Chereads / Chronicle: His Bloody Bride / Chapter 22 - Sepasang mata

Chapter 22 - Sepasang mata

Fern mengusap punggung wanita yang ia kasihi dan sayangi yang saat ini berada dipelukannya, ia tidak akan pernah menyangka jika Olea akan membalas rasanya yang selalu ia tahan selama ini terlebih ia pun sudah melakukan hubungan ikatan sepasang Elf, "Olea sudah hampir sore pergilah mandi lagipula aroma tubuhmu sangat asam."

Olea terperangah dengan penuturan Fern dan mengendus aroma tubuhnya, "apakah sangat asam? Aku akan mandi dan kau malam ini tidur di kamar tamu ya."

Fern menyimak menyaksikan kekasihnya berbicara dengan nada memohon dan ekpresi wajahnya yang seperti gadis berusia 4 tahun, "aku akan tidur di ruang tamu di lantai bawah."

"Kenapa? Ada kamar tamu ya di kamar tamu saja lagipula kita belum menikah atau bertunangan."

Fern memegang tangan Olea, "aku akan memantau kamarmu dari ruang tamu, aku bisa tidur di sofa dan memakai selimut atau matras dilantai aku tidak akan tidur di kamar tamu."

Olea terdiam dan beranjak dari bantalan tempat ia duduk, "Fern aku bingung harus berbicara apa tetapi kau selalu bersamaku seperti ini membuatku bahagia."

Fern tersenyum dan menyusul Olea untuk bersama memasuki rumah, "kau tidak perlu berbuat lebih cukup aku saja yang memperlakukanmu lebih karena bagaimanapun hatiku sudah memilihmu, Olea aku bahagia ketika ternyata rasaku dibalas olehmu dan kau lebih memilihku."

Olea melihat kembali wajah Fern, ia berdiri dan melihat wajah tampan kekasihnya itu dengan kedua mata yang berbinar Olea tampak jelas sungguh memilih Fern.

"Fern" Olea memanggil namanya.

"Ya?" Fern memberhentikan langkahnya seketika.

"Aku tidak tahu efek negatif apa kedepannya tetapi jika itu akan ada kuharap kau akan selalu seperti ini bersamaku dan terimakash Fern kau selalu sigap terhadapku."

Fern terenyuh terhadap apa yang Olea bicarakan, ia tidak akan tahu jika Olea akan berbicara bijak padanya seperti ini sangat jelas padanya.

Ia selalu berfikir bahwa Olea akan selalu menjadi gadis yang manja dan lugu seperti biasanya tapi ternyata perkiraannya sangat meleset. Olea yang ia jaga kini sudah dewasa dan menjadi bijak sangat anggun dan penuh kharisma.

"Pergilah mandi aku akan mandi di lantai bawah dan tidak usah berdandan hanya karena kita sudah resmi sebagai kekasih."

Olea terkekeh dengan ekspresi Fern yang menyuruhnya tidak berdandan, "kau selalu melarangku berdandan."

Fern bersemu memperlihatkan kupingnya yang merah, "itu a-aku karena aku tahu kalau kau sudah cantik Olea" Fern kembali tergagap sesaat ketika menjelaskan sesuatu penuturan jujurnya dihadapan wanita yang ia cintai.

Olea tersenyum dan berjalan menjauh darinya naik ke tangga menuju kamarnya, "sampai jumpa di makan malam sayang love you Fern."

Fern menatap Olea dengan mengangguk wajahnya semakin merah ketika Olea berbicara panggilan kata sayang.

Terlihat beberapa malaikat berada di kepala Fern dengan memutar.

‌Malaikat white berbicara, "dia jodohmu Fern dan dia adalah soulmatemu ini adalah hubungan yang direstui Eru illuvatar kepadamu."

‌Malaikat devil berbicara, "jangan Fern dia milik pangeran Kim dan kau harus mengorbankan dirimu di medan Valinor jika kau tetap bersamanya maka kau harus berkorban di hadapan para kaum morgoth."

Fern menggeleng-gelengkan wajahnya untuk menyadarkan dirinya dari halusinasi para malaikat cupid.Fern bergumam didalam hati, 'Olea aku tidak tahu kedepannya akan seperti apa tetapi jika memang itu menjadi takdirku apapun tentang dirimu aku akan mempertaruhkan segalanya.'

Huan terlihat masih memasak di dapur hendak menyiapkan keperluan makan malam dan melihat Yoju membereskan ruang tv.

"Bibi aku akan tidur di ruang tamu, aku minta matras atau selimut nanti malam."

Huan kembali mengayunkan sendok dan memberi bumbu dapur ke hidangan soup ayam di pancinya, "kenapa tidak tidur di kamar tamu saja? Aku sudah menyiapkan kamar tamu untuk tuan."

Fern membantu bibi Huan mengelap meja makan, "bibi jika aku menjadi pasangan Olea apakah para kaum kita akan menerimaku? Apalagi aku hanya anak seorang viscount."

Huan kembali mencicipi beberapa soup ayam buatannya untuk mencoba apakah ia sudah pas menaruh bumbunya disana, "kenapa kau berbicara seperti itu tuan? jika kalian bersatu itu sudah takdir dan kau menjadi pria terpilih dan akan menjadi calon raja suatu hari."

Fern memberhentikan aktifitasnya, "aku sudah resmi menjadi pasangan dengan Olea bibi Huan dan aku mohon bantuannya dalam menjaga hal ini."

Huan menaruh sendok soup yang ia pegang, "kau? Benarkah? Maksudmu hubungan yang itu? Apa kalian sudah bersumpah mengikat sebagai mate?"

Fern mengangguk, "aku sudah kehilangan kendali terlebih selama ini aku memang mencintainya."

Huan memegangi pundak Fern, "tuan Fern. Apakah tuan Fern tau dampaknya seperti apa? Jika memang Kim tetap ingin bersama Olea bagaimana? Apa kau akan tetap memperjuangkannya? Jika memang ia ditolak itu akan bagus untukmu tetapi kutukan itu sudah mengikatnya secara tidak langsung."

Fern menarik kursi di meja makan dan mendudukinya, "bahkan jika itu terjadi aku akan selalu berada di sisinya mungkin sebagai pengawalnya seperti status asliku di Valinor."

Huan semakin kaget ketika melihat ketulusan Fern, "apa kau sangat mencintai nona Olea? Yang mulia Rue membawanya ke dunia manusia itu karena ingin nona Olea kami bersamamu, apa kau tahu?"

Fern tersentak kaget ketika mendengar penuturan Huan, "bibi yang mulia Rue tidak pernah berbicara ini padaku ia memang berbicara bahwa ia mempercayai Olea kepadaku tapi tidak membahas untuk bersamaku menjalin hubungan."

Huan mempertanyakan kembali kepada Fern, "tapi apakah tuan tau bahwa kau mencintainya?"

Fern mengangguk, "aku pernah berbicara kepada tuan Rue bahwa aku menyetujui mempelajari ilmu kedokteran dan hal hal seperti berlatih pedang untuk menjaga Olea karena aku menyukai Olea dan aku dibawa olehnya ke dunia manusia hingga saat ini."

Huan membereskan peralatan makan di meja makan, "hatimu tidak peka bahwa selama ini tuan kami lebih ingin nona Olea bersama pria yang mencintainya sepertimu."