Chereads / Chronicle: His Bloody Bride / Chapter 23 - Kabar

Chapter 23 - Kabar

Fern kembali termenung ia tidak memahami kenapa ia baru menyadarinya, suara mesin blower berising di dapur rupanya menyaring hawa panas yang Huan masak diruangan ini.

"Bibi apakah yang mulia mengatakan hal lain lagi kepadamu?" Fern bertanya kepada Huan dengan duduk dan memegang lap.

Huan memberikannya secangkir air putih, "tuan tidak berbicara apapun tapi apa kau tahu jika pangeran Kim memiliki seorang kakak?"

Fern tersentak keheranan kali ini, "maksudnya bibi? Ibuku tidak pernah memberitahu akan hal ini dan juga aku memang pernah mendengar jika yang mulia Faro memiliki 2 istri."

Huan menjelaskan kembali dengan membuat teh di teko klasik Valinor tahun 1500, "apa kau tidak tahu jika pangeran Kim adalah pewaris yang mulia Faro keturunan murni dan ia memiliki kakak dari istri pertama bernama pangeran Rad tapi berdarah setengah Elf."

"Maksudnya pangeran Rad setengah Elf? Aku baru tahu jika pangeran Rad setengah Elf" Fern meminum secangkir air putih miliknya.

"Dan apa kau tahu bahwa pangeran Rad sudah menikah? Ku dengar dari yang mulia kau dibawa ke dunia manusia ketika kau kecil bersama nona muda Olea" Huan menarik kursi dimeja makan ia duduk berhadapan dengan Fern disana.

"Ibuku menceritakan tentang Valinor selama ini dan aku baru 2 kali ke Valinor itupun mengikuti ayah bertugas di kerajaan dan aku pernah bertemu pangeran Kim ah sudahlah bibi jangan membahasnya" Fern menepiskan tangan untuk memberhentikan pembicaraan tentang kerajaan Agraria dimana kerajaan Olea tinggal di Valinor.

"Hahaha kau cemburu dengan pangeran Kim ya, Fern aku tidak akan main-main kau harus berbicara kepada tuan Rue jika kau sudah memiliki status bersama putrinya itu akan membantu untuk kalian bersama" Huan memperingatkan Fern kali ini untuk bergegas menyiapkan segala sesuatu yang terjadi.

"Apa kalian menungguku?" Olea memasuki ruang makan menghampiri Fern yang duduk dihadapan Huan.

"Kau? Ah silahkan duduk maaf aku lupa memberikanmu pelayanan kursi" Fern terperanjat bangun dari kursinya untuk menarik dan memberikan kursi kepada Olea disampingnya.

Huan mengedipkan setengah matanya kepada Fern untuk tidak membahas tentang kerajaan Agraria. Fern mengangguk tanda mengerti.

"Huan kau memasak apa? Fern apakah kau menyukai dressku? Aku baru memakainya hari ini karena pakaian ini masih baru dari beberapa sponsor setelah pemotretan sebelum masuk orientasi."

Fern terkesima dengan dress yang digunakan Olea yang terlihat anggun, "kau cantik dan akan selalu terlihat bersinar."

Olea mendapati dirinya tersenyum dan tersipu malu. Huan memberikan pelayanan di meja makan menghidangkan beberapa makanan untuk Fern dan Olea.

"Ah bibi, kau duduk bersama kami" Olea memerintah kepada Huan agar menemani Fern dan Olea makan di satu meja makan.

"Ah nona maaf tapi ini bukan tugas seorang pelayan."

Olea tersenyum, "Huan tolong ikuti aku, lagipula aku ingin makan bersama dan memberitahumu bahwa aku dan Fern sekarang menjalin sebagai ikatan kekasih."

Huan berpura-pura tersenyum manis dihadapan Olea dan Fern, "ah baiklah nona semoga hubungan kalian semakin bahagia aku mendukung kalian nona."

Mereka menikmati hidangan bersama dimeja makan, Huan melihat ekspresi Fern dan Olea ketika tertawa dan saling menyuapi.

"Ehm, nona saya sudah selesai makan malam dan akan memberikan beberapa makanan untuk Yoju di belakang tolong nikmati makan malamnya berdua" Huan berdehem dan tersenyum serta pergi membawakan beberapa hidangan untuk Yoju di kamar belakang.

Olea mengangguk karena asyik bermesraan dengan kekasihnya saat ini.

"Kenapa kau memberitahu kepada Huan? Lagipula suaminya berada di dunia Valinor apa kau tidak kasihan melihatnya meninggalkan keluarga?" Fern memberikan nada menyindir kepada Olea sembaring melahap makanan disisi Olea.

"Mmm aku ingin hubungan kita semakin hangat dan selalu terikat bersama" Olea menjelaskan padanya sembaring meminum air putih di cangkir miliknya.

Fern tersenyum mendapati kekasihnya yang cantik jelita sedang melahap makanan, "setiap kali aku melihatmu makan kau selalu seperti anak kecil yang menggemaskan dan kemarin aku mendapatkanmu sebagai pasien tapi saat ini mendapati sebagai mateku."

Olea tersenyum manis disisi Fern.Kedua mata Fern menatap wajah Olea lama dan memandangnya baginya ia sangat kenyang ketika makan beberapa sendok dan melihat Olea. Fern menarik tengkuk leher Olea yang baru saja merapikan bibirnya dengan saputangan makan.

"Fern."

Fern ingin menahan untuk mencium bibir Olea sedari ia datang ke meja makan tetapi hasratnya tertahan ketika dimeja makan terdapat Huan dan kini Huan sedang pergi untuk memberikan makanan kepada Yoju, "setiap kali aku melihatmu kenapa aku semakin ingin menciummu terlebih setelah aku sudah memberikan janji mate bersamamu Olea."

Kedua mata Olea tak menghindar dan melihat pria tampan yang sudah menjadi miliknya kini berbicara lantang dihadapannya, "Fern besok kau bekerja dan tolong jaga hatimu untukku. Kau hanya milikku Fern dan juga ketampananmu membuat banyak wanita menginginkanmu."

Fern tidak dapat menahan hasratnya yang kini mencium bibir Olea di ruang makan.

Trang... Suara garpu yang jatuh ke lantai namun Fern tidak melepaskan ciuman untuk Olea dan semakin mengunci ikatan bibir yang sudah saling melekat tidak terlepas, Olea merasakan sesak dan menginginkan untuk menghentikan aksi Fern yang sudah memberikan ciuman erat.

Fern melepaskan ciumannya, "aku akan merapikan piringnya dan pergilah beristirahat, tidurlah dan mimpikan aku."

Bibir Olea terlihat membengkak, mendapati lidahnya menyapu bibirnya yang sudah Fern berikan ciuman hangat padanya malam ini.

"Iya aku akan beristirahat, kau juga mimpi indah ya."

Fern mengangguk, "pergilah ke kamar karena aku semakin bahaya berada dekat denganmu ketika aku menginginkan lebih."

Olea mengangguk tanda mengerti, "pinggulku masih sakit jadi berikan aku waktu untuk memberikannya lagi."

Fern tersipu malu ia tidak menyangka jika Olea akan berbicara seperti itu, "Olea, aku akan berbicara kepada ayahmu dan ibuku dan kita akan bertunangan."

Olea mengangguk dan tersenyum pergi meninggalkan Fern dan berjalan menuju lantai atas kamar tidurnya. Fern tersenyum sembaring membereskan piring-piring bekas Olea dan dirinya di meja.

**

Huan membawa beberapa hidangan untuk ia berikan kepada Yoju di garasi taman,

"Tumben sekali kau membawakan aku makanan hingga aku beres mengerjakan cucian mobil?" Yoju menyindir dengan gayanya yang setengah berjongkok mengelap sisa-sisa sabun di gigi mobil.

Huan menaruh hidangan di teras belakang, "aku akan menunggumu disini kemarilah kau harus makan."

Yoju yang mendengar Huan berbicara langsung memberhentikan aktifitas dan menghampirinya untuk memakan makanan yang sudah Huan bawa untuknya, "terimakasih."

"Kita telat datang."

Yoju yang mulai memakan nasi menjawab segala hal yang Huan katakan, "siapa yang telat datang? Maksudmu apasih?"

"Kita sudah telat membuat mereka tidak berhubungan dan ternyata mereka sudah melakukan sumpah pasangan mate abadi."

Yoju tersedak dengan apa yang Huan katakan, "uhuk...uhuk... Maksudmu nona kita?"

"Iya kau benar, itu sama saja kita suatu saat akan kembali ke Valinor dan kau berhati-hatilah sekarang karena siapa tahu kau akan bertemu morgoth."

Yoju yang mendengar Huan celetuk langsung di tarik oleh Yoju untuk masuk kedalam, "masuklah! Aku akan membawa hidangan ini didalam lagipula ini sudah malam!"

Huan yang kesal karena tangannya ditarik paksa membuatnya menyentak Yoju dengan keras, "kau ini kenapa sih?"

Yoju menyuruh Huan untuk terdiam, "pelan kan suaramu! Ssssttttt.. jika memang tuan Fern dan nona Olea saling bersumpah abadi ikatan mate Elf itu pertanda aroma mereka akan tercium itu pertanda jika nona Olea dalam bahaya."

Huan terdiam akan penuturan Yoju dan berbicara berbisik, "kau bersiaplah dan laporkan kepada yang mulia Rue!"

Yoju mengangguk dan menutup seluruh gorden di halaman belakang, kedua matanya melirik ke arah jendela dan membuka sedikit tirai "kemarilah Huan."

Huan yang mengikuti Yoju pun ikut mengintip dibalik tirai, "siapa mereka? Apakah mereka kaum morgoth?"

Yoju langsung menutup tirai, "ssssttttt pura-pura tidak tahu jauh lebih baik, itu pertanda tidak lama lagi nona kita akan kembali ke Valinor."

Huan mengangguk dan kembali ke kamarnya.