Fern dan Olea memasuki rumah dan mendapati Yoju dan Huan sedang bergosip di dapur, "kau ini makan manisan saja tidak bisa! Hey Yoju dengarkan aku seperti ini ya" Huan memberikan arahan cara memakan manisan mangga buatannya kepada Yoju yang sedari tadi melihat Huan dan menirukan gayanya.
Olea sumringah tertawa kecil, "Fern kita berbicara di pendopo dekat kolam renang saja."Fern mengangguk dan menuruti Olea dengan mengikutinya.
"Hey, apa kau tidak haus? Aku akan membawa minuman dulu ya" Fern memberhentikan langkah kakinya dan melihat Olea yang duduk di bantalan sofa kesukaannya.
"Ah tuan Fern tidak usah saya sudah menyiapkan minuman" Huan membawa beberapa hidangan cemilan berupa kue pancake dan beberapa jus buah kesukaan Olea jus mangga dan alpukat. Bibi Huan kembali ke dapur setelah menghidangkan beberapa cemilan dan mendapati raut wajah yang senang jika Fern dan Olea saling berdekatan.
"Fern aku mau yang mangga" Olea langsung menyambar jus buah kesukaannya.Fern melayani Olea dengan penuh kasih dan sayang, "makanlah dan minum dengan pelan"Olea tertawa kecil.
Slurrrrpppppp.... suara sedotan Olea yang meminum jus mangga.
"Fern berceritalah lagipula sekarang kita memiliki hubungan."
"ssstttt... pelankan suaramu nanti bibi Huan mendengarnya" Fern tersipu malu.
Olea menyengir dan tertawa geli kecil melihat Fern yang saat ini sudah resmi menjadi kekasihnya.
"Olea."
"Hmmmmmm" Olea membuka beberapa majalah dan melihat-lihat setiap lembaran demi lembaran.
"Aku akan berbicara pada kedua orangtuaku mengenai hubungan kita."
Olea memberhentikan aktifitas, "apakah ibumu menyetujuiku? Ah bukankah kau tidak memiliki orangtua?"
"Aku memiliki orangtua, aku tidak pernah memperlihatkannya padamu hanya ayahmu yang tahu dan juga ibumu" Fern menjelaskan kepada Olea dengan memainkan rambut Olea yang terurai dan meminum jus buah miliknya.
Olea menutup bukunya kali ini bukan karena Fern membohonginya tapi ia penasaran kenapa identitas keluarga Olea dan dirinya harus ditutupi dan harus menerima jika cerita Fern tentang 3 orang sahabat legendarium itu adalah nyata.
"Apakah ibumu akan menyukaiku?" Olea mulai menanyakannya kepada Fern.
Fern tersenyum dan menaruh gelas kristal kaca jus buah miliknya.
"Ia setuju jika aku dan dirimu bersama, Olea ayahku hanya seorang viscount dikerajaanmu dan kau calon ratu di kerajaan kami" Fern menunduk dan mengangkat kembali dagu miliknya dan memainkan sendok gelas kristal kaca jus buah.
Olea menggenggam tangan Fern dan mengangkat salah satu alisnya, "lalu kenapa jika calon ratu? Apa kau akan mundur? Kau berbicara ini setelah kita melakukannya Fern. Aku milikmu dan kau milikku janji kita selama melakukan hubungan ini jangan meragukanku lagi" Olea kembali menjelaskan kepada Fern, iris pupil mereka saling bertemu dan bertatapan.
"Aku tidak akan membiarkanmu bersama Kim, aku hanya tidak ingin kau bersama Elf lain Olea! Maafkan aku" Fern memegang wajah Olea dengan sentuhan lembut.
Olea terpejam merasakan sentuhan kekasihnya memegangi wajahnya, "jangan kau fikirkan orang-orang itu cukup fikirkan aku."
Fern memeluk Olea merasakan detak jantungnya berdetak kencang yang kini Olea mampu merasakan debaran itu, "semoga Eru merestui kita Olea, aku sudah bersiap jika ada hal yang akan terjadi dan aku akan menceritakan tentang perjodohanmu bersamanya."
Olea kembali membenarkan posisi duduknya dan memandangi wajah kekasihnya dengan senyuman manis, "jangan bercerita cukup kita jalani hubungan kita lagipula kita sudah resmi bersama aku bahagia sudah melakukannya bersamamu."
Wajah Fern memerah, "a-aku maafkan aku apakah itu sakit? Ehm jangan membahasnya karena aku memang menikmatinya dan ini pertama kalinya bagiku" Fern berdehem tanda jika ia merasa risih membahasnya.
Olea tertawa kecil dan memegangi tangan kekasihnya mendapati wajah Fern dihadapannya, "aku baru saja sembuh dan kau memberikannya apakah terlihat aku baik-baik saja?" Olea kembali tertawa kecil dan memeluk Fern, baginya kebahagiaan ini adalah kebahagiaan yang selalu ia inginkan.