Chereads / Dyani / Chapter 15 - Aku bisa pergi dengan tenang.

Chapter 15 - Aku bisa pergi dengan tenang.

Dyani menatap Mark seolah minta penjelasan tentang maksud Ayah Mark. Mereka saling berbagi? berbagi bagaimana?

" Mark....Apa maksudnya?" Tanya Dyani menatap Mark curiga. Meskipun dia hilang ingatan, tapi dia tidak bodoh, dia bisa memahami hal itu.

"Sayang...., Aku ingin mengatakan semuanya, tapi belum saat ini. Sebaiknya kamu ke kamar dulu ya! Aku ingin berbicara sesuatu dengan ayahku." Kata Mark Sambil membelaianya sayang kepala Dyani. Ayah Mark hanya heran melihat ulah anaknya itu. Dia tak pernah melihat anaknya bersikap lembut pada seorang wanita. Tapi kali ini putranya itu benar-benar sangat melindungi perempuan itu.

"Siapa gadis itu?" Tanya Ayah Mark begitu Dyani masuk ke kamarnya.

"Dia gadis yang ingin aku nikahi" Jawab Mark menatap tajam ayahnya. "Jadi tolong..., Ayah jangan ganggu dia! Kata Mark tegas. Ayahnya malah tertawa. Menikah? Sejak kapan kau berfikiran akan menikah?" Tanya Ayahnya seolah mengejek.

"Semenjak aku mengenal dia Ayah..., Bahkan aku sekarang sudah memeluk Islam" Kata Mark serius. Ayahnya sedikit kaget, dan berkata " Jadi kau ikut agama Ibumu? " Tanya ayahnya . Mark mengerutkan keningnya, dia bahkan lupa kalau ibunya juga seorang muslim. Mark telah lama tak bertemu ibunya semenjak ibunya memarahinya karena sering bermain wanita dan mengancamnya agar jangan pernah menemuinya sebelum Mark sadar dan merubah sifatnya.

" Ya...,Aku lupa kalau Ibu juga seorang Muslim! " Kata Mark tertunduk.

"Ayah..., Bisakah Ayah merubah kebiasaan ayah? Ibu adalah wanita yang baik! Sifat Ayah itu tidak baik. Perbuatan yang sering kita lakukan adalah sebuah dosa. Jadi..., Bisakah Ayah berubah? Tanya Mark berusaha menyadarkan Ayahnya. Ayahnya malah tertawa dan berkata.

"Kau sama seperti ibumu dulu ! Menyebalkan. Sekarang Ibumu tak cerewet lagi, kenapa malah kau yang cerewet? Jangan pernah mengatur kehidupanku!" Kata Ayahnya sambil meninggalkan rumah Mark dengan kesal.

Mark mengejar Ayahnya dan langsung memegang tangan Ayahnya agar ayahnya berhenti.

"Ayah..., Apa ayah tak kasihan pada Ibu? Tanya Mark lagi. Ayahnya hanya menatapnya sinis.

"Ibumu saja tak pernah komplen selama dua tahun ini! Dia bahkan sering berangkat pagi dan pulang malam hari. !" Kata ayahnya kesal dan langsung masuk mobilnya dan meninggalkan Mark yang berdiri terpaku. Dia masih ingat keluarganya dulu amat rukun. Ibu dan ayahnya saling menyayangi. Sampai ayahnya menerima warisan sebuah kasino dari sang Paman karena tak punya keluarga lain. Sampai akhirnya kasino itu menjadi besar dan sekarang sudah punya beberapa cabang. Semenjak itu, Ayahnya selalu dikelilingi wanita cantik, Dia yang juga sudah mulai dewasa pun akhirnya terbawa arus karena selalu diajak oleh ayahnya ke sana. Sampai akhirnya Ibunya yang khawatir, menyarankan agar Mark mencari usaha lain, selain usaha itu. Akhirnya Mark iseng mendirikan sebuah butik, itu hanya untuk membuat ibunya diam. Tapi tanpa disangka, butiknya berkembang pesat dan sekarang juga sudah mempunyai tiga buah cabang. Meskipun begitu, Mark masih sering memantau usaha ayahnya karena permintaan sang ayah, sampai dia mendapatkan gadis itu. Semenjak itu Mark jarang menempuh kasino itu hingga akhirnya ayahnya menemuinya.

.......

Ayah Mark sangat kesal. Dia akhirnya membawa seorang wanita muda dan cantik ke rumah itu. Di saat bersamaan, Istrinya pun sampai di rumah. Ibu Mark seolah tak peduli dan langsung masuk ke kamarnya. Ya... mereka sudah hampir dua tahun ini pisah ranjang. Ibu Mark bertahan hanya demi putranya agar masih mempunyai keluarga yang utuh. Ibu itu berharap agar suatu saat suami dan putranya berubah, dan meninggalkan kebiasaan mereka.

Melihat istrinya yang cuek, Ayah Mark menjadi kesal. Dengan kasar dia menggedor pintu kamar istrinya itu.

"Ya..? " Tanya Ibu Mark seolah tak terjadi apapun. Ayah Mark langsung masuk ke kamar itu dan mencengkam lengan istrinya dengan kasar.

"Apa yang kau katakan pada Mark? " Tanya laki-laki itu geram. Ibu Mark hanya menatap suaminya heran karena dia tak melakukan apaun pada Mark.

"Dia tak mau lagi mengurusi Kasinoku! Dia juga telah ikut agamamu! " Bentak laki-laki itu.

Ibu Mark sangat gembira mendengar perkataan suaminya itu. Sampai-sampai dia tak merasa cengkraman kuat suaminya di lengannya.

"Benarkah? Alhamdulillah...! " Kata perempuan itu haru. Ayah Mark semakin kesal dan langsung mendorong istrinya itu hingga terduduk di lantai. Perempuan berusia 50 tahun itu malah terlihat amat bahagia padahal dia baru saja jatuh cukup keras.

"Terima kasih informasinya... Aku bisa pergi dengan tenang sekarang. Bebanku berkurang satu! " Katanya menatap haru suaminya. Untuk beberapa saat ayah Mark terdiam. Dia sempat terpesona dengan senyuman istrinya itu yang hampir tak dilihatnya selama dua tahun ini. Ibu Mark berusaha bangkit dengan sisa tenaganya. Wajahnya tampak berseri meskipun air mata membasahi pipinya. Ada getaran aneh di dada laki-laki itu saat melihat wajah istrinya itu. Untuk menghilangkan kegugupannya, Ayah Mark meninggalkan rumah itu sambil merangkul pinggang wanita cantik yang dibawanya tadi.

Satu hal yang menjadi pikirannya saat ini yaitu perkataan istrinya 'Bisa pergi dengan tenang! ' Tapi akhirnya laki-laki itu tak mengambil pusing.

.........

Sepeninggal suaminya, Ibu Mark langsung melaksanakan ibadahnya. Dia sangat bersyukur pintu hati putranya terbuka. Dia masih ingat, Mark tak pernah mau belajar sholat semenjak kecil, Mark bahkan tak mau hanya sekedar memperhatikan dia sholat. Tapi saat ini..., Dia mendapat kabar putranya telah memeluk agama Islam..

"Ya Tuhan..., Mulai sekarang aku ikhlas Engkau panggil kapan saja! " Katanya dengan senyuman dan wajah haru.