Chereads / Dyani / Chapter 20 - Ibu Dyani.

Chapter 20 - Ibu Dyani.

Dyani terdiam, Dia berdiri terpaku mendengar perkataan Julian. Saat Julian telah sampai di gerbang, Dyani baru tersadar.

"Tunggu!, bolehkah aku tau namamu? " Tanya Dyani sambil mengejar Julian. Julian langsung berhenti, membalikkan tubuhnya menghadap Dyani. Laki-laki itu tersenyum lembut, melangkah medekati Dyani. " Namaku Julian! ".

"Mmm... Julian! aku ingin mengetahui tentang masa laluku. Maukah kamu menceritakan semuanya padaku?. Lalu, kenapa kita sampai berpisah? " Tanya Dyani dengan wajah penasaran.

"Maukah kamu kembali padaku? " Tanya Julian dengan tatapan penuh harap. Dengan gugup Dyani menggelengkan kepalanya. Julian menelan ludahnya karena kecewa.

"Kenapa kamu belum mengurus surat perceraian kita? "

"Karena aku jatuh cinta padamu! " Jawab Julian menatap lembut Dyani. Dyani langsung tertunduk sedih. Dia merasa dipermainkan. Jika laki-laki ini mencintainya, kenapa malah menceraikannya dalam usia perkawinan mereka yang masih seumur jagung.

"Kenapa kamu diam? " Tanya Julian khawatir karena melihat wajah Dyani berubah sedih.

"Kamu mempermainkanku! " Jawab Dyani dengan tatapan sedih. Matanya berkaca-kaca karena menahan tangisnya. Dyani mundur beberapa langkah dan hendak pergi meninggalkan Julian. Tapi pria itu segera menariknya ke dalam pelukannya. Dyani memberontak, mencoba melepaskan diri dari pelukan Julian, namuan tubuh mungilnya tak bisa menandingi tenaga cowok itu.

"Dyani, maafkan aku. Aku terlambat menyadari semuanya. Maukah kamu kembali lagi padaku? kita akan mulai dari awal. Aku janji akan menjadi suami yang baik. !"

"Lepas...! " Kata Dyani kesal. Akhirnya Julian melepaskannya dan Dyani segera berlari ke dalam gedung kampusnya. Julian hanya menatap punggung Dyani yang semakin menjauh.

Beberapa orang yang melihat hal itu saling berbisik. Mereka tak menyangka pembersih lorong itu punya wajah yang tampan, karena selama ini pria itu selalu memakai masker sehingga mereka tak mengetahui wajahnya. Dan kenapa pria itu bisa mengenal Dyani? terlebih tadi mereka berdua berbicara tidak menggunakan bahasa inggris.

Sesampai di kelasnya, Dyani telah ditanyai oleh beberapa orang temannya mengenai kejadian tadi. Mereka sempat heran melihat Dyani berbicara dengan pembersih lorong kampus mereka.

" Sepertinya orang itu mengenalmu. Siapa dia? "tanya Lucy kepada Dyani.

" Entahlah dia mengatakan kalau dia adalah mantan suamiku. Tapi aku sama sekali tak pernah mengingatnya. Bahkan aku tidak ingat siapa namanya . Mark juga mengatakan kalau aku adalah tunangannya, aku tak ingat apapun tentang itu. " jawab Dyani tampak bingung.

Lucy merasa sedih mendengar perkataan Dyani, dia sama sekali tak dapat membantu apapun, karena sebelum Dyani kehilangan ingatannya, Dyani sangat tertutup dan tak mempunyai seorang teman pun, sehingga mereka tak tahu apapun tentang kehidupan Dyani pada saat itu. Mereka hanya pernah mengetahui kalau dia memang telah menikah, tapi mereka tak mengetahui siapa suami dari Dyani. Mereka juga sering melihat Mark mengejar-ngejar Dyani tapi gadis itu malah kabur tak ingin bertemu dengan pria itu.

Teman-teman Dyani yang saat ini yang menjadi temannya , merasa sangat heran dengan perubahan gadis itu. Gadis yang semulanya hanya pendiam dan tak ingin bergaul, saat ini menjadi gadis yang ceria, seolah-olah gadis ini tak pernah punya beban berat seperti Dyani yang selama ini mereka kenal.

" Lucy... Apakah kamu bisa membantuku? " kata dyani memohon. "Aku benar-benar ingin mengetahui semuanya Apakah kamu tak tahu tentang masa laluku ? Aku tak tahu harus bertanya pada siapa lagi. Mark tak mau bercerita apapun tentangku , sementara Pria tadi yang bernama Julian sepertinya ingin kembali kepadaku . Apakah dia benar-benar suamiku? " Tanya Dyani ragu.

"Apa kamu yakin kalau Mark adalah tunanganmu? soalnya nya kami telah mengetahui sepak terjang Mark selama ini. Pria itu suka mempermainkan wanita . Apakah kamu baik-baik saja selama bersamanya?" tanya Lucy sedikit khawatir. Dyani berpikir selama dia bersama, Mark sangat bersikap baik padanya Mark tak pernah menyakitinya sekalipun.

" Selama aku bersamanya, dia tak pernah bersikap kasar padaku dia bahkan sangat baik. Dia meyakinkanku jika dia sangat mencintaiku. Bahkan dia pernah membawa ku bertemu dengan ibunya, ibunya tampak amat gembira ketika melihat kehadiranku . Mark juga telah beberapa kali meminta agar aku mau menikah dengannya, tapi kata Mark aku masih terikat pernikahan dengan Julian . Lucy..., Aku sangat bingung, apa yang harus aku lakukan?" Tanya Dyani mengharapkan jawaban dari Lucy . Lucy juga tak tahu harus memberikan jawaban apa, jika dia mendukung Dyani bersama Mark, maka dia khawatir jika suatu saat gadis itu akan terluka oleh Mark. Lucy tidak mengetahui kalau Mark, telah benar-benar berubah..., jadi dia tidak bisa memberikan saran apapun kepada sahabatnya itu.

" Dyani, Maaf aku tak bisa memberikan saran tentang itu, aku tak ingin menghancurkan segala sesuatu karena salah penafsiran. Maafkan aku ya! aku yakin kamu bisa menilai mana yang baik dan mana yang buruk" kata Lucy kepada Dyani. meskipun sedikit kecewa, Dyani tidak bisa memaksakan untuk mendapat jawaban dari sahabatnya itu karena sepertinya sahabatnya itu benar-benar tidak mengetahui apapun.

...

Di lain tempat.

Di sebuah Panti Asuhan, seorang perempuan sedang menarik perempuan lainnya.

" Apakah di sini kau meletakkan Putri ku?" tanya perempuan itu dengan nada marah. Perempuan yang sedang ditarik itu terlihat amat takut dan gugup.

" Iya Nyonya... Maafkan saya , saya hanya disuruh oleh seseorang, jadi tolong jangan laporkan kepada pihak yang berwajib! " kata perempuan tadi dengan gugup.

" Kau telah menelantarkan putriku selama bertahun-tahun jika kemarin aku tidak sengaja menemukanmu, aku pasti takkan pernah tahu di mana keberadaan Putri ku sampai saat ini. Kenapa kau begitu tega melakukan hal itu? bukankah kau sendiri juga punya seorang putri? Bagaimana seandainya jika putrimu dipisahkan dari mu selama beberapa tahun? kau tak bisa melihat tumbuh kembang putrimu itu. Itu yang aku rasakan selama ini. Aku hanya bisa berhayal bagaimana keadaan putriku itu? Aku hanya bisa berhayal untuk menyentuhnya sementara dia tak ada disisiku kau benar-benar bukan seorang manusia. " Perempuan itu hanya menunduk sedih. Sebenarnya dia juga tidak tega melakukan semua itu, tapi karena sebuah ancaman atas keselamatan putrinya, maka dia terpaksa melakukan hal itu .

Akhirnya mereka berdua memasuki Panti Asuhan itu . Sesampai di dalam , Mereka bertanya tentang keberadaan seorang bayi perempuan yang saat itu kira-kira berusia dua bulan. Bayi perempuan itu mempunyai rambut coklat dan kulit putih . Karena dia bukan orang asli Indonesia. Ibu panti itu dapat mengingat semuanya dan ibu panti itu yakin bahwa gadis kecil yang ditanyakan oleh perempuan itu adalah Dyani . Ibu panti itu akhirnya mengatakan kalau Dyani telah diadopsi oleh sebuah keluarga pada saat dia berusia 12 tahun. Perempuan itu memohon kepada ibu panti agar menunjukkan di mana alamat keluarga yang mengadopsi Dyani , perempuan itu juga mengatakan kalau Dyani adalah putrinya. Putrinya diculik pada saat berusia dua bulan, dan sampai sekarang dia tidak mengetahui keberadaan putrinya itu.

Akhirnya dengan terpaksa ibu panti itu memberitahu tentang keluarga yang mengadopsi Dyani. Ibu panti itu memberikan alamat keluarga itu.

" Ibu Terima kasih banyak karena telah merawat dan membesarkan putriku , jika tak ada ibu pada saat itu entah bagaimana nasib putriku saat ini . Aku akan mencari putriku ke sana, mudah-mudahan putriku mau memaafkanku kata ibu Dyani dengan perasaan sedih . perempuan yang berusia kira-kira 45 tahun itu masih tampak sangat cantik dan muda. Jika orang tak mengetahui usianya maka orang berpikir dia akan berusia di bawah 30 tahun.

Perempuan itu bernama Martha , dia adalah ibu dari Dyani. Dahulu Marta bekerja di sebuah klub malam sebagai penyanyi. Meskipun bekerja di sana, dia tak pernah mengizinkan laki-laki menyentuhnya. Kecuali pria yang menjadi suaminya. Meskipun akhir pernikahan mereka sangat menyedihkan.