena tempat ini yang terbaik." Kata temannya yang bernama Luna itu.
" Tapi kasihan Dyani, dia pasti akan syok setelah ini!" Kata Alma dengan nada sedih.