Fern melepas pelukan untuk Olea dan menatap wajah polos dan lugu disana. si kecil manis Olea kini sudah dewasa. Tanpa pikir panjang Fern beranjak dari duduknya.
"Kenapa kau tidak memiliki keinginan untuk menciumku Fern?" Olea berbicara kembali dengan penjelasan jujurnya kini.
Tentu saja Fern ingin sekali menciumnya, tetapi ada hal yang membuatnya menahan.
"Tidak apa-apa, apa kau sudah siap? Atau ingin ku gendong hingga mobil?" Fern memberikan sebuah tawaran yang mampu membuat Olea tersenyum kecil.
"Kau lucu sekali Fern, aku sebenarnya sudah bisa berjalan."
Fern kembali duduk dan memegang kedua tangan Olea, "aku tidak akan membuatmu merasa sakit lagi Olea. Aku akan menemukan orangnya! Percayalah padaku!"
Fern memegang tangan Olea erat, "hahaha iya-iya aku percaya."
Wajah Olea kini memerah, keinginannya ingin sekali melakukan ciuman first kiss kepada Fern.Selama ini Olea sudah menyimpan rasa pada Fern dan membuatnya selalu mengelak untuk dijodohkan.
"Fern?"
"Hmmm."
Tak berlangsung lama Olea menatap mata Fern yang sedari tadi Fern tak berpaling dari wajahnya. Kedua pupil mata yang saling berpandangan.
"Aku mencintaimu Fern."
Fern membiarkan air matanya bertahan di ruam-ruam kelopak mata.
Fern beranjak dari sofa, "aku tidak bisa menerimamu saat ini Olea."
Detak jantungnya merasakan sakit luar biasa. Seorang Elf yang menerima pernyataan cinta sang Elvis dan ia terpaksa harus menolak Olea karena takdir Valinor yang membuatnya untuk menahan perasaan terhadap Olea.
"Kenapa Fern? Bukankah kau mencintaiku? Kau yang menolongku Fern."
"Tapi aku tidak bisa Olea!"
"Kenapa Fern? Apa aku kurang cantik bagimu? Kenapa kau menolakku? Aku membutuhkan seseorang disaat aku sedang seperti ini! Kenapa kau jahat padaku?"
Fern sudah tidak mampu menahan akan gejolak perkataan Olea, wanita yang selama ini ia jaga dan ia cintai mengerang memarahinya.
"Dengar aku Olea! Tidak untuk saat ini! Kubilang tidak untuk saat ini!"
Fern memegang tangan Olea dan mencoba untuk menenangkan dirinya, Olea menepis tangan Fern dan memalingkan wajahnya.
"Kau menolakku, aku benci padamu!"
Fern tertunduk, gejolak tak mampu bertahan karena ia sangat benci akan pertengkaran apalagi pertengkaran seorang Elvis.
"Aku tidak menolaknya Olea."
Olea berbalik dan memeluk Fern, "kau! Kau menerimaku sayang. Fern, aku sudah lama menyukaimu dan aku menahannya sebagai pasienmu dan ternyata selama ini kau yang menolongku Fern, aku ingin kita menikah dan memiliki anak. Maafkan aku yang sudah tidak perawan Fern."
Fern menenggelamkan wajahnya dipundak Olea, "aku tidak menerimamu Olea, aku pun bingung akan hubungan kita."
Olea yang sudah mengutarakan perasaannya terbuat terbelalak melepaskan pelukan, "maksudmu apa Fern? Kau tentu saja milikku dan aku milikmu."
Fern tersentak kaget akan kejujuran Olea yang berani dihadapannya kini.
"Olea, kau bukan milikku seutuhnya Olea. Kau adalah seorang putri dan kau adalah milik pangeran Kim."
Olea terbelalak kaget dan beranjak dari sofa, "maksudmu apa Fern? Kenapa kau bercerita dongeng. Kau sama seperti ayah! Kim itu Kim siapa? Kim teman ayahku? Apa yang kau pikirkan Fern! Jika kau mencintaiku maka berjuang untukku Fern!"
Fern menunduk kesal, "seandainya bisa Olea. Tapi nyatanya aku bingung dan kau ditakdirkan untuk bersama pangeran Kim. Kau benar seorang putri Olea dan kau seorang elvis. Kita adalah kaum elf Olea."
Brakkkk... Pintu tertutup dan Olea berlari keluar rumah sakit tanpa memberitahu Fern.
Olea berlari menyusuri lorong rumah sakit dan memasuki lift, Fern menyusul Olea dengan berlari.
"Olea! Berhenti!" Teriak Fern membuat para perawat dan pasien rumah sakit melihat ke arah Olea yang berlari tanpa memperdulikan Fern yang mengejarnya.
'Tidak! Ini tidak benar! Apa yang selama ini ayah ceritakan tentang elf dan mimpiku itu tidak nyata! Kenapa mereka memberitahuku bahwa aku seorang putri! Apa yang mereka bicarakan membuatku tersedak dan membuatku sesak!'
Olea berlari tanpa melihat sekitar, terlihat motor dari arah berlawanan menuju Olea.
Sranggggggg... Motor yang melaju kencang melewati Olea dan Fern yang berdiri berpelukan di sisi jalan.
"Berhenti kubilang! Kenapa kau tidak ingin mendengarku!" Fern membentak Olea yang menangis terisak.
"......."
Fern memeluk dan menggendong Olea ke mobilnya yang terparkir di Hall, tanpa disadari Olea dan Fern sudah berada di lantai dasar rumah sakit dekat dengan parkir Hall.
Olea menutup wajahnya dengan kedua tangannya, "turunkan aku!"
Fern tidak mendengarkan teriakan Olea dan menaruh Olea di jok depan di sisinya.
Olea terdiam dan memalingkan wajahnya dari Fern yang bersiap menyetir ke rumahnya.
'Olea, seandainya bisa aku memilikimu mungkin saat ini kita akan pergi ke suatu tempat dan kau benar cinta membutuhkan perjuangan. Tapi jika aku memperjuangkanmu apakah kaum elf mampu menahan serangan kaum dark elf? Ibu aku membutuhkanmu!' batin Fern menjerit karena ia menginginkan Olea.