Chereads / Chronicle: His Bloody Bride / Chapter 15 - Regent Mariene 666

Chapter 15 - Regent Mariene 666

Pukul 15.00 wilayah bagian Jeju Korea, Regent Mariene villa no.666. Rue kembali melihat langit pagi, kedua matanya memejam dan mengirimkan pesan akan light stone untuk membuka pintu dimensi dunia Valinor,

Telepati :'Fern, bawalah putriku Olea bersamamu ke Valinor. Aku sudah tahu bahwa putriku terluka, bergeraklah cepat dan tunggu aku menyusulmu ke Valinor. Fern, jagalah putriku Olea. Aku mempercayaimu.'

Kedua mata Rue terbuka, pupil matanya kini menerima semburan cahaya matahari pagi dari balik awan yang sangat indah, "jika kau sudah pulih dan membaik aku akan membawamu kembali ke Valinor sayang" Rue kembali membalikkan tubuhnya dan menghampiri May yang sedang membuatkannya secangkir kopi hangat setiap pagi.

May tidak kaget jika Rue akan membahas ini kembali, "aku belum memberikan restu kepada seorang elf, Olea garis keturunan elf murni dibandingkan yang lain Rue! Kenapa kau tidak ingin bersabar sedikit saja kepada Olea kita."

Rue menelan ludahnya dengan memejamkan mata setiap kali ia harus mendengar istri tercintanya memarahinya, "Aku tahu bahwa kau mengetahuinya, bersabarlah May bahkan jika Olea kita tidak dibawa kembali ke Valinor mungkin akan lebih fatal lagi yang akan terjadi kepadanya."

May terdiam dan mengeluarkan air mata, bagaikan kristal yang menetes, "Aku terluka dan aku sangat bodoh, kenapa aku harus sakit dan kehilangan kemampuanku sehingga tidak mampu menjaga putri kita, jika memang kutukan itu benar bukankah kita akan lebih bertanggung jawab akan Olea."

Rue memahami apa yang May katakan kini, "kita akan menyusulnya setelah melihat perkembangan Olea kita di dunia Valinor, Wern dan Fern akan selalu memberitahukan berita Olea setiap menit."

May memeluk Rue yang kini meminum secangkir kopi dan berdiri di ruangan tertutup miliknya, Ruangan yang dirancang khusus dan tersegel sihir kekuatan Wern untuk melindungi keluarganya dari para morgoth yang mengejarnya.

"Maafkan aku May, aku janji aku akan menjadi seorang kaisar yang baik untukmu dan anak kita" Rue menatap istrinya yang kini duduk dipangkuan dirinya.

Memegang pinggang dan mencium kening istri adalah kegiatan rutin setiap pagi yang Rue lakukan terhadap May.

"Apakah kau ingat pertemuan kita? Kau dulu sangat menyebalkan Rue, dan aku tidak akan tahu jika aku akan ditakdirkan bersamamu, Padahal kau seorang elf yang sangat menyukai kebersihan."

Rue hanya melihat istrinya yang kini sedang menggodanya, kecantikannya seperti kecantikan Olea putrinya, nyaris tidak ada tanda menua. Bibirnya menyentuh bibir May kini yang usianya sudah memasuki 45 tahun usia manusia, dan usia 95 tahun usia elvis.

Rue dan May hanya bersentuhan bibir, "aku akan mandi dan jangan mengangguku Rue!"

Rue tertawa kecil dan mengangguk melihat tingkah istri-nya yang seperti kekanak-kanakan padahal usianya sudah 95 tahun usia elvis.

***

Tansy dan Sage sudah pergi dari 1jam yang lalu, mereka datang menjenguk dan memberikan info seputar pesta topeng untuk penyambutan mahasiswa baru di kampus.

"Nona, kau akan pulang sore ini karena kau cukup rawat inap jalan saja dirumah" Ucap Huan kepada Olea yang sibuk mengepak barang milik Olea beberapa.

Yoju membawakan beberapa keperluan seperti gelas dan handuk serta pakaian ganti untuk Olea ketika masuk UGD, dan kini Yoju membantu Huan mengepak barang-barang kedalam koper milik Olea.

Tok..tok.. suara ketukan pintu dan benar saja Fern datang dengan membawa berkas.

"Bibi Huan, Olea sudah bisa pulang dan jika bibi mengizinkan biar Olea pulang bersamaku saja."

Huan dan Yoju saling melirik dan Yoju memberikan kode untuk segera keluar ruangan.

"Ah, tu tuan Saya dan Huan akan menaruh koper ke mobil, silahkan tuan Fern berbicara dengan nona Olea."

Yoju menyeret Bo Huan keluar ruangan dengan genggaman tangan cepat, serta membawa koper milik Olea.

Olea hanya tertawa kecil melihat tingkah Yoju dan Huan yang terlihat ketakutan disaat Fern berbicara kepada mereka.

"Kenapa kau tertawa? Apakah itu lucu."

Olea kembali menggoda dengan tatapan mata yang teduh, sangat cantik!.

"Kau jangan galak seperti itu Fern, mereka ketakutan! haha aku geli melihat mereka."

Fern duduk di ranjang milik Olea yang kini ia duduk sambil tertawa bahagia, ada rasa kebahagiaan yang membuat hati Fern tersentuh.

Fern mendaratkan tangan miliknya ke wajah Olea, tepat di pipinya, "Apa kau bahagia?"

Pipi Olea tampak merah, ia mengangguk bagaikan boneka yang lugu menuruti kata majikannya.

"Pulang bersamaku, aku sudah izin untuk pulang sore ini."

Olea membalas Fern kali ini dengan memegang tangan Fern yang tersentuh di pipinya, "apa kau bahagia memegang pipiku ini?"

"....."

Deg..deg... Suara getaran dada Fern kembali berdetak.

"Apa kau mau menemaniku ke pesta topeng sebagai pasanganku Fern?"

"....."

Kedua mata Fern tidak berkedip, seandainya saja ini waktu yang tepat ia menyatakan cintanya mungkin ia akan langsung mencium Olea, nyatanya Olea sudah memiliki pasangan mate.

Fern mengangguk, "aku akan menjadi pasangan pesta mu."

"Aku ingin ke kamar mandi Fern, gendong aku" Olea yang manja kini memohon, tentu saja Fern tidak dapat berkata tidak kepadanya. Ia menerima surat perintah yang mulia Rue untuk menjadi seorang dokter, dan keahliannya yang belajar kedokteran di dunia manusia untuk menjaga Olea dan keluarga Rue, tak disangka dapat membantu banyak manusia dengan keahliannya.

Fern membawa Olea ke kamar mandi, "jika sudah katakan padaku, Kau selalu manja padaku, bagaimana jika aku tidak ada di sisimu."

Olea terdiam, Fern kembali keluar kamar mandi dan menutup pintu, "Aku menunggu disini."

Beberapa menit kembali, Olea pun berbicara kepada Fern di kamar mandi, "Jika kau masuk kamar mandi kau tidak boleh meninggalkanku!"

Fern tersentak kaget akan pembicaraan Olea terhadap dirinya, jelas saja bahwa Fern hanya bercanda. Fern membuka kamar mandi dan langsung menggendong Olea kembali dan menaruhnya diatas sofa.

"Kau kan bisa berjalan, kenapa minta di gendong? Bagaimana jika bibi Huan melihat? Aku hanya bercanda kenapa kau serius?"

"..."

"Apalagi? Kenapa kau diam? Aku tidak akan meninggalkanmu?" Fern kembali berbicara kepada Olea dan menundukkan dirinya bagaikan pria maskulin yang sedang merajuk pasangan, sangat mesra dan lembut.

"Kau memiliki hubungan apa dengan Tansy?"

Energi cemburu Olea kental tersirat yang setiap kali Fern lihat ketika Fern dekat dengan wanita lain, "kau jangan cemburu, aku akan menceritakan padamu ketika dirumah."

"Fern, apa kau akan berjanji tidak akan pernah meninggalkanku? Benarkan bahwa pria itu dirimu? Aku selalu mencarimu Fern."

Fern memejamkan matanya, batinnya berbicara kecil, 'aku tidak boleh menciumnya! Tenanglah Fern, Kau ini hanya seorang anak viscount dan lagi dia seorang putri!'

Kedua mata Fern beradu dihadapan wajah Olea, kedua iris mata saling bertemu, "jangan mengatakan lagi, aku jujur padamu itu memang aku."

"....."

Tanpa aba-aba Olea menarik wajah Fern yang sedari tadi menunduk ketika membahas Tansy dengan tangan lembutnya, bibir Olea mencium pipi Fern dengan reaksi cepat.

Fern tersentak kaget dengan apa yang dilakukan Olea, Fern menghindar dan mendapatkan pipinya memerah merona.

"Kenapa? apa kau tidak mencintaiku? jangan berbicara lagi tentang Tansy! atau aku akan sangat membencimu jika benar kau penolongku dan aku tidak memberimu izin untuk dekat dengan wanita lain! kau milikku."

Emosi Olea kini semakin naik, Fern sudah tidak sanggup menahan Olea yang memang Fern sudah jatuh cinta selama ini, mendengar pernyataan cinta seorang elvis adalah anugerah dari sang Eru Illuvatar, kedua mata mereka saling menatap, aliran air mata membanjiri pipi gadis yang Fern cintai.

Tangan Fern kembali membawa Olea bersandar dipelukannya dan menghapus air mata yang terjatuh membasahi kelopak matanya.

'Olea, kenapa kau tidak mau bersabar?' gejolak batin Fern yang bersinar tanda dari elf yang sedang jatuh cinta.